Aku benar-benar syok...
***
"Sudah kubilang, aku tidak pacaran!"
"Pembohong! Bisa-bisanya kamu merahasiakan ini dari niichan kesayanganmu!"
"Aku tidak bohong!"
Keributan di markas terjadi. Finral memojokkan [Name] dengan melempar berbagai tuduhan dan kekesalan atas penglihatannya kemarin. Jelas-jelas Finral iri dan menaruh curiga yang luar biasa kalau adik perempuan tersayangnya ini berhubungan diam-diam dengan Luck.
"Aku gak bohong! Lagian siapa yang mau pacaran sama dia?!" gertak [Name] kesal dengan memajukan wajahnya ke arah Finral.
"Mana ada pasangan yang langsung ngaku gitu aja! Pasti mereka bakal bohong!" balas Finral kesal dengan tangisan bombay nya.
"Kata siapa?!"
"Tuh! Buktinya si siscon tak bertata krama itu!" pekik Finral sembari menunjuk ke belakang, dimana Gauche tengah mimisan menatap foto adiknya.
"HAH?!! APA MAKSUDMU?! NGAJAK RIBUT?!" teriak Gauche emosi.
[Name] mengacak-acak rambutnya frustasi. "Aku benar-benar tidak pacaran dengannya!" ucap [Name].
"Kalau begitu jelaskan kenapa kalian berdua saling tidur nyender-nyender gitu?!! Apalagi namanya kalau bukan mesra-mesraan?!!" tanya Finral menggebu-gebu.
"Aku aja gak tau dia ada disitu!" sergah [Name] dengan semburat tipis yang mulai muncul.
Finral memasang wajah curiga. Dia mengibaskan tangannya. "Ngga. Bohong banget. Wajahmu boong tuh. Kamu pasti ngerasa nyaman-nyaman aja. Udah jelas kalian pacaran," ucap Finral.
"💢💢"
Brakk!!
"ITTAI!!!"
Finral memegangi kepalanya yang berdenyut-denyut dan terdapat benjol besar disana. [Name] mengeluarkan tinju kasih sayang miliknya kepada kakak tertua nya itu.
"Aku bilang sekali lagi, aku ga pacaran! Dan aku ga mungkin pacaran sama dia!" ucap [Name].
"Kalian kenapa ribut banget?"
Luck yang entah darimana, kini menghampiri keributan dua saudara didepannya. Luck memasang tampang bingung dengan tanda tanya besar di kepalanya.
"[Name]-chan, berhenti teriak-teriak dong. Gak biasanya banget ribut sama Finral," ucap Luck.
"Aku ini senior mu..." ringis Finral karena Luck yang memanggilnya dengan tidak sopan. Dengan tubuh yang masih terbaring di lantai, Finral mengangkat wajahnya. "Oi, Luck. Aku mau tanya. Kau pacaran sama adikku ya?"
Luck berkedip. "Siapa? Aku? Sama siapa pacaran?" tanya Luck bingung sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Kau! Sama [Name]!" pekik Finral yang lelah sangat.
"Hm? Aku memang pacaran ama dia."
"..."
Denggg!!!
Brak!
[Name] menjatuhkan rahangnya dengan lebar. Syok karena jawaban Luck yang seenak jidat.
"SUDAH KUBILANG, KALIAN ITU PACARAN! [NAME], BERIKAN NIICHAN MU INI PAJAK JADIAN!!!" teriak Finral.
"AKU TIDAK PACARAN!!!" pekik [Name] depresi. "LUCK! SEENAKNYA SAJA KALAU NGOMONG!"
"Lho? Kenapa? Emangnya salah ya kalau aku bilang kita pacaran?" tanya Luck.
"JELAS-JELAS SALAH!!"
"Ehh... Tapi kan kita sudah tidur berdua dengan saling nyender..." ucap Luck.
"OH! SIAPAPUN TOLONG AKU! AKU DEPRESII!!!"
"Huhh... Padahal kan gapapa kalau emang pacaran," gumam Luck.
"BERHENTILAH NGAKU-NGAKU KITA INI PACARAN! KAU JUGA BELUM MENEMBAKKU 'KAN?!!"
"Eh? [Name]-chan mau ditembak sama aku?" tanya Luck girang. "Tapi nanti mati lho! Aku akan tembak kamu!"
"STOPP!!!"
***
KARENA DIA SEENAKNYA MENGAKU KALAU KAMI PACARAN!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You | Luck V.
أدب المراهقين❝ aku mencintaimu ❞ bagaimana caranya seorang ksatria sihir penggila pertarungan mengungkapkan perasaannya padamu secara terang-terangan? ©𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐂𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 - 𝐘𝐔𝐊𝐈 𝐓𝐀𝐁𝐀𝐓𝐀