Seorang lelaki sedang turun dari sebuah mobil di depan perusahaan. Dia, Geraldo Devantara. Putra angkat Baron Dewangga. Melihat kedatangan lelaki itu lantas para karyawan yang bekerja disana menatap heran. Pasalnya jarang sekali mereka melihat putra dari CEO perusahaan pergi berkunjung ke kantor.
Gerald melangkahkan kaki memasuki kantor tanpa memedulikan dengan situasi sekitar. Tujuan utamanya datang kesana adalah untuk bertemu papanya. Tapak kakinya membawanya ke sebuah ruangan, tempat papanya berada.
Baron yang semula sedang bertelfonan dengan client menatap kedatangan putranya dengan tatapan heran. Terlebih lelaki itu datang disaat jam kerja. Hal penting apa ya yang kira-kira akan disampaikan putranya itu?!
"Ada apa Ger? Tumben sekali kamu mau datang ke kantor." heran Baron memasukkan ponsel ke dalam saku jas.
"Papa udah tau semuanya?" tanya Gerald tak sabar. Ia sudah duduk di depan papanya.
Baron mengernyitkan dahi bingung. "Maksud kamu apa, ya?"
Gerald mengambil nafas dalam-dalam lalu dihembuskannya secara perlahan. "Papa sebenernya udah tau kan soal siapa pelaku yang udah ngebunuh orang tua Gerald?"
Baron terdiam sejenak lalu berujar. "Iya papa sudah tau."
Gerald mengepalkan tangan sempurna lalu meninju pelan meja yang ada di depannya. "Papa kenapa nyembunyiin fakta ini dari Gerald?! Dan apa sebenernya tujuan papa sampe ngelarang Gerald buat nggak datang ke panti asuhan itu lagi?! Apa papa mau ngelindungin om Bagas biar tidak ketahuan?!"
"Enggak. Papa nggak berniatan untuk ngelindungin pembunuh itu. Sekalipun dia adek kandung papa sendiri." ungkap Baron memberikan penjelasan.
"Terus kalo bukan ngelindungin dia, tujuan papa itu untuk apa?"
"Biar papa jelasin dulu alesan papa mengadopsi kamu. Waktu itu papa nggak sengaja denger perbincangan Bagas sama orang suruhannya. Dia tertawa puas waktu udah berhasil nyingkirin orang tua kamu Ger. Papa sendiri sampe sekarang masih nggak ngerti apa yang bikin dia sampe tega ngebunuh orang tua kamu. Sampai pada akhirnya papa denger sendiri dari mulut dia mengenai lokasi kecelakaan itu."
"Terus?"
"Terus papa meminta bawahan papa buat datang ke TKP. Papa meminta polisi juga untuk mencari tau tempat tinggal korban. Setelah papa ngumpulin banyak informasi terkait orang tua kamu, akhirnya papa tau kalo ternyata mereka memiliki putra kecil yaitu kamu."
"Papa sendiri kok bisa tau kalo aku sempet dititipin di panti asuhan?"
"Channel papa itu banyak. Papa selalu pasang mata-mata buat memantau kamu. Papa sangat merasa bersalah atas tindakan yang udah dilakuin Bagas. Makanya papa datang ke panti buat mengadopsi kamu. Papa pengen menjaga kamu dari dekat. Lagian waktu itu Dara juga menginginkan anak laki-laki. Sampai akhirnya dia setuju sama usulan papa buat menjadikan kamu anak angkat."
"Berarti om Bagas juga udah tau kalo aku ini adalah anak dari orang yang udah dibunuh sama dia?"
Baron mengangguk singkat. "Iya. Untungnya papa bisa gerak lebih cepat buat mengadopsi kamu. Makanya dia kalo sama papa nggak pernah berani membangkang karena dia terlalu takut kalo rahasianya sampe terbongkar."
"Tapi kenapa papa sekarang malah cerita sama Gerald? Bukankah secara tidak langsung papa udah ngekhianatin adek papa sendiri."
"Papa cuma capek aja terus-terusan selisih paham sama kamu. Jujur aja deh, pasti kamu pernah mengira kalo papa ini yang udah ngebunuh orang tua kamu, kan?"
Gerald mengangguk singkat dengan raut wajah tak enak hati. Lantas Baron tersenyum tipis menatap putranya yang tengah duduk di depannya. "Berarti firasat papa tidak pernah salah. Selama ini tanpa kamu sadari papa selalu memantau pergerakan kamu secara diam-diam Ger. Kejadian di rumah sakit beberapa waktu lalu pas kamu dikeroyok papa juga tau. Bahkan kamu sampe nyuruh teman-temanmu juga kan buat datang ke rumah sakit untuk memantau keadaan bi Iyem."
KAMU SEDANG MEMBACA
G.2 [ Geraldo & Grizelle ]
Teen FictionSaya berontak hanya ingin menuntaskan sesuatu hal yang belum terselesaikan - Geraldo Devantara Berawal dari Geraldo yang ingin menjalankan sebuah misi. Dan ternyata di tengah prosesnya, ada banyak kejutan tak terduga yang ia dapatkan. Termasuk hadir...