5

2.2K 103 0
                                    

****

Hari ini Farrel tidak terlambat datang ke sekolah, ia bangun tidak ke siangan karena di bangunin sama Hanif, dan ya ia juga tidak berlelet-lelet untuk mandi karena ia sadar ia numpang di rumah orang.

Farrel menemani Hanif yang tengah menjalankan tugas nya menunggu orang telat di gerbang, pasalnya sebentar lagi bel akan berbunyi.

"Masuk kelas, bentar lagi bel"suruh Hanif melirik Farrel yang tengah bersidekap dada di sebelahnya.

"Buku gue gak ada, belum ngerjain pr males masuk kelas, nanti gue di hukum" sahut Farrel, kemaren ia tidak sempat membawa buku-buku nya dari rumah orangtuanya makanya jadi begini.

Hanif menarik Farrel menuju kelasnya, sesampainya di sana Hanif mengambil sesuatu dari dalam tasnya "masuk kelas" perintah Hanif memberikan buku beserta pulpen pada Farrel yang hanya membawa dirinya saja ke sekolah, bahkan seragam saja punya Hanif yang ia pakai.

"Buku gue kok ada di Lo?" Tanya Farrel heran setelah melihat namanya di sana "kapan Lo ngerjain pr gue?" Tanya Farrel lagi setelah memeriksa salah satu buku yang diberikan Hanif.

"Gausah banyak nanya, sana masuk" ujar Hanif, sebenarnya tadi subuh orang suruhannya yang bekerja mengawasi Farrel mengantarkan semua buku-buku sekolah Farrel ke apartemen saat Farrel masih tidur, semuanya Hanif yang meminta.

Farrel tersenyum kecil "makasih bro" ujarnya tulus

Hanif menganguk seraya membalas senyuman Farrel.

****

"Woii Farrel, Lo waras, kan?" Rasya yang baru saja datang terheran-heran melihat Farrel yang sudah duduk manis di kelas, biasanya ia akan jadi siswa terakhir datang ke sekolah tapi kali ini kenapa beda, oh ya, Rasya pagi datang ke sekolah hari ini juga di karenakan ia dari rumah orang tuanya.

"Lo juga, waras gak?"Tanya balik Farrel

"Gue kan dari rumah nyokap makanya cepet, tapi Lo? Ada apa gerangan nih, berhasil jadi anak didik om Gibran ya Lo" ledek Rasya.

"Berisik, si babi mana?"Tanya Farrel

"Biasanya jam segini emaknya masih heboh ngebangunin tuh anak, kan dia kebo banget di bangunin" balas Rasya yang sudah hafal dengan pria itu.

"Kita cabut yok" ajak Rasya

"Abis jam istirahat aja, gue mau masuk dulu" kata Farrel menyunggingkan senyumannya, jarang-jarang ia bisa masuk pagi seperti ini, biasanya waktu pelajaran pagi selalu tertunda sama hukumannya, wajar, ia kan tidak pernah datang tepat waktu.

"Dapat hidayah dari mana Lo?" Heran Rasya.

"Bacot Lo, mending Lo duduk di sini kerjain pr Lo, pasti Lo belum ngerjain tugas ya, kan?" Farrel memberikan bukunya, ia yakin dugaannya tidak pernah salah, pria itu tidak mungkin mengerjakan pr nya.

"Lo sehat, Rel?"

"Seperti yang Lo lihat" balas Farrel menyungingkan senyuman manis nya, membuat Rasya bergidik, lalu mengambil buku milik Farrel.

"Yakin Lo yang bikin? Setau gue tulisan Lo kayak cakar ayam" Rasya melirik Farrel "siapa yang bikin?"

"Yee anak onta ribet bener, tinggal nyalin aja apa susahnya, kalo gak mau yaudah balikin" kesal Farrel, bukanya berterima kasih malah menghina.

"Oh iya Lo kapan balik ke apartemen?" Tanya Farrel.

Rasya menghentikan menulis lalu beralih pada Farrel "apartemen gue di jual bapak gue" ujar Rasya memanyunkan bibirnya "kesel banget gue, ini semua gara-gara guru Lo yang ngaduin gue ke bokap sering cabut jam pelajaran" kesal Rasya.

ketos vs siswa bandelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang