Chapter 12

275 34 0
                                    

"Huffttt! Takdir orang emang berbeda beda, jadi kita juga gabakalan bisa nebak, takdir dia itu kayak gimana." Ucap Saskia.

"Udah ya! Gw gamau larut dalam kesedihan ini lagi. Gw paling gabisa, mending sekarang kita kembali keruangan sandy." Ucap Aqeela.

"Ayok!" Ucap Saskia, Ratu, Rey serempak

Ruangan Sandrinna.
----------------------------------

''Kalian darimana? Kompak bener? Itu juga kok matanya pada sembab gitu? Ada msalah ya kalian? Cerita dong ke gw!" Ucap sandy.

"Emm a-anu. Tdi mata kita kena debu gitu pas lgi jalan." Ucap saskia gugup.

"Emng hbis drimana?" Tanya sandy.

Bingung, itulah yang mereka rasakan skrang. Terlihat jelas bahwa mereka tak bisa menjawab apa apa.

"Rey?"

Sangat jelas bahwa sandy butuh penjelasan itu dri seorang rey.

"Eee itu san tdi kita mau cari jajanan dijalan gitu, trus banyak debu mknya masuk di mata kita, trus keluar air mata deh, mknya kayak sembab gitu. Iya kan gaes?" Ucap rey smbil melotot ke teman²nya.

"Aaa iya! Aduh mana debunya banyak banget lgi, jdinya sakit." Ucap aqeela.

"Udah ya san, gaush trlalu dipikirin, em btw keadaan lo gmana?" Tanya ratu.

"Udh gapapa gw mah, kan anak kuat ahahaha." Ucap sandy.

"Yaampun sandy sandy, udh gapapa gmana sih! Liat noh muka lo, udh kayak mayat hidup tau!" Ucap aqeela.

"Hey! Jangan liat dari cover nya aja dong! Gw dlamnya mah aslinya kuat." Ucap sandy.

"Udah ah ribut! Iya dehh iya sandy anaknya kuat." Ucap saskia.

"Aduh kalian ini, perasaan kalo ketemu mulutnya gabisa ya kalo gak kayak mercon." Ucap Gina.

"Tau tuh mah, sama kek adek tu, mulutnya kayak toa." Ucap cole.

"Ish apaan sih! Kenapa harus sandy mulu! Hiks hiks" Ucap sandy.

"Cole" Ucap Gina sambil memasang muka geramnya ke anak pertamanya itu.

"Eee aduh maaf mah!" Ucap cole.

"Hiks hiks"

"Adek? Maafin kakak ya, kakak ga bermaksud." Ucap cole.

"Gamau ah males. Hiks" Ucap sandy sambil tidur membelakangi mereka semua.

"Isjh! Lu sih ah! Udh tau sandy kalo sakit itu anaknya sensian, tmbah manja, tmbah bawel gitu. Masih aja diganggu." Ucap clay.

"Namanya juga manusia yang bnyak kesalahannya." Ucap cole.

"Yaampun malah ribut lagi ni dua bocah." Ucap rey.

"Yeeuu! Diem lu udin!" Ucap clay.

"Nama gw rey! Bukan udin! Lu tuh asep." Ucap rey.

"Ehh, lu-" Ucap clay terpotong krna mama gina yang tiba² berbicara.

"Sekali lagi kalian ribut/ngomong! Mama gaakan kasi masuk kalian lgi keruangan ini! Udh tau sandy lgi marah! Bukannya dibujuk malah tambah ribut!" Ucap Gina.

"M-maaf mah!" Ucap rey.

"Sandyyyy? Unch jngan nangis lagi." Ucap saskia yng sdah duduk dismping ranjang dan dihadapan sandy.

"Hiks, gmau ah males hiks. Perasaan salah mulu." Ucap sandy.

"Ishhhh gemoy bnget sih, pen nyubit huaaa." Ucap aqeela.

Sedari tadi ternyata saskia juga sudah sangat gemas dengan sandy, sehingga ia memegang dan mengelus pipi sandy yng sedari tadi dibasahi oleh airmatanya. Ingin rasanya ia mencubit pipi chubby itu, tetapi ia tau jika ia cubit, pasti sandy akan tambah menangis.

"Sas ihh! Gw jga mau! Gantian dong!" Ucap ratu.

"Eh eh enak aja, orng gw dluan yng duduk sini! Lu tau gk sih, gw juga udh gemes dritadi sama dia!" Ucap saskia.

"Aaa gw jga mau! Gantian huaaa!" Ucap aqeela, yng sedari tadi sudah meremas remas tangannya sendiri.

"Sssst! Diem! Liat noh sandy udh molor gara² males dngar ocehan klian." Ucap saskia yng masih mengelus pipi sandy.

"Yeuu! Markonah! Lu mah enak dritdi ngelus ngelus, kita mau pegang aja gabisa." Ucap ratu.

"Ouhhh! Lucu sekaliiiiiii!!! Mngkin dia ketiduran karna lu elus elus pipinya kali sas." Ucap aqeela.

"Kayak nya sih iya"

"Pacar gw tuh! Gaush di sentuh²!" Ucap rey.

"Siapa lu?! Ga kenal gw." Ucap saskia.

"Yeeee! Kejedot apa lu smpe lupa siapa gw." Ucap rey.

"Ekhem! Ribut lagi gw tampol ni! Sandy udh tdur, jangan smpe dia keganggu krna klian ribut." Ucap ratu.

"Tau nih saski sama rey." Ucap aqeela.

"Tau tuh si jaenab." Ucap rey.

"Yah elu tuh cecep!"

My Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang