?

401 78 13
                                    

Oh? Zoya pikir akan sangat susah, dan Zoya kira akan memerlukan tenaga otot yang begitu ekstra untuk memutuskan hubungan. Tapi ternyata? Tidak.

Baguslah.

Setelah dipikir kembali sangat sangat beruntung ia menjadi jomblo, terbebas dari kekangan dan jeratan gila Dika adalah hal yang paling ia tunggu-tunggu.

Tapi— kenapa sekarang rasanya hambar?

Terkesan biasa saja dan malah— kecewa?

Tolong beri tahu Zoya kalau keputusan yang ia ambil adalah benar adanya.

Dia bener kan mutusin Dika, bener kan?

"ko gue malah sedih ya" jari nya menari pelan pada laptop yang menyala.

Masih pada BAB 1.

Soal judul, sudah di acc oleh dospem nya kemarin dan beruntung katanya cukup menarik, semoga ia tidak revisi hingga puluhan kali.

Cukup ngeri mendengar kaka tingkat yang mengatakan bahwa tugas akhir dan skripsi adalah hal paling gila yang membuat orang ingin mengakhiri hidup. Apa iya se mengerikan itu?

Semoga tidak untuk Zoya, amin.

Total kacau, semuanya salah. Rancu dan mengarah entah kemana, berujung menutup laptop dan meletakan kepala pada meja dengan posisi tangan yang ia tindih.

Pusing, muak, marah.

Kenapa rasanya kehidupan yang Zoya jalani tidak adil sama sekali?

Kenapa Evelyn mempunyai tunangan yang sangat cinta padanya ia tidak. Kenapa Naswa memiliki keluarga harmonis ia tidak. Kenapa teman-teman perempuan nya cantik tanpa make up ia tidak.

"bangsat-bangsat gue kira bakal ilang kalo diem gini, malah nambah kepikiran!"

"kepikiran apa?"

Mengadah. Mata nya total melihat begitu jelas presensi sesorang yang ia kenali berdiri di hadapan, yang tak lain adalah karyawan toko.

"lo ngapain disini?"

"kerja lah"

"oh iya"

"kenapa lo, putus?"

"iya"

"bagus deh, EH HAH ANJING SERIUS?!"

Aduh gendang telinga Zoya.

"brisik yan, lo tauga sih ini masih pagi?!"

Iya, itu Yani. Karyawan toko sekaligus teman shift, plus. Ada plus nya— kawan curhat.

Memang Zoya ini suka curhat kepada orang yang padahal baru ia kenal tiga hari, mau itu bapak-bapak sekalipun kalau obrolan keduanya nyambung ya dilanjutkan.

Jadi tidak usah kaget apalagi heran, kenapa teman Zoya sudah tidak bisa dihitung sekedar menggunakan jari tangan. Hei, kalau Dika friendly kenapa Zoya tidak. Iyakan?

Teman dekat? ia bahkan tidak ingat siapa jika di definisikan secara gamblang. Tapi teman curhat yang mengerti? Tri dan Naswa adalah posisi paling utama setelah kawan rumah.

Langsung mengambil posisi duduk di depan Zoya, wajah Yani begitu shock mendengar berita putus nya seorang Zoya Nayaka Widyadhana dengan Aushafarell Praja Mahardika. Like— what?

"gimana cerita nya, lo berantem?"

Sebetulnya sangat malas ia menceritakan sedari awal, tapi Zoya ini tipikal orang yang tidak mau memendam semuanya sendiri. Ia mau membagi kisah pilu nya dengan orang lain, seperti kisah cinta nya yang begitu dramatis.

hate but lv - vsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang