*Shinta membuka kan pintu rumahnya. Ia sedikit terkejut begitu melihat Angel berdiri di depannya.
"Angel? Ada apa?"
"Gue kesini cuma mau tanya satu hal"
"Apa?"
"Lu pasti tau kan Arfi, pacar gue!"
Shinta bingung menatap Angel yang secara tiba tiba menunjukkan sikap antagonisnya. Ia malah merasa Angel sedang bercanda karena wajah Angel sangat tidak cocok dengan sikap antagonis
"Ya kenapa?"
"Sekarang dia lagi deket sama siapa? Adik lu kan temen deket sama pacar gue"
Shinta mulai pusing, pagi harinya sudah diawali dengan hal buruk
"Masuk dulu deh sini masa ngobrol di pintu gini"
"Gue gak mau masuk, gue cuma mau tau itu"
"Aduh Ngel, kalo ditanya deket sama siapa gue gak tau sejujurnya. Soalnya gak pernah cerita dan gue sendiri gak pernah nanyain kali"
Angel menatap Shinta dengan tatapan tajam dan sinis. Memang benar soal tatapan itu namun dimata Shinta gadis yang lebih pendek darinya hanya menatapnya seperti biasa. Bahkan Shinta tak gentar sekali pun
"Lu harus tanya langsung ke adik lu itu, cari tau semuanya"
"Kenapa gue harus melakukan itu?"
"Karena gue pengen tau!"
"Kan lu yang pengen tau bukan gue"
"Tapi kan dia adik lu!"
"Tapi kan dia pacar lu!"
"Shinta! Cukup!"
"Lu yang harusnya cukup, Angel! Sadar diri lu! Gak semua harus berjalan sesuai keinginan lu! Lu harus belajar terbiasa menerima penolakan dan semua berjalan gak sesuai keinginan lu!"
"Gak usah ngajarin gue!"
"Tapi lu perlu di sadarkan! Kenapa Indri ingin berteman sama lu karena lu memiliki apa yang gak dia miliki yaitu uang! Lu pasti sudah tau itu tapi lu berusaha menolaknya! Angel, lu berjalan di ruang yang abu abu dan berkabut!"
Angel menatap Shinta bengis bahkan ia berniat memukul Shinta. Pikiran dan tindakannya selaras, akhirnya Shinta terjatuh karena pukulannya yang mendarat di wajah Shinta
"Cukup Shinta!! Gue gak mau denger omong kosong lu!"
"Terimalah kenyataan Angel!"
Angel semakin geram ia menindih tubuh Shinta. Suara ribut itu menarik perhatian Okta. Betapa terkejutnya ia saat melihat Shinta sedang menahan pukulan pukulan Angel. Segera ia turun lalu memisahkan keduanya.
"Kak! Ini ada apa sih?"
"Dia Angel, temen kakak.. tapi dulu" ucap Shinta. Okta melihat sudut bibir kakaknya yang berdarah kemudian menatap Angel
"Kakak pendek ini kok main kekerasan dirumah orang sih?"
"Dia gak ngerti apa itu sopan santun, dek. Karena selama hidupnya ia selalu mendapat yang ia inginkan"
"Shinta!! Lu gak tau apa apa tentang gue!"
"Yang mana? Soal lu jadi simpenan orang lain, maksud lu Ngel?"
Angel geram lalu hendak memukul Shinta dengan sekuat tenaga namun kepalan tangan Angel dapat di tahan dengan mudah oleh Okta
"Jangan ribut kak, sstt!!"
Angel terdiam, ia kena mental. Saat ia mengerahkan seluruh tenaganya tapi Okta menahannya dengan satu tangannya. Angel menatap Okta kesal namun ia tentu tidak berani bersikap lebih. Angel bergegas pergi dari rumah Shinta
KAMU SEDANG MEMBACA
High School
HumorMenceritakan tentang kehidupan SMA mulai dari kisah percintaan, cinta segitiga, keluarga dan persahabatan. Beberapa kisahnya diambil dari kisah nyata yang pernah benar benar terjadi. Selebihnya ngarang dan absurd. Thank u!