Warning : mature content
Detak jantung Heechul bergemuruh sekarang ini. Padahal hari masih pagi, dan masih di awal minggu. Tapi hari ini, dia gugup sekali.
Karena dia bermaksud untuk meminta maaf secara langsung pada Jungsoo, atasannya.
Dan Heechul sengaja datang lebih pagi hari ini agar bisa berbicara berdua dengan Jungsoo sebelum jam kerja dimulai, juga mengajaknya sarapan bersama. Karena dia tahu atasannya selalu datang lebih awal.
Kasarnya, Heechul "menyogok" Jungsoo agar tidak marah padanya.
Sampai di depan ruangan atasannya, Heechul menenangkan diri beberapa menit seraya mengatur napasnya. Setelah cukup tenang, dia mengetuk pintu ruang kerja pribadi Jungsoo. Mendengar sahutan dari dalam tak lama setelahnya, Heechul membuka pintunya, mendapati sang atasan sedang melihat ke arah pintu dengan raut bingung.
"Morning, Heechul. Ada apa? Ada masalah?" Yang ditanya masih berada di dekat pintu, berdiri diam di sana. Kemudian dirinya mengunci pintu ruangan Jungsoo dan berjalan ke arah meja atasannya itu.
"Morning, Jungsoo. Sudah sarapan? Aku ingin mengajak sarapan bersama kalau belum," sahutnya. Atasannya tersenyum. Dia bangkit dan berjalan menghampiri Heechul. Tak dia sadari, dirinya menghela napas pelan. Melihat senyum Jungsoo, tentu saja itu kabar baik untuk dirinya.
"Boleh. Terima kasih sudah membawakan makanan," ujarnya setelah berada di dekat Heechul, seraya mengecup sekilas pipinya. Dirinya kemudian berjalan ke arah coffee table yang ada di sana.
"Kamu bawa apa?"
"Just a rice with omelette. Is it ok?" Mendengar tawa renyah dari atasannya, entah kenapa membuat Heechul malu dan tersinggung.
Kentara sekali Jungsoo sedang menertawakan keahliannya dalam memasak, yang tentu saja terbatas.
"Kenapa? Keberatan? Ya sudah jangan dimakan," ujarnya sambil cemberut. Dirinya sungguh merasa tersinggung. Dia tidak tahu bagaimana susah payahnya Heechul memasak tadi pagi.
"No, baby. Aku hanya heran kenapa kamu bertanya seperti itu padahal aku yakin kamu paham aku akan memakan apa pun yang kamu bawa, selama bisa dimakan." Heechul justru cemberut mendengar penjelasan Jungsoo.
"Basa-basi kan tidak ada salahnya," gumamnya dengan semburat merah muda di pipi. Entah karena malu, atau sadar akan panggilan sayang dari Jungsoo untuknya.
"Iya iya, sayang. Have a sit. We don't have much time before other people come." Heechul mengerutkan keningnya. Seingatnya, terakhir dia mengecek jam tangan, masih pukul tujuh pagi. Yang artinya mereka masih ada waktu kurang lebih satu jam sebelum jam kerja dimulai.
"Masih lama kok. We have enough time to have breakfast and chit-chat for a bit," sahut Heechul, seraya menaruh kotak makan yang dibawanya di depan Jungsoo. Dirinya kemudian duduk di sebelah lelaki pemilik dekik itu.
"Tidak cukup, karena aku berniat melakukan hal lain."
"Hah? Maksud-"
Pertanyaannya terhenti saat Jungsoo mengecup bibirnya sekilas, dan langsung menarik diri seraya tersenyum jahil.
"Ini maksudku."
Heechul menggeram kesal. Bagaimana tidak, Jungsoo menggodanya seperti itu tanpa melakukan lebih.
"If you're okay, we can continue more than just kissing."
Bagaikan anak kecil mendapatkan mainan, mata Heechul berbinar dengan kabut nafsu yang mulai kentara jelas. Pun dengan atasannya yang juga terlihat sama. Tanpa basa-basi, Heechul langsung menubruk Jungsoo dan menciumnya ganas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly (蝶) [Teukchul Fanfic]
Fanfiction"I'm just a butterfly caught in the trap of love." "The tenderness you wrap around me is like a spider's thread." Inspired from Acid Black Cherry - Chou (蝶) Rated : M Genre : Boys love/yaoi, drama, hurt/comfort Pair : LeeteukxHeechul, HeechulxOC War...