Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dan pada akhirnya yang tulus akan memilih mengalahkan diri demi kebahagiaan yang dicintai.
how to cheat on you?
Hubungan mereka membaik seiring dengan banyak waktu yang mereka habiskan bersama layaknya seperti sebelum terjadinya pengakuan perselingkuhan, sejenak mereka juga melupakan penyebab pertengkaran yang terjadi didalam hubungan rumah tangga mereka.
canda tawa terdengar nyaris setiap hari. Meski tidak lucu, torehan lawakan garing itu seringkali terlontar dari mulut sang direktur Geon dan ditanggapi ketus oleh sang model yang sama sekali tidak sefrekuensi dengan direktur Geon itu, menghasilkan tawa untuk mahasiswa semester 5 yang kebetulan menyimak keduanya saat berdebat sinis.
berbeda dengan Jordan yang membual tidak lucu, Narga lebih menggoda Rakana dengan berbagai macam kalimat maut yang biasanya membuat wanita pada umumnya tersipu malu yang sayangnya Rakana tidak mengalami itu karena sudah kebal, hei? Rakana sudah sering digoda diluar sana!
Markel? pria sulung itu hanya melerai dan menyimak keadaan rumah saat mereka sedang bersama, lebih tepatnya ketika mereka tidak memiliki pekerjaan seperti Sagara yang Hiatus semenjak rumor itu dibenarkan, Jordan dan dirinya yang memilih mengerjakan berkasnya dari rumah lalu Narga? pilot itu mengambil cuti selama 3 bulan penuh meskipun melakukan penerbangan selama 1 bulan penuh kemarin dan si bungsu? Sagalla? it's like he doesn't have a job, karena jadwal syutingnya sudah selesai kemarin-kemarin sebelum rumornya muncul dan tinggal menunggu manajernya memperbarui jadwalnya saja.
"sudah jadi?" tanya Sagalla ketika melihat Markel memasuki rumah dengan tentengan setumpuk map berwarna hijau.
"kau yakin? I mean this is outrageous, seminggu kita got fix time but this?"
Sagalla menghela nafas gusar. Lagi-lagi kakak beda ibunya itu meragukan keputusannya padahal keputusannya sudah selesai setengah jalan. "Lalu? abang mau aku menyobek map itu?" torehnya membuat Markel mendecak tak karuan, ia susah payah mengajukan permohonan pada pengadilan dan meminta jadwal sidang lebih cepat daripada umumnya, jadi tidak mungkin ia mengiyakan pertanyaan Sagalla barusan.
"sudahlah, I'm also doing this for Rakana's happiness not for my freedom." cerca Sagalla beranjak dari sofa dan mengambil alih kelima map yang sebelumnya berada ditangan Markel. Sagalla mengecek map miliknya, membaca dengan teliti meski hatinya terasa disayat saat membaca bagian nama dirinya tertera dengan nama Rakana.
"how do you feel, Sagalla?"
"menurutmu?"
"I think you are hurt because of your own decision meskipun itu kau lakukan untuk kebahagiaan Rakana tapi setidaknya pikirkan kebahagiaan. Tagih hakmu pada Rakana sebelum menceraikannya." sungut Sagara, ya.. pria yang menanyai Sagalla diiringi senyum miris itu Sagara, saudara serahim yang mengerti jelas perasaannya meski tak ia ungkapkan secara lisan. Sagara mengerti pasal interaksi Sagalla dengan Rakana yang minim, selain Rakana yang terlihat menghindari ada juga alasan lain yakni jadwal pada Sagalla yang membuat Sagara no komen mengenai hubungan keduanya karena dirinya juga sibuk tapi Rakana tidak menghindarinya sejelas yang ia lihat saat melihat Rakana sedang bersama Sagalla.