14

1.6K 87 7
                                    

****

Farrel, Hanif dan temannya tengah berkumpul di satu meja yang sama di kantin sekolah, semakin hari mereka semakin dekat, dulu rasa benci Farrel dan teman-temannya pada Hanif dan Alfi sudah mulai memudar dan sekarang rasa persahabatan yang mulai tumbuh di antara mereka.

"Gila sih masa tadi gue dapat nilai ulangan matematika 80"ujar Rasya antusias dengan nilai yang ia dapatkan.

"Nyontek kali" sahut Alfi

Rasya menatap Alfi dengan tatapan malas "biarpun gue bandel gini gue juga punya otak buat ngerjain uh gue sendiri tanpa nyontek" sahut Rasya.

"Gausah marah, gue becanda" balas Alfi.

"Han, Lo nanti jadi meeting, kan?"Tanya Farrel melirik Hanif di sebelahnya.

Hanif mengangguk "jadi, emang kenapa?" Sahut Hanif balik bertanya.

"Gapapa, nanti gue mau ngumpul sama mereka di apartemen kita" kata Farrel "gapapa kan?"

"Apartemen kita? sudahlah numpang hidup, malah nge-claim apartemen orang jadi punya Lo juga" sindir Alfi.

"Sadar diri bestie sadar diri" Yoga ikut berbicara.

"Emang apartemen punya kita, punya gue punya Farrel" terang Hanif memberi tahu mereka agar tidak salah paham lagi.

Sementara Farrel yang mendapat pembelaan dari Hanif tersenyum miring, "kalian gatau diam aja, gue istimewa" kata Farrel menyombongkan dirinya.

"Iya deh si paling istimewa" cibir Yoga

"Ehem, permisi" mereka menoleh pada asal suara, di sana sudah berdiri Dara di antara Farrel dan Hanif "Han, boleh ngobrol sebentar"tanya Dara dengan suara lembut khas miliknya.

Hanif melirik Farrel yang terlihat tidak perduli lalu ia kembali melirik Dara "iya, boleh. Mau ngomong apa?"Tanya Hanif.

"Hem, boleh kita ngobrol nya di sana aja, Han." Tunjuk Dara pada meja kosong di sebelah sana, dan Hanif hanya mengangguk saja lalu mengikuti Dara.

Sementara Farrel, mata pria itu mengikuti kemana Hanif pergi, "dasar gatel" gumam Farrel tanpa sadar.

"Siapa yang gatel Rel?" Tanya Rasya yang sempat mendengar gumaman kecil Farrel.

"Hah, gak ada ini tangan gue gatel di gigit nyamuk" alibi Farrel seolah mencari bekas gigitan nyamuk di tangannya.

Di hadapannya, Alfi tengah cekikikan "cembukorrr ya ges ya" cibir pria itu mengoda Farrel sedangkan yoga dan Rasya tidak mengerti maksud yang di ucapan Alfi.

"Siapa yang cemburu, Al?" Tanya Yoga.

"Gak usah dengerin dia, kalian lupa kalo dia gila" kata Farrel mengelakkan, takut jika teman-temannya malah dapat omong kosong dari pria itu nantinya.

"Oh iya, dia kan rada setres" sahut yoga setuju.

"Terserah Lo pada, yang jelas gue gak setres" sahut Alfi seraya menghirup minumannya.

***

"Lo mau ngobrolin apa?" Tanya Hanif setelah sampai di meja terpisah dari teman-temannya.

"Kamu gamau mesen makan dulu?" Tanya Dara berbasa-basi.

"Gaperlu, gue udah makan tadi" balas Hanif.

Dara manggut-manggut "nanti malam kamu sibuk gak, Han?"Tanya Dara melirik Hanif.

Hanif mengeleng "engak, Kenapa? Lo mau ngajak gue keluar"tanya Hanif seolah tau tujuan dari pembicaraan Dara.

Dara mengaruk kepalanya "hehe, iya, Han. Kalo kamu gak sibuk mau gak nanti malam temenin aku pergi ke acara ulang tahun temen aku" tanya Dara.

ketos vs siswa bandelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang