11. Jahil

120 32 0
                                    

- 🌼 -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- 🌼 -

Menjelang ujian kelulusan, semua murid kelas tiga tengah sibuk mempersiapkan diri mereka masing-masing untuk menghadapi ujian.

Bagi mereka si anak pintar mungkin tidak terlalu bermasalah untuk mengikuti ujian tersebut. Lain lagi ceritannya kalau mereka adalah murid yang kurang cerdas atau dalam sejarahnya mereka sering membolos.

Mungkin akan sedikit kesulitan mengingat ujian kelulusan itu sangatlah tidak mudah. Danu dan Yoga contohnya.

Kedua laki-laki tampan itu kompak membaca sebuah buku yang begitu tebal. Diperpustakaan yang begitu hening dan sunyi padahal didalamnya ada lebih dari seratus orang siswa khusus kelas tiga.

Disebelahnya, Keenan juga terlihat sibuk dengan bacaanya. Keenan itu sebenarnya pintar, hanya saja karena ini ujian kelulusan jadi ia harus kembali membaca materi-materi lama.

Pelajaran disaat ia kelas satu dan dua katanya akan dipersoalkan lagi. Sedikit Keenan mengingatnya, selebihnya ia lupa. Makanya Keenan kembali mempelajarinya.

Sudah hampir satu minggu ini juga ia jadi jarang bertemu Aluna. Bertemu pun hanya saat jam istirahat. Bahkan dirumah, kalau Keenan ingin menemui gadis itu hanya bisa melalui vidcall.

Andika melarangnya menemui Aluna untuk sementara waktu. Bukannya Andika ingin menjauhkan keduanya, hanya saja ia pikir anaknya butuh waktu tanpa Aluna selama beberapa hari dan fokus dengan ujiannya.

"Keen, yang ini gimana sih caranya? Kok hasilnya bisa dapet segini." Keenan menutup buku bacaannya saat kei menyodorkan buku miliknya.

"Gampang. Ini dikali sama ini, terus hasilnya lo bagi 2. Sisanya lo ngerti, kan?" jelasnya.

Milly mengangguk, "Oke, gue ngerti. Makasih."

Keenan hanya bergumam. Netranya kemudian teralih menatap kedua teman baiknya. Alisnya menukik melihat wajah Danu dan Yoga yang berkeringat.

Aneh. Padahal pendingin ruangan sudah menyala, tapi kenapa mereka bisa sampai kepanasan bahkan berkeringat?

Disebelah kedua lelaki tampan itu, Arsean nampak santai sembari memainkan ponselnya. Lelaki itu sesekali tersenyum aneh yang membuatnya bergidik ngeri.

"Sean, gak belajar?" tanyanya.

Tanpa menoleh barang sedikit pun, Arsean menggeleng. "Gue gak fokus kalau belajar disini, gue ntar aja belajar dirumah." ujarnya.

"Terus kenapa lo senyum-senyum sendiri? Geli gue liatnya."

"Oh, ini Nara cerita, kata dia Aluna gak sengaja jatuh pas lagi ngejar dia. Jatuhnya lucu banget gila. Mana si Nara kirimin gambar muka lucu Aluna lagi."

pacar, lee taeyong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang