Jakarta tahun 2028.
mobil Sagalla Geondian berhenti disalah satu mall yang ada di Jakarta, kota terpadat se-Indonesia itu. Pria berusia 29 tahun itu turun dari mobilnya yang sudah terparkir rapi dijajaran mobil yang ada disana.
Sagalla menghela nafas samar saat melihat keramaian yang ada didalam mall itu, jujur saja ia malas karena harus turun dan mensurvei mall itu untuk sahamnya dibeli atas perintah kakak sulungnya yang tengah sibuk mengurusi pernikahan keduanya, ya, Markel Geondian akan segera menikah untuk yang kedua kalinya dan kini Sagalla mendapatkan imbas dengan menggantikan posisi Markel sementara waktu karena hanya dia lah yang tidak memiliki jadwal.
"lihat saja.. akan kubalas kau dengan banyak laporan, bang." gumam Sagalla setengah dongkol saat memasuki mall, ia harus bertemu manager atau petinggi mall itu untuk membicarakan hal penting lebih lanjut.
brukk
"eh?" lantah Sagalla sebelum menunduk karena seorang anak kecil baru saja menubruk kaki jenjangnya hingga anak kecil itu sendiri jatuh.
Sagalla berjongkok untuk menyamakan tinggi badannya dengan anak kecil itu, "kalau jalan hati-hati ya.. dimana orang tuamu, boy?" tanya Sagalla sembari membantu anak kecil itu berdiri.
"uhm.. papa hilangㅡ"
Sagalla mengrenyit, "loh?" lalu tersenyum gemas saat melihat bibir anak kecil itu melengkung seperti ingin menangis, lucu pikir Sagalla. "Yasudah, ayo paman temani mencari papamu." ajak Sagalla yang sudah berdiri sembari menggendong tubuh anak kecil, ia sudah bersiap melangkah menuju ruang informasi namun gagal karena panggilan nyaring dari seseorang meneriaki nama yang langsung disaut anak yang berada digendongnya.
"Harka!"
"papa? paman, itu papaku!" seru anak kecil yang berada digendong Sagalla, anak itu memekik gembira sembari menunjuk kearah seorang pria yang terlihat panik tak jauh dari mereka.
"papamu?" ulang Sagara diangguki semangat oleh sang anak. Rakana.. dia anakmu? batin Sagalla ketika melihat sosok yang ditunjuk dan diakui anak kecil yang berada digendongnya.
"papa! Harka disini!!" teriak anak kecil yang rupanya bernama Harka itu sembari melambai.
Harka Zedklen. batin Sagalla yang terdiam memperhatikan wajah sang anak yang rupanya sangat mirip dengan Hazen Zedklen, pantas dirinya merasa tidak asing.
"Harka! kamu kemana aja? papa cariin dari tadi lohㅡ" langkah Rakana memelan seiring suaranya tidak kembali mengocehi sang anak saat menyadari bahwa anaknya berada didalam gendong seseorang yang sudah hampir 6 tahun tidak ia temui.
Sagalla Geondian.. sudah lama Rakana tidak mendengar kabarnya, terakhir ia mendengar bahwa pria itu jarang aktif membintangi film bahkan hanya muncul dipemberitaan mengenai penolakan tawaran film, hebat sekali Sagalla.
"maaf, paa." celetuk Harka tanpa sadar telah menyadarkan lamunan kedua pria yang ada dihadapannya itu.
"ah.. ya, lain kali ijin pada papa dulu kalau mau kemana-mana." saut Rakana kembali terfokuskan pada anaknya.
Harka mengangguk, "iya..?" kemudian merentangkan tangannya, bermaksud meminta alih gendong pada Rakana yang langsung sigap mengambil alih Harka dari gendongan Sagalla.
"bilang apa pada paman yang sudah mempertemukan kamu dengan papa?" tanya Rakana lembut pada sang anak yang kini melempar senyum manis pada Sagalla.
"terima kasih, paman!"
"iya, sama-sama.. lain kali jangan jauh-jauh dari papamu." saut Sagalla diangguki sang anak. "Kana?" panggil Sagalla membuat Rakana mengalihkan atensinya dari putranya, "where is Hazen? kenapa hanya kamu dan.. Harka saja?"
