Bab 28

3.5K 479 5
                                    

Double update hari ini~
Jangan lupa vote dan enjoy bacanya~

.

.

.

8 bulan kemudian...

Tak terasa sudah 8 bulan berlalu, waktu sungguh berlalu dengan cepat. Sekarang kandungan Alexa sudah memasuki bulan ke 8, perutnya sudah sangat membuncit sekarang.

Selama itu, Alexa tidak bisa berjalan dan selalu sakit pinggang. Dia jadi tidak bisa beraktivitas seperti biasanya karena perutnya ini.

Oh ya, sekarang Darel dan Mera sudah menjadi prajurit resmi Oceana. Mereka dilantik beberapa bulan yang lalu dan Alexa langsung menjadikan dua orang itu sebagai knight nya.

Alexa sedang duduk di taman karena di butuh udara segar, sudah lama dia tidak kesini karena yah begitulah.

Saat sedang duduk, dia melihat Hera yang baru saja kembali dari kota. Hera langsung tersenyum melihat Alexa yang sedang duduk itu dan berjalan kearah Alexa.

 Hera langsung tersenyum melihat Alexa yang sedang duduk itu dan berjalan kearah Alexa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Disini panas" ucap Hera.

"Tak apa, aku butuh sinar matahari" ucap Alexa.

Hera tertawa lalu ikut duduk disamping Alexa. Dia merangkul bahu Alexa dan menatap kedepan dimana hanya ada hamparan rumput dan pepohonan.

"Sudah 8 bulan ya" ucap Hera.

"Ya, 8 bulan" ucap Alexa.

Hera memegang perut Alexa disana.

"Dia bergerak" ucap Hera antusias.

Alexa terkekeh melihat itu, Hera sangat suka mengelusi perutnya apalagi jika bayinya sedang banyak bergerak didalam sana.

"Aku dengar terjadi ketegangan antara Sparta dan Athena, apakah semuanya baik-baik saja?" Ucap Alexa.

"Dimana kau mendengar itu?" Ucap Hera kaget.

"Berarti itu benar?" Ucap Alexa.

Hera menghela nafasnya disana.

"Ya, kedua kota itu sedang berkonflik" ucap Hera.

"Jika terjadi perang, apakah kau akan pergi kesana untuk membantu?" Ucap Alexa.

"Aku tidak tahu" ucap Hera.

"Kau pasti tahu" ucap Alexa.

Hera hanya menutup matanya dan tidak menjawab pertanyaan Alexa tadi. Dia tidak ingin membuat Alexa memikirkan hal itu dan gara-gara itu bisa-bisa menganggu kesehatan Alexa dan bayi mereka nantinya.

Saat sedang duduk, tiba-tiba Poseidon datang dan langsung muncul didepan mereka. Bersamaan dengan itu, Vulko juga berlari kearah Hera.

"Ayah, tiba-tiba sekali datangnya. Ada apa? Dan kau Vulko, kenapa kau berlarian seperti itu?" Ucap Hera.

"Hera, ada masalah" ucap mereka bersamaan.

Alexa menatap Hera dengan kaget juga disana, pasti masalah ini sangat besar sampai Poseidon datang sendiri kesini.

Hera melepaskan tangannya yang sedang merangkul bahu Alexa dan berdiri.

"Kita bicarakan didalam" ucap Hera serius.

Sebelum pergi, Hera berbalik dan menatap wajah Alexa yang sudah panik itu. Hera memegang wajah Alexa lalu tersenyum.

"Jangan khawatir. Masuklah kedalam kamar dan tunggu sampai aku menemuimu oke?" Ucap Hera pelan.

"Baiklah" ucap Alexa.

Hera langsung berjalan kedalam istana dan berjalan kearah ruang kerjanya bersama ayahnya dan Vulko.

"Ada apa?" Ucap Hera.

"Perang pecah antara Sparta dan Athena. Mereka baru saja memulai peperangan beberapa saat yang lalu" ucap Vulko.

"Petir milik Zeus dicuri" ucap Poseidon.

Sialan, dua masalah besar datang secara bersamaan seperti ini?

"Bagaimana bisa perang terjadi dan kenapa petir milik paman Zeus dicuri orang? Bukankah itu benda yang sulit dicuri!?" Ucap Hera emosi.

Poseidon menghela nafasnya.

"Kau tahu sifat pamanmu itu. Zeus suka bermain perempuan dan sepertinya dia dijebak dan petirnya dicuri seseorang" ucap Poseidon.

"Kenapa dia bisa ceroboh seperti itu? Baiklah, paman Zeus memilki banyak orang untuk mencarinya" Ucap Hera.

"Bagaimana dengan dengan perang itu? Kau akan langsung terjun ke medan perang?" Ucap Vulko

Hera diam tidak menjawab.
.

.

.

Saat Alexa sampai di kamar, rumor jika perang pecah antara Sparta dan Athena langsung merebak diseluruh istana dan mereka bilang jika Oceana akan mengirimkan pasukan untuk membantu sparta.

Serta, Hera juga akan pergi.

Hera akan pergi? Tidak! Tidak boleh!!

"Queen, tenanglah" ucap Mera saat melihat Alexa yang terus mondar-mandir didalam kamar.

"Bagaimana aku bisa tenang, Mera?" Ucap Alexa panik.

Alexa mengelus perutnya sembari mondar-mandir itu, dia khawatir jika Hera benar-benar pergi bagaimana?

Dia akan melahirkan sebentar lagi.

Lalu datang Hera kedalam.

Mera dan yang lainnya langsung memberikan hormat dan pergi dari sana. Mereka memberikan privasi untuk raja dan ratu mereka untuk berbicara.

Alexa berjalan cepat menuju Hera.

"Hati-hati, nanti kau jatuh" ucap Hera.

"Apa yang terjadi?" Ucap Alexa.

"Duduk dulu, kau akan pegal jika terus berdiri seperti ini" ucap Hera.

Mereka berjalan kearah sofa dan duduk sembari terus memegang tangan satu sama lain.

"Ceritakan padaku" ucap Alexa memaksa.

Hera menatap Alexa sembari tersenyum dengan manis disana.

"Perang pecah antara Sparta dan Athena tadi" ucap Hera.

Deg.

Dugaan dia benar.

"Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja" ucap Hera menenangkan Alexa yang masih diam itu.

"Kau, kau akan pergi kesana!?" Ucap Alexa cepat.

Hera diam sebentar disana.

Alexa memegang tangan Hera dengan sangat erat dan mata yang sudah berkaca-kaca, dia sangat kalut sekarang.

"Kau tidak akan pergi bukan? Aku akan melahirkan sebentar lagi, kau harus ada disisi ku saat itu" ucap Alexa yang mulai menangis.

Hera menghela nafasnya lalu menyeka air mata Alexa pelan sembari terus tersenyum disana.

"Senyumanmu sungguh mencurigakan" ucap Alexa yang merasakan kejanggalan.

"Aku akan pergi ke medan perang" ucap Hera.

Ah, dugaan dia benar lagi.

Dia kira Hera tidak akan pergi dan hanya mengirim pasukan saja, tapi nyatanya tidak. Itu tidak sesuai dugaannya.

Nyatanya, Hera akan pergi ke medan perang.

.

.

.

TBC

OceanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang