Sekarang ini Gerald sedang ditangani oleh dokter. Grizelle sendiri tengah mengurus administrasi lelaki itu. Setelah urusannya selesai ia melangkahkan kaki menuju ruang rawat. Ia mendapati Gerald yang sudah tersadar.
"Hana mana?" tanya Gerald
"Dia lagi ditangani sama dokter. Lo tenang aja dia gapapa kok." sahut Grizelle duduk di kursi samping brankar.
Gerald tak menjawab lagi. Ia sibuk melamun dengan tatapan kosong. Sampai pada akhirnya Grizelle kembali membuka suara. "Makan ya Ger."
"Gue nggak laper."
"Gue maksa!" tegas Grizelle
Grizelle mengambil sesendok nasi dan lauk untuk Gerald. Dengan terpaksa Gerald membuka mulutnya untuk menerima suapan tersebut.
"Lwo nggwak pwulang?"
"Kunyah dulu baru ngomong."
Setelah mengunyah Gerald kembali membuka suara. "Lo nggak pulang?"
"Enggak. Gue mau nginep disini aja nemenin lo."
"Pulang, besok kuliah."
"Besok libur, tanggal merah."
"Tetep aja lo harus pulang. Liat deh baju lo kusut gitu." tunjuk Gerald
"Gue udah nyuruh om Haris buat ambilin baju kita di apart."
Gerald mendengus. "Gue lagi pengen sendiri."
"Yaudah anggep aja gue lagi nggak ada disini."
"Kok lo nyebelin banget sih." kesal Gerald
Grizelle tersenyum puas. Lalu ia mengambil obat-obatan di laci. "Minum obat dulu Ger." titah Grizelle
Gerald menatap Grizelle yang sedang membaca resep dari dokter. Entah kenapa hanya dengan menatap gadis itu membuat hatinya jauh lebih tenang.
"Dada lo masih sakit enggak?" tanya Grizelle berbalik menatap Gerald.
Gerald mengerjapkan mata dan berujar. "Udah baikan kok."
"Ini diminum dulu obatnya biar cepet sembuh."
Gerald langsung meneguk obat tersebut. Ia kembali berbaring di brankar dengan mata yang sibuk mengamati langit-langit ruangan. Grizelle sendiri berjalan keluar untuk membuang sisa makanan.
Tak lama kemudian gadis itu kembali bersama Dara dan Baron. Gerald menatap kedatangan orang tuanya. Ia mendapati mamanya yang datang dengan mata berkaca-kaca.
"Abang baik-baik aja, kan?" tanya Dara mengelus lembut pipi putranya.
"Iya ma abang baik-baik aja kok."
"Ceritanya gimana kamu kok bisa sampe kayak gini?"
"Gerald cuma mau nolongin anak kecil yang terjebak di dalam panti ma." jelas Gerald
"Lain kali kalo mau bertindak itu harus mikir panjang dulu bang. Untung aja abang bisa selamat, coba kalo semisal abang ikutan terjebak di dalam. Emang abang mau liat mama sedih gara-gara putranya yang bandel satu ini dalam bahaya?!
"Yang penting kan Gerald sekarang baik-baik aja ma." sahut Gerald menenangkan mamanya sambil mengusap air mata yang menggenanng di pelupuk mata wanita paruh baya itu.
"Mama udah sih jangan nangis. Nggak enak lho diliatin sama Isel." tegur Baron
"Ini itu perasaan mama yang hancur liat putranya jatuh sakit. Emangnya papa habis denger anaknya sakit malah asyik-asyikan telfonan sama orang lain." sindir Dara
"Salah lagi." gumam Baron
"Ma temenin Isel makan gih di kantin. Gerald mau quality time dulu sama papa." ucap Gerald
KAMU SEDANG MEMBACA
G.2 [ Geraldo & Grizelle ]
Подростковая литератураSaya berontak hanya ingin menuntaskan sesuatu hal yang belum terselesaikan - Geraldo Devantara Berawal dari Geraldo yang ingin menjalankan sebuah misi. Dan ternyata di tengah prosesnya, ada banyak kejutan tak terduga yang ia dapatkan. Termasuk hadir...