🥀
____
Anindita Fransiska Adhiyaksa atau yang kerap disapa Dita. Gadis dengan seragam khas anak Wijaya itu melangkah riang memasuki kelas. Bibirnya bersenandung kecil mengikuti alunan musik dari earphone yang tersambung dengan ponselnya, rambut panjangnya berayun seirama dengan langkah kakinya. Saat tiba dimeja barisan kedua tempatnya duduk, gadis itu segera mendaratkan bokongnya.
"Selamat pagi, Devan." sapanya pada cowok berwajah lempeng yang duduk dibarisan depan. "Ck, disapa kok malah diem. Sombong!" decak Dita merasa tidak direspon oleh cowok itu, dengan kesal Dita melepas earphone ditelinganya lalu mengeluarkan sebungkus coklat dari dalam tas.
"Mau coklat?"
"Gak."
Dita memutar kedua bola matanya malas, cowok yang satu ini memang sedikit menyebalkan. "Devan," panggilnya lagi menepuk bahu cowok itu dari belakang.
"Apa?" sahut Devan ketus.
"Galak amat, gak bisa santai ya?"
"Gak bisa karena lo ganggu."
Dita mencebikkan bibirnya lalu beranjak, berpindah tempat duduk ke samping cowok itu.
"Kenapa?" tanya Devan sembari menutup buku ditangannya.
"Lo yang kenapa, pagi-pagi udah bete."
Devan menghembuskan nafasnya kasar, lalu menatap ke arah gadis yang sudah menjadi sahabatnya sedari kecil itu. "Tante Kirana, dia ngomong sesuatu sama lo?" tanyanya serius.
"Enggak, Mama cuma bilang nanti di rumah bakal ada acara, tapi gak tau acara apaan." sahut Dita santai.
"Lo tau_"
"Enggak!"
"Dengerin gue dulu, mochi!" Devan dengan gemas mengacak rambut gadis itu.
"Ihh Devan! Lo kok berantakin rambut gue sih," Dita menjauhkan tangan Devan dari rambutnya.
"Kita mau dijodohin!"
Dita yang mendengar itupun lantas tertawa, kesambet apa sahabatnya ini. Pagi-pagi sudah buat lelucon.
"Ngapain ketawa?"
"Abisnya lucu, mana ada Van, lo ngigo ya?" Dita menggeleng-geleng kecil kepalanya.
"Gue serius, Anindita!"
Dita mengatupkan bibirnya dengan mata memicing.
"Lo lagi prank gue, ya?"
"Ngapain gue kayak gitu."
Dita merogoh ponsel dalam saku jaketnya, lalu segera mencari kontak sang Mama tercinta. Dia harus tau jawaban dari kengauran Devan, Dita harap yang Devan ucapakan hanyalah sebuah kebohongan. Yang benar saja mereka akan dijodohkan, Dita dan Devan itu tidak cocok untuk bersama, kecuali dalam ikatan persahabatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terikat Janji (Dita&Raka) Dalam masa revisi
Teen FictionDita dan Raka dua remaja yang terpaksa menikah muda, karena terikat dengan janji yang dibuat oleh kakek meraka.