(A little bit) mature content
Ingin rasanya Heechul mengacungi dua jempol pada atasannya itu. Dia benar-benar bersikap profesional di kantor, seolah-olah mereka tidak pernah dekat di luar pekerjaan dan kencan hari Sabtu kemarin pun tak pernah terjadi.
Tapi melihat jam yang melingkar indah di pergelangan tangannya, menyadarkan Heechul bahwa yang kemarin itu bukan mimpi ataupun delusi. Dengan bersenandung kecil, dia memulai kembali pekerjaannya yang sempat tertunda karena terus memandangi atasannya yang sempat lewat di dekatnya tadi.
Heechul begitu tenggelam dengan pekerjaan yang sedang dikerjakannya, hingga dia dikagetkan dengan tepukan pelan di bahunya. Seorang rekan kerja wanitanya berdiri di dekatnya seraya memeluk map yang dia perkirakan miliknya sendiri, dengan senyum lebar di wajahnya.
"Heechul-ssi, Mr. Park memanggilmu di ruangannya," ujarnya, masih dengan senyum yang tak luntur. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya kenapa teman kerjanya bisa sebahagia itu. Tapi sesaat kemudian dia mengendikkan bahunya tidak peduli, buat apa juga dia mencampuri urusan personalnya yang bahkan tidak dekat dengan Heechul.
"Oke. Terima kasih," sahutnya seraya bangkit berdiri. Sekarang hatinya bertanya-tanya hal lain, apakah dia melakukan kesalahan atau ada sesuatu yang perlu diserahkan sehingga Jungsoo memintanya untuk menemui dirinya?
Samar-samar, dari arah belakangnya terdengar wanita yang tadi menyampaikan pesan Jungsoo sedang mengobrol dengan temannya yang lain. Walaupun dia tidak bisa melihat ekspresi sang wanita, tapi dari nada bicaranya jelas sekali kalau dia merasa bahagia.
"Senang banget bisa lihat dia dari dekat. Tampan, ramah, kaya pula. Aku harus kerja keras untuk mendapatkan hatinya!"
"Coba saja dekati dia pelan-pelan. Sepertinya masih single juga dia. Tidak ada cincin yang melingkar di jarinya."
Heechul hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ingin rasanya dia menyombongkan diri bahwa dia sudah selangkah di depan perempuan itu. Tapi dia tahu, dunia akan gempar apabila dia berbicara fakta. Akhirnya Heechul memilih diam saja dan melanjutkan langkahnya ke ruang kerja pribadi Jungsoo.
Setelah mengetuk pintu dan mendengar adanya jawaban dari dalam, Heechul membuka pintunya dan masuk. Atasannya sedang duduk di sofa sambil menyesap secangkir kopi, dia tahu karena wangi kopi begitu memenuhi ruangan. Begitu melihat Heechul, Jungsoo menaruh cangkirnya di atas coffee table yang berada di depannya.
"Halo, Heechul. Ayo duduk."
Menuruti ajakan atasannya, Heechul berjalan mendekati. Saat dirinya berniat untuk duduk di seberang Jungsoo, pertanyaan darinya membuat Heechul mengerutkan kening karena heran.
"Siapa yang menyuruhmu duduk di situ?"
"Loh, terus saya harus duduk di mana? Tadi kan Anda yang menyuruh saya untuk duduk," sahutnya tak sabar. Kalau memang hanya perkara dia diberikan jam tangan mahal dan Jungsoo langsung merendahkannya dengan menyuruhnya duduk di lantai, tidak peduli dia atasannya atau bukan, dia akan langsung menampar Jungsoo.
Enak saja kalau dia sampai berani seperti itu, batinnya.
"Sini duduk di sebelahku. Or do you want to sit on my lap instead?"
Mungkin kalau Heechul sudah lumayan dekat dengan Jungsoo, dia akan menjawab "iya". Sayangnya, ada dua hal yang menjadi pertimbangannya. Yang pertama, jam kerja masih berlangsung, akan ada kemungkinan pegawai lain yang berniat masuk dan menemui Jungsoo, malah memergoki mereka yang sedang bercumbu. Yang kedua, kalau mereka sampai melakukan hal-hal yang tidak senonoh, dirinya takut mengotori ruang kerja Jungsoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly (蝶) [Teukchul Fanfic]
Fanfiction"I'm just a butterfly caught in the trap of love." "The tenderness you wrap around me is like a spider's thread." Inspired from Acid Black Cherry - Chou (蝶) Rated : M Genre : Boys love/yaoi, drama, hurt/comfort Pair : LeeteukxHeechul, HeechulxOC War...