Hasil

1.4K 159 2
                                    

Sudah 3 minggu berlalu hasil pengecekan akhirnya keluar. Valerie sebenarnya dengan diam-diam mengambil sampel yang dibutuhkan oleh dokter dari kedua orang tuanya. Valerie beralasan kepada orang tuanya bahwa ada pengecekan kesehatan yang memerlukan darah dan sampel lainnya, untung saja orang tuannya menyetujuinya alias mengiakan tindakan Valerie.

Kini Victor dan Valerie berada di rumah sakit yang sama dengan kejadian Alden beberapa minggu yang lalu. Valerie dengan hati yang berdebar tengah membaca hasil di sebuah kertas. Sampai di mana ada tulisan bahwa tes hasil DNA 99,99% - 100% akurat.

"VICTOR TERNYATA BENER ALDEN ADIK GUE" histeris Valerie. Tanpa di sadari Valerie meneteskan air mata. Pernyataan Valerie pastinya di sambut dengar baik oleh Victor.

Valerie dan Victor sekarang berada di depan apartemen Alden. Valerie menarik napas dan mengetuk pintu Alden.

Ceklek

Dapat terlihat Alden yang masih menggunakan pakaian santainya. Alden terkejut ketika Valerie yang langsung memeluk Alden dengan hebohnya. Mungkin Valerie sudah tidak sabar dan sangkin senanya Valerie mengecup pipi dan kening Alden dengan kasih sayang seorang kakak.

"Ci ada apa ini?" Tanya Alden

Dengan tergesa Valerie mengobrak-abrik tas miliknya dan mengeluarkan surat yang berisikan hasil tes DNA. Alden yang membaca hasil itu tak kalah bedanya dengan Valerie, Alden juga menangis melihat hasil tes DNA itu.

"Ci aku adik kamu?"

"ia Alden itu kamu adik kesayangan aku yang hilang, aku tau kamu gak hilang dari dunia makasih Alden kamu tetap bertahan di dunia ini. Kamu tau batapa terpukulnya aku saat mendengar kamu hilang bahkan di rumorkan sudah meninggal, aku sangat mengutuki diriku saat kamu terlepas dari genggamanku saat itu" Valerie masih menangis dengan perkataannya.

"Ci aku disini, Alden baik-baik aja makasih ya cici udah cariin aku selaman ini bahkan cici gak lelah dan tetap berpikir positif aku masih hidup"

Victor hanya bisa melihat keharmonisan kakak beradik ini. Sungguh sangat melelehkan hatinya.

"Den kalo gitu ayok kita pulang" ajak Valerie "kita bertemu mama sama papa"

Mobil Mercedes terparkir rapih di depan rumah kediaman Jonathan. Valerie masih menggandeng tangan Alden, Alden gugup ketika ia sampai di rumah besar bernuansa putih itu.

"Mama, Valerie pulang"

Elisabeth yang mendengar putrinya itu berteriak dengar cepat menuju ke pintu utama.

"Eh ada Victor juga dan yang ini-

Elisabeth lantas terdiam, ia mendekati Alden. Perlahan tangannya mengangkat dan menyentuh wajah Alden.

- Alden ini kamu?"  Ucap Elisabeth, memang seorang ibu itu memiliki hubungan yang erat dengan anaknya, bahkan dengan Alden yang telah bertumbuh dewasa Elisabeth belum melupakan Alden.

Alden, Victor, Valerie, Elisabeth, dan Cristhoper (kepala keluarga Jonathan) duduk di ruang tamu.

"Baik ada apa ini?" Ucap Cristhoper

"Pa, apa papa dia melihat bahwa Alden ini mirip dengan siapa?" Tanya Valerie.

"Hmm ohh kalo nak Alden ini mirip kayak papa dulu sih dari mukanya juga mirip. Kek muka mu juga sih, tapi kok kek ada struktur muka mama juga ya?" Cristhoper masih belum konek dengan arah bicara Valerie.

"Tunggu Val jangan-jangan Alden yang kamu maksud Alden yang" ucapan Cristhoper terhenti.

"Lama tidak jumpa papa dan mama , Alden rindu sama kalian" ucap Alden

Elisabeth dan Cristhoper masih terkejut dengan kehadiran putra bungsunya ini. Valerie yang peka langsung memberikan surat hasil tes DNA ke depan orang tua mereka. Elisabeth dan Cristhoper sangat terkejut bahkan mereka sampai meneteskan air mata.

"Tunggu Val jadi maksud kamu itu minta sampel darah dan lain-lain itu untuk ini?"tebak Cristhoper

"Iya pa Valerie mau membuktikan apalah Alden adik Valerie dan ternyata hasilnya benar"

Elisabeth dan Cristhoper langsung beranjak mendekat Alden. Dengan kehangatan itu mereka memeluk Alden dengan erat dan mencium wajah Alden dengan rindunya. Mereka tak henti-hentinya menangis dan mengucap syukur dengan kehadiran Alden yang sudah lama menghilang.

"Valerie anakku mama sama papa sangat berterima kasih, kamu sudah mencari Alden hingga dapat bahkan papa saja sampai putus harapan" ucap Cristhoper.

Valerie hanya mengangguk ia tak kuasa menahan air mata. Akhirnya Valerie ikut berpelukan dengan mereka.

Acara peluk pelukannya sudah selesai. Mereka memutuskan untuk makan malam di kediaman Jonathan.

"Eh astagah mama lupa ada nak Victor disini"

"Oh ia ya, ada apa ya nak Victor bukannya kamu nolak perjodohan dengan Valerie" ucap Cristhoper.

"Saya nemenin pacar saya om"

Cristhoper dan Elisabeth bingung dengan pernyataan Victor. Bukankah Valerie sudah mau bertunangan dengan pacarnya?

"Saya pacarnya Alden om"

Treng

Sendok yang di gunakan Elisabeth terjatuh saat ia ingin menyuapkan makannya ke mulut. Victor yang peka dengan keadaan menjelaskan dari awal, dari Alden yang merupakan karyawan kantoran di kantor miliknya dan hubungan mereka.

Elisabeth dan Cristhoper hanya mengagguk paham dengan ucapan Victor. Mereka melihat ke Alden yang hanya di anggukan malu-malu oleh sang empu.

"Ya sudah papa tidak melarang hubungan kalian, toh awalnya kalian memang di jodohkan"

Malam itu merupakan malam yang sangat berharga bagi mereka. Mereka saling bertukar cerita tentang kisah mereka.

Hi semua aku balik lagi nihh. Mulai tercium aroma-aroma ending yaaa. Hehehe di tunggu kelanjutannya yaa

Excuse me Mr. Victor? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang