Sebelas

14 2 0
                                    




*

Natalia berjalan menuju tangga sekolah, ia menoleh melihat Arfi berjalan juga ke arahnya. Angin menerbangkan rambut panjangnya, dua kancing seragamnya dari atas tidak ia kancingkan, membawa tas ransel di salah satu pundaknya

"Kenapa lu bengong" ucap Arfi melewati Natalia begitu saja membuat Natalia tersadar. Ia pun menaiki tangga terburu hingga berdampingan dengan Arfi

"Fi.. lu mau kue?"

"Enggak, masih pagi" jawab Arfi

Sebenarnya bukan hal itu yang ingin Natalia tanyakan melainkan pernyataannya beberapa hari lalu. Akhirnya Natalia hanya melihat punggung Arfi menjauh menuju kelasnya. Sikapnya yang cuek membuat Natalia justru penasaran dengannya. Padahal sepulang dari rumah Gracia, Arfi mengikuti motornya berdalih hari sudah malam ia khawatir akan ada tindak kriminal.

"Kenapa kadang dia care kadang cuek sih" gumam Natalia yang masih berdiri ditempatmya

"Nat.."

Lamunan Natalia di bubarkan oleh sapaan Iwan yang sudah berdiri disebelahnya

"Ya kenapa?"

"Mau coklat gak?"

Natalia tersenyum lebar, ia sangat menyukai coklat. Natalia mengambil coklat dari tangan Iwan

"Lu mau kue?" Tawar balik Natalia

"Boleh.."

Natalia mengambil kue dari dalam tasnya lalu memberikannya pada Iwan. Hati Iwan berbunga bunga, ia senang bukan kepalang mungkin jika ia memiliki nyawa tiga tentu Iwan akan melompat dari lantai dua gedung sekolah ini. Keduanya pun akhirnya berpisah karena beda kelas.

Pelajaran demi pelajaran berlalu hingga sampai pada waktunya istirahat pertama. Satu meja pojok kantin diisi oleh warga basecamp tidak terkecuali Gracia yang sudah masuk kembali.

"Gracia lu jangan minum air panas" ucap Arfi

"Air dingin begok!" Protes Vivi

"Ya air panas juga begok, lu mau tenggorokannya Gracia meleleh lidahnya melenting, gila aja lu V"

"Mulai lagi dah" ucap Ferdi pasrah

"Air anget, ini udah ada kok air putih anget sesuai saran Julia" ucap Gracia

"Makan apa lu Ge?" Tanya Agus

"Somay aja deh, mau bakso tapi lagi gak boleh dulu kayanya"

"Gpp sih Ge, asal jangan pedes dulu" ucap Julia

"Gak deh Jul, kali ini gue makan yang bersahabat sama tenggorokan gue, kemarin tenggorokan gue sedikit sakit kalo nelen" jelas Gracia yang diangguki oleh Julia

"Eh mana lu katanya mau ngasih gua kue?" Ucap Arfi sambil melihat ke arah Natalia. Natalia langsung salting lalu ia bingung harus berkata apa. Kue yang ia bawa ke sekolah hari ini sudah diberikan pada Iwan

"Tadi katanya gak mau" ucap Natalia

"Pagi bung, masa nawarin kue.. abis makan enak nih makan kue" ucap Arfi

"Malah malak anak orang sekarang" ucap Agus

"Eh lu makan cepet amat sih, lu hirup ya?" Ucap Vivi

"Diem lu nenek!"

Vivi hanya menggerutu lalu memakan kembali baksonya, ia sudah tidak ingin ngambil pusing lebih baik ia habiskan baksonya terlebih dahulu

"Coklat aja mau gak lu?" Tawar Natalia

"Mana?"

"Ditas gue, ntar pulangnya gue kasih ya?"

"Kelamaan ah.."

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang