»»----> Part 14 <----««

466 74 4
                                    

Brak!

Heeseung menabrak seseorang. Ia mendongak ke arah orang itu. Dia berniat meminta maaf, tetapi orang itu malah mengumpat.

"Sshi-bal! Kalo jalan itu liat-liat!" bentak orang itu. Dia Taehyun.

"Ga usah ngumpat juga kalik. Ga sopan," peringat Jaehyuk. Taehyun hanya mendecih.

"Mianhae, gue ga sengaja," maaf Heeseung. Taehyun memutarkan bola matanya kesal. Ia hendak meninggalkan Heeseung.

"Dah lah. Gue males ketemu sama lo." Taehyun dan Jaehyuk sudah hampir meninggalkan Heeseung. Tetapi, Heeseung menahan Taehyun. Niatnya untuk meminta maaf kepada Taehyun karena tidak sengaja menabraknya.

"Tae, gue beneran minta maaf. Gue ga sengaja, tadi-"

"Agali dagchyeo!" bentak Taehyun kasar.

Entah kenapa, akhir-akhir ini dia sering menggunakan kata kasar. Padahal biasanya, ia yang paling jarang menggunakan kata kasar seperti itu.

Taehyun segera menarik Jaehyuk masuk ke apartemen. Saking kasarnya Taehyun yang menarik, handphone milik Jaehyuk jatuh ke tanah. Jaehyuk tentunya kesal.

"WOY TAEHYUN! KALO NARIK TUH YANG SABAR DIKIT NAPA? HANDPHONE GUE JATUH, CK!" bentak Jaehyuk kesal. Taehyun tak menggubris omongan Jaehyuk.

"WOY. LO PUNYA KUPING KAN? JAWAB OY!" teriak Jaehyuk sekali lagi.

Mendengar kalimat Jaehyuk barusan, Taehyun berhenti sejenak. Heeseung pun masih ada di tempat itu. Menatap heran kelakuan mereka berdua.

"Gue benci kalimat lo barusan, hyung. Gue TRAUMA dengan kalimat itu."

Taehyun meninggalkan Jaehyuk sendirian bersama Heeseung. Tentu saja ia membenci kalimat itu. Kalimat itu sama persis dengan yang Soobin, Jay, Jake, dan Heeseung omongkan beberapa hari lalu untuk memojokkan dan menuduhnya.

"WOY. AELAH. LO NGAPA DAH?" panggil Jaehyuk. Taehyun hanya mendengus dan tetap meninggalkan mereka berdua.

"Hee, dia kenapa?" tanya Jaehyuk. Heeseung menghela nafas.

"Kalimat Jae tadi yang 'lo punya kuping kan?', itu kalimat yang Taehyun benci. Waktu itu Soobin hyung, gue, Jay, sama Jake, pake kata itu buat nuduh Taehyun. Makanya Taehyun kesel. Udahlah. Biarin aja. Taehyun emang lagi marah akhir-akhir ini," jelas Heeseung. Ia meninggalkan Jaehyuk.

"Dia dituduh? Kasian bener. Eh, ga sih. Lebih kasian gue. Ditinggal mulu dari tadi," ujarnya dramatis.

Jaehyuk pun dengan cepat menyusul mereka berdua keatas. Sudah sore, sehingga apartemen ini terlihat amat sangatlah menyeramkan.

Ya, seperti ini lah apartemen yang berada di dekat hutan dan terpelosok. Menyeramkan setiap menjelang malam hari.





Taehyun membuka paksa pintu unitnya. Wajahnya masih kesal. Kalimat Jaehyuk tadi benar-benar membuatnya teringat akan kejadian tuduhan itu. Padahal Taehyun membenci kejadian itu.

Dasar Jaehyuk, untung temennya.

Kedatangan Taehyun membuat seisi ruangan terkejut. Soobin dan Yeonjun serempak menoleh kearah Taehyun.

"Kenapa hyun?" tanya Yeonjun.

Aahh, dia lupa kalau tidak diperbolehkan berbicara dengan Taehyun lagi. Memang, faktor usia.

"DIEM! GUE GA NYURUH LO BICARA!" bentaknya. Kemarahannya ia lampiaskan ke Yeonjun.

Memang kasian Yeonjun terkena pelampiasan kekesalannya. Tapi, Taehyun terlanjur kesal. Jaehyuk memang perlu ia beri pelajaran.

Lonely || TXTENHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang