Gerald membuka pintu ruang inap Hana diikuti oleh Grizelle. Setibanya di dalam terlihat bi Iyem yang sedang menyisir rambut gadis kecil itu. Mereka tampak sedang bersiap untuk pulang.
"Haiii abang ganteng." sapa Hana ceria. "Haii kakak cantik." lanjutnya bergantian.
Grizelle tersenyum lebar mendekati gadis kecil itu. "Hana sayang, gimana keadaan, kamu? udah membaik, kan?" tanya Grizelle memastikan.
Hana merentangkan tangan minta untuk dipeluk. Grizelle yang melihatnya lantas memeluk erat gadis kecil itu. "Hana takut."
"Takut kenapa?" tanya Grizelle mengurai pelukan. Menatap lembut gadis kecil itu.
"Takut sama kejadian waktu itu." curhat Hana menunduk
Gerald yang sedari tadi diam ikut mengusap lembut rambut gadis kecil itu dan berkata. "Kamu nggak perlu takut lagi, Hana. Abang yang nantinya bakal pasang badan buat melindungi kamu."
"Abang ganteng gapapa, kan? Abang, makasih ya, udah mau nolongin Hana." ucap Hana mendongak menatap Gerald dengan wajah polos.
"Abang baik-baik aja kok. Oh iya nanti habis darisini kamu bakal tinggal di rumah kakak cantik, lho."
"Waaahhh pasti rumahnya kakak cantik bagus banget."
"Hahahaha Hana sok tau banget, ya." sahut Grizelle gemas.
"Ayook bibi kita pulang, sekarang. Hana udah nggak sabar mau main ke rumahnya kakak cantik." ucap Hana menatap bi Iyem.
"Iya, Hana kita pulang sekarang." ajak bi Iyem sambil membawa tas yang berisi beberapa pakaian.
"Ayok biar abang gendong." titah Gerald memberi kode Hana untuk naik ke punggungnya.
Hap! Hana langsung mengalungkan tangan di leher lelaki itu. Gerald berdiri tegap dengan Hana yang sudah memeluknya dari belakang. Grizelle yang melihatnya ikut senang karena ia dapat mengetahui sisi lembut seorang Geraldo Devantara.
"Hana lagi pengen makan apa, nanti biar abang beliin." ucap Gerald melirik ke belakang.
"Hana mau makan makanan yang harganya mahal itu dong."
"Emang makanan mahal itu yang seperti apa yang Hana mau?"
"Roti yang di dalamnya ada dagingnya abang ganteng."
"Oh burger." sahut Gerald singkat.
"H-hah? Apa bang? Burger?!"
"Iya Hana. Makanan yang kamu maksud itu namanya burger." ucap Gerald memberi penjelasan
Hana manggut-manggut dengan polosnya. Gerald membawa gadis kecil itu menuju mobilnya diikuti oleh Grizelle dan bi Iyem. Setibanya disana, Gerald langsung melajukan mobilnya menuju rumah Grizelle.
Dilain tempat rumah Grizelle sudah dipenuhi sama anak-anak panti. Mereka tampak senang, kapan lagi bisa tinggal di tempat mewah. Banyak dari mereka yang tampak asyik bermain air di pinggir kolam renang.
"Iya tuan disini anak-anak aman kok."
"Isel ada disana juga nggak?"
"Nona Isel sekarang sedang dalam perjalanan menuju kesini, Tuan." jelas Haris
"Selama saya tinggal dia baik-baik saja, kan?"
"Iya tuan, nona Isel baik-baik saja. Gerald juga selalu menjaganya."
"Syukurlah. Kalo gitu saya tutup dulu ya telfon nya."
Panggilan tersebut telah berakhir. Haris menyimpan kembali ponselnya. Melangkah, mendekat untuk ikut bergabung dengan anak-anak yang lain. Pria itu tersenyum tipis dan mengajak salah satu diantara mereka untuk mengobrol. Beberapa menit kemudian, terlihat Grizelle yang baru tiba di rumah. Gadis itu mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
G.2 [ Geraldo & Grizelle ]
Ficção AdolescenteSaya berontak hanya ingin menuntaskan sesuatu hal yang belum terselesaikan - Geraldo Devantara Berawal dari Geraldo yang ingin menjalankan sebuah misi. Dan ternyata di tengah prosesnya, ada banyak kejutan tak terduga yang ia dapatkan. Termasuk hadir...