:)

433 62 28
                                    

Sebelum bertemu dengan Tri kemarin, saat satu bulan lamanya ia sedang bermusuhan dengan teman perempuan karib nya itu.

Ada satu pertengkaran yang sampai saat ini masih terekam jelas dalam pikiran Zoya. Ia nyaris ingin melakukan kekerasan saat akhirnya tersadar bahwa yang di lakukan sia-sia ;

"gue gatau zoya, lo nanya hal yang gak penting kenapa sih!"

"gak penting lo bilang? ja, lo udah nyakitin gue ja. LO BILANG GA PENTING?!"

"gue sebulan ini clingy kan ke lo, apapun gue cerita, gue gasuka jauh-jauh dari lo, tapi apa lo bilang tadi. Nyakitin? anjing banget lo ngomong!"

"GUE TAU LO KELUAR SAMA ARUNA RAJA. GUE TAU APA YANG GAK LO BILANG KE GUE, GUE TAU!"

"zoy. ."

"APA!"

"zoya, babe, honey. ."

"gue pura-pura goblok disini, diem, ngeliatin lo selingkuh terang-terangan-"

"GUE GA SELINGKUH!"

"GAK SELINGKUH TAPI HAMPIR MAU SEMINGGU LO PUTER BALIK SAMA ARUNA, BELOM LAGI KE FIO, BACOT BANGET LO JA BACOT!"

"ngaku aja lah sekarang mending"

"ngaku apasih?"

"hal-hal yang ga gue tau pokoknya"

"ga ada naya, ga ada. ."

"Dika!"

"apalagi sih zoy gue pusing, diem dulu bisa ga?"

"pusing kan, yaudah putus."

"Zoya Nayaka Widyadhana!"

"APAAAA?!!"

"lo denger ini baik-baik. Aushffarel Praja Mahardika,-

PANGKAT LO DIMATA GUE SEKARANG LEBIH RENDAH DARI SAMPAH!!"

Dan semuanya berakhir ketika Zoya telah meninggalkan Dika di depan fakultas nya. Sempat ingin melayangkan sebuah tamparan keras pada pipi namun di urungkan saat itu, dan ia lebih memilih pergi bersama mata yang terus mengeluarkan air asin.

Putus hampir empat kali?

Hhh Zoya menganggapnya belasan kali.

Dalam benaknya Zoya terus menerus mengatakan kalau ia telah berpisah dengan Dika, lelaki tidak tau diri yang sama sekali tidak punya urat malu.

Tapi kejadian malam ini terasa begitu lara. Jauh dalam dirinya, kala mata melihat sang kekasih bersimpuh nelangsa dibawah sana. Bekas tamparan sang Mamih ia jamin masih terasa begitu perih dan berujung kebas di pipi, manik Zoya semakin mengabur kala otak juga hati kembali beradu disana.

Menjelaskan tentang otak yang mau menerima Dika lagi sebab merasa tidak tega melihat semuanya,

atau tentang hati yang telah lama muak dengan drama dan memutuskan untuk berpisah.

Semua yang telah Zoya saksikan malam ini membuat kepalanya total bingung, tidak tau harus mengambil langkah yang mana. Hingga akhirnya ia mendengar penuturan-

"gue janji, gue janji bakal berubah nay. Please jangan tinggalin aku ya naya, aku gabisa!"

otaknya langsung bekerja, mengeluarkan satu kalimat menggunakan tinta begitu tebal.

putus

"bangun," Dika bangun. Menuruti ucapan Mamih Zoya di hadapan "pergi lo dari rumah gue. Gausah ganggu Zoya lagi!"

hate but lv - vsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang