Gerald keluar dari apartement sembari membawa trashbag yang berisi sampah untuk dibuang. Banyak orang yang berjalan melewatinya sambil berbisik-bisik membicarakan sesuatu.
Awalnya Gerald tampak acuh dan tidak terlalu penasaran. Namun, sewaktu sampai di lift samar-samar ia mendengar jika ada tindakan pengeroyokan di ruang pemantauan. Sesampainya di lantai 1 dengan cepat Gerald berjalan menuju tkp.
Gerald mendapati seorang petugas yang berjaga di ruang pemantauan tak sadarkan diri dengan wajah yang dipenuhi oleh darah. Ditambah lagi komputer yang ada di meja sudah hancur.
"Udah hubungi pihak rumah sakit belom, Pak?" tanya Gerald pada salah satu orang yang ada disana.
"Sudah nak. Paling bentar lagi ambulance nya datang."
Tak lama kemudian petugas rumah sakit datang untuk menyelamatkan korban. Orang-orang yang semula berkerumunan mulai bubar. Gerald masih memperhatikan sebuah komputer yang sudah rusak itu.
"Siapa sebenernya dalang dibalik ini semua." batin Gerald
Di lain sisi Grizelle sedang membantu bi Iyem untuk berkemas. Mulai besok seluruh anak panti sudah bisa tinggal di tempat barunya. Sudah dipastikan suasana rumah pasti akan sepi setelah anak-anak kembali ke panti asuhan.
"Kirain non Isel berantem sama Gerald sampe memilih untuk tinggal disini."
"Enggak bi. Sejauh ini hubungan Isel sama Gerald baik-baik aja kok. Dia itu anaknya baik banget, udah gitu suka ngasih perhatian kecil lagi."
"Paket komplit ya dia. Udah ganteng, pinter, ditambah dia itu tau cara memperlakukan wanita dengan baik."
"Hahaha iya bi bener banget. Ah, jadi kangen sama dia." ceplos Grizelle
"KAKAK CANTIK, MAIN YUK SAMA HANA SEBELUM HANA PULANG." seru seorang bocah kecil yang datang membawa boneka.
"Emang Hana mau ngajakin kakak main apa?" tanya Grizelle
"Boneka-bonekaan. Ayo kakak cantik ikut Hana."
Grizelle membiarkan tangannya ditarik oleh tangan mungil gadis kecil itu. Hana mengajak Grizelle menuju bangku taman yang ada di samping rumah.
"Kakak cantik mau pilih boneka yang mana?"
"Yang ini aja deh warna putih."
"Bonekanya mau dikasih nama apa kak?"
"Ummm bagusnya apa ya?"
Hana mengetuk-ketuk dagu sembari berfikir. Lalu matanya berbinar setelah menemukan sebuah ide. "Gimana kalo boneka kakak cantik dikasih nama Molly aja."
"Waahhh bagus itu. Ih pinter ya kamu bisa ngasih nama yang bagus untuk bonekanya." puji Grizelle mengusap gemas rambut Hana.
"Hana sedih tau kak bentar lagi udah nggak tinggal disini lagi." ucap Hana mengembungkan pipi.
"Tapi kan kakak bisa main ke tempat tinggalnya Hana yang baru."
"Beneran lho ya kakak bakalan sering main ke tempatnya Hana." celetuk Hana mendongakkan wajah menatap Grizelle yang tengah tersenyum ke arahnya.
"Iya sayang, kakak janji bakalan sesering mungkin jengukin Hana disana."
Cup cup! Gadis kecil itu mencium pipi Grizelle secara bergantian. Grizelle melebarkan senyumannya. Dimata Grizelle, Hana itu adalah gadis kecil yang sangat cerdas dan bisa merespon dengan cepat ucapan orang dewasa.
***
Gerald merasa bosen karena tidak ada kegiatan lain selain menjaga Arkan. Untuk urusan pekerjaan juga sudah ia selesaikan dari beberapa jam yang lalu. Sekarang ia lagi duduk manis di balkon sambil menikmati suasana di sore hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
G.2 [ Geraldo & Grizelle ]
Teen FictionSaya berontak hanya ingin menuntaskan sesuatu hal yang belum terselesaikan - Geraldo Devantara Berawal dari Geraldo yang ingin menjalankan sebuah misi. Dan ternyata di tengah prosesnya, ada banyak kejutan tak terduga yang ia dapatkan. Termasuk hadir...