"berapa sih harga dirimu?"
Rakana menatap malas perempuan yang ada didepannya saat ini, perempuan yang dengan santai menunjuk wajahnya di koridor kampus yang cukup ramai sembari mengeluarkan kalimat mengejek dirinya.
"harusnya lo gituin jalang yang deket sama suami lo, bukan lo biarin gitu aja." tambah perempuan itu membuat Rakana bergidik.
"gue gak mau ribet dan lo tau itu."
perempuan itu merangkul bahu Rakana. Keduanya berjalan menuju kafetaria kampus untuk beristirahat setelah mendapat jam pelajaran lama.
"jadi, kapan lo ceraiin mereka? kasian sepupu gue, bro."
"gak sekarang, Re."
"iya.. kapan, Rakanaaa.. kan dua suami lo udah selingkuh.." Reyha, perempuan itu mendengus gemas dengan kelakuan Rakana untuk saat ini.
"ya masa gue ceraiin mereka berlima dengan alasan Markel sama Jordan selingkuh? this seems unfair to Narga, Sagara and Sagalla.. jadi gue bakal ceraiin mereka setelah mereka berlima selingkuh, biar adil. Kalau gua cuma ceraiin Markel sama Jordan, sama aja gue bakal tetep berhubungan sama mereka karena gue terikat sama ketiga adek mereka, ngerti gak sih lo sama maksud gue?" cerca Rakana sesampainya dibangku kafetaria.
Reyha mengangguk, "jadi lo mau langsung kelar sekalian sama kelima Geondian itu."
"iya."
"but what if it turns out that the three Geondians are not cheating? so, only Markel and Jordan cheated on you.. you're not going to divorce them?"
Rakana mendengus, pertanyaan yang hampir sama kembali dilontarkan. "gue yakin mereka semua itu punya jiwa peselingkuh." jawabnya percaya diri, Reyha tertawa pelan menanggapi Rakana.
"but I'm not sure about that. Lo gak sadar apa kalo Sagalla itu cinta sama lo? dia tipikal setia, Ra."
"Re, dia aktris.. gue yakin ada aktris cewe atau submissive yang menarik atensinya." saut Rakana agak malas, memang susah menolak kenyataan bahwa Sagalla Geondian, suami termudanya itu sangat mencintainya.
"terserah lo, gue cuma ngeingetin kalau Sagalla itu setia sama lo dan kalaupun ada kabar mengenai dia punya hubungan sama lawan main atau aktris lain paling jug marketing Entertainment." cerca Reyha yang gemas dengan tingkah acuh tak acuh Rakana, "as for Sagara... he's also a public figure like Sagalla, right? gue yakin dia juga bakal punya masalah yang sama kayak Sagalla nantinya dan itupun juga demi Entertainmentnya."
Rakana merotasikan mata malas, "gue udah paling males saat lo bahas Geondian."
"hehe, oh! how about Narga Geondian? masih ada jadwal terbangkah?" tanya Reyha.
Rakana menghela nafas, "he's gone home but not home, it's been since yesterday but I haven't met him. Mungkin, dia lagi bareng selingkuhannya, nobody knows right?"
Reyha tertawa, "lihat.. lo nebak apa yang seharusnya dihindari seorang istri ataupun submissive.. lo bahkan tau mereka selingkuh."
Rakana mengangkat alisnya, "terus?"
"dan bisa bisanya lo santai waktu dilabrak salah satu jalang bahkan ada suami lo yang bawa jalangnya ke rumah buat minta ijin nikah lagi, astaga.. Rakana." Reyha menyeka air matanya yang keluar karena tawanya.
"terus gue harus nangis, gitu?"
"ya gak, gue cumaㅡ"
drttt
ka Narga memanggil..
Rakana menatap Reyha yang berhenti berbicara saat melihat ponsel miliknya berdering menampilkan nama suaminya.
