Alden dan Dunianya

1.5K 144 0
                                    

Alden dan Victor kini berada di mall, kencan berdua tanpa satu orang pun yang mengganggu kehidupan mereka. Jika dilihat wajah Victor sangat senang, tak henti-hentinya Victor memamerkan senyum kebanggaan miliknya. Yup selain bisa berduaan dengan Alden, Victor baru saja memenangkan debat dengaj Valerie.

Flash back on

Di rumah Victor dan Valerie sedang beradu argumen. Mereka tak henti-hentinya memberikan sumpah-serapah dan berbagai macam alasan untuk mengajak Alden jalan-jalan. Valerie ingin hari ini menjadi hari sister and brother bersama Alden sedangkan Victor ingin mengajak Alden berkencan. Alden yang sedari memperhatikan orang yang ia sayangi ini terus berdebat merasa lelah dengan tingkah laku kekanakan mereka.

"Ish apaan sih ci Alden kan pacar gua, ya gua mau ngajak Alden kencan lah"

"HEH Agus lu pikir lu doang yang mau ngajak jalan Alden? Gue juga mau kali udah lama tau gua sama Alden gak quality time berdua lagi pula gua cicinya mau gua restuin gak jadi adik ipar gua?"ancam Valerie

"Udah ah kalian ini ribut mulu malu sama umur, kalo gitu gimana kali kalian suit aja" usul Alden

Victor dan Valerie saling menatap mereka seperti memberikan kode. Dengan tangan masing masing yang tergepal dan memasang kuda-kuda untuk suit, jangan lupakan tatapan remeh mereka.

Suit

Batu

Kertas

"WOUUHOO" teriak Victor kesenangan. Victor sangat senang dengan kemenangan yang ia raih. Tak lupa ia menjulurkan lidahnya mengejek Valerie.

Tin tin

Pas sekali mobil milik pacar Valerie datang untuk menjemput Valerie. Sebenarnya Valerie tidak merencanakan untuk pergi dengan pacarnya namun mungkin semesta lebih menyetujui hari ini Alden jalan dengan Victor.

Valerie yang kesal menghentakkan kakinya dan segera mengambil tasnya. Dengan tatapan tajam ia memerhatikan Victor sepeti memberi tanda 'lu ngapa-ngapain adik gue awas aja lu'

Alden dan Victor hanya melambaikan tangan melihat keberangkatan Valerie dengan pacarnya.

Flash back off

Victor tak mau melepas genggaman tangannya dari Alden hingga mereka sampai di sebuah restoran. Sebenarnya restoran ini sudah di pesan oleh Victor jauh-jauh hari. Restoran fine dining di siang menuju sore, untung sekali cuaca tidak panas untuk ukuran kota Jakarta. Victor memang sengaja memesan di balkon restoran. Restoran ini terletak di lantai paling atas sehingga mereka bisa melihat cantiknya gedung-gedung tinggi.

Alden dan Victor makan dengan lahap karena sangkin enaknya makanan yang di sajikan. Mereka juga bercanda gurau membuat suasana menjadi hangat dan lembut. Akhirnya mereka selesai dengan kegiatan makan mereka. Hari yang makin sore membuat warna langit menjadi jingga. Victor yang merasa waktu ini adalah waktu yang pas segera menarik Alden ke salah satu balkon yang sudah di hiasi dengan mawar dan lilin.

Alden tentu saja bingung dengan perlakuan Victor. Victor menurunkan diri. Menopang badanya dengan satu kaki yang ia letakkan di depan. Victor lalu mengeluarkan sebuah kotak hitam yang sangat elegan. Victor membuka kotak itu dapat di lihat cincin cantik yang sangat indah.

"Alden sayang aku gak memberikan hal-hal romantis untuk kamu, jika kamu tau Alden aku sangat cinta pada mu. Aku gak bisa menyembunyikan perasaanku padamu bahkan saat kita pertama kali bertemu. Pertama untukku aku jatuh cinta kepada seseorang dan aku senang karena orang itu adalah kamu. Kamu selalu ada di sisiku, percaya padaku, menghiburku saat aku sedih dan terpuruk, kamu juga yang mendukung aku, nasihat kamu juga menjadi pelajaran untukku. Alden bisa kah aku menjadi kekasih dan teman hidup mu selamanya. Alden Jonathan mau kah kamu menikah denganku?"

Alden terharu dengan aksi Victor yang sangat menyentuh Alden. Tanpa pikir dua kali Alden mendekati Victor.

"Tentu Victor aku mau"

Jam menunjukkan pukul 4 lebih sore hari dimana langit sore menjadi saksi keromantisan mereka berdua, menjadi saksi pernyataan cinta Victor yang kedua kalinya. Berbeda dengan waktu tempo lalu tepat di jam yang sama Victor menyatakan cintanya untuk yang pertama ke Alden dengan kondisi yang apa adanya namun kali ini Victor benar-benar serius dengan pernyataan dan aksi yang ia lakukan.

Pas matahari sedang mengeluarkan warna jingga miliknya tepat di antara Victor dan Alden yang saling mempertemukan bibir mereka. Dengan air mata yang mengalir dari keduanya mereka terlihat sangat senang.

"Aku mencintaimu Alden kini dan selamanya, aku akan membuat cinta kita abadi"

"Aku juga mencintaimu Victor, aku yakin cinta kita akan abadi"


Di balik itu ternyata teman dan keluarga tengah menonton Victor dan Alden sedari tadi. Mereka hanya bersembunyi dan tak lupa mengabadikannya dengan mengambil video dua insan yang dimabuk asmara. 

Excuse me Mr. Victor? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang