End

869 80 2
                                    

Warning!
-There are some sadistic scene
-2000+ word

Ctak ctak ctak

Suara gesekan sepatu dengan lantai beriringan di sepanjang lorong apartemen. 3 siswa berlarian di sepanjang lorong. Wajah mereka menyiratkan kesedihan.

"Junkyu masih ngejar?" tanya siswa bernametag Choi Beomgyu.

Siswa lain bernama Jungwon menggeleng.

"Di belakang ga keliatan si Junkyu."

Mereka bertiga terus berlari hingga ke salah satu apartemen kosong. Entah mereka akan bersembunyi dimana.

"Di kamar aja!" usul salah satu dari mereka yang bernama Jaeyun. Mereka tentunya menurut.

Bersembunyi didalam lemari yang cukup luas tetapi pengap. Mereka bertahan disana agar tidak dikejar oleh Junkyu.

Brak!

Pintu unit terbuka dengan kasar. Junkyu berdiri disana dengan tangan yang menggenggam sebuah pemukul kasti. Wajahnya terlihat merah padam akibat marah.

"KELUAR LO PENGECUT!" teriak Junkyu.

"KELUAR GAK LO? ATAU GUE TERPAKSA HARUS BERANTAKIN ISI UNIT LO?" bentak Junkyu dengan suara melengking khasnya.

Di belakangnya, berdiri Jeno dan Hyunjin.

"Lo ga boleh main kekerasan kayak gini, Kyu!" bentak Hyunjin.

Junkyu menatap Hyunjin tajam. Ia sepertinya kesal dengan Hyunjin yang malah tidak mendukung kelakuannya.

"TERSERAH GUE!" balas Junkyu.

Hyunjin dan Jeno terdiam. Dia diam seribu bahasa. Ketakutan dengan ketuanya yang sudah marah.

Junkyu kalau marah lebih menyeramkan dari Hantu sekalipun.

Sementara itu, Beomgyu ketakutan sekali.

"Gue takut," ucapnya lirih. Ia berusaha tidak menimbulkan suara gaduh.

Jungwon dan Jaeyun yang mendengarnya hanya bisa berdoa yang terbaik untuk keselamatan Beomgyu.

"CHOI BEOMGYU KELUAR!!"

Lagi-lagi Junkyu meminta Beomgyu untuk keluar. Beomgyu tidak tau harus apa. Ia sudah ketakutan.

Namun, entah kenapa, ia memikirkan semua orang yang membencinya. Junkyu, Hyunjin, Jeno, kakak laki-laki nya, keluarganya, dan semua orang yang membencinya.

Dari situlah, Beomgyu berani keluar dari lemari. Jungwon dan Jaeyun mencoba menghentikan Beomgyu. Itu berbahaya.

"Jangan kesana hyung, lo ga aman!" pinta Jaeyun.

"Gapapa."

Beomgyu menepis tangan Jungwon dan Jaeyun. Ia berjalan dengan berani ke hadapan Junkyu.

"Keluar juga lo. Sini. Gue mau ngomong," ucap Junkyu.

Hyunjin dan Jeno ikut berdoa untuk Beomgyu. Baru kali ini mereka mendoakan keselamatan Beomgyu. Padahal dia pem-bully Beomgyu dari dulu.

"Apa mau lo?" Dengan penuh keberanian, Beomgyu bertanya hal tersebut ke Junkyu. Sontak, Junkyu keheranan. Anak ini tidak ada rasa takut lagi kah?

"Mau bunuh lo lah. Terus mau apa lagi?" jawabnya dengan percaya diri.

Beomgyu menelan salivanya. Ia memejamkan matanya sebentar. Berdoa kepada Tuhan.

Lonely || TXTENHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang