#4

772 56 2
                                    

aku double up nih heheh












{~°°°~}












"nurut lah chenle-ya, aku tidak ingin menyakiti mu"

ucapnya sambil mengusap pipi seorang yang sedang terikat diatas kasur dengan tidak berdaya, ia mengusap pipi submisif didepannya dengan sensual.

sedangkan submisif yang tidak berdaya hanya bisa menangis dan memalingkan wajahnya, menghindari sentuhan sentuhan dari manusia didepannya yang kini menatapnya lapar.

jisung mengambil laptop nya yang ada diatas nakas lalu memutar kan video dimana chenle sedang mandi.

"kau lihat ini, jika kau berani kabur dari ku,,,,,, maka video ini akan tersebar, MENGERTI"

ucapan terakhir nya sambil menarik rambut sang submisif agar mendongak, mencium lembut bibir ranum dan melumatnya lembut, buat sang submisif membuka mulutnya dan,,,,,

"ahhnnnn"

jisung tersenyum puas mendengar leguhan yang keluar dari mulut submisif didepannya, mengukir sisi bibir sang submisif.

chenle hanya bisa menuruti apa yang dikatakan dominant didepannya, bibirnya dilumat abis abisan sampai bibir ranum itu menjadi berwarna merah dan sedikit bengkak dibagian bawah bibir bekas gigitan sang dominant.

jisung melepaskan ikatan ditubuh chenle dan menyisakan ikatan ditangannya, dirinya tersenyum jahat dan memasang kembali gangball pada mulut sang submisif.

"aku akan kembali sayang, tetap disini dan jangan kemana mana cantikk, ingat sekarang kau menjadi tawanan ku, dan aku bukan lah park jisung melainkan lee jisung, mengerti cantik."

chenle tak menjawab dirinya memalingkan wajahnya ke arah lain, itu membuat dominant didepannya menjadi kesal, melepas kembali gangball dimulut sang submisif nya dan,,,,,,,

"saat aku bicara, tatap wajah ku istri ku"

ucapnya penuh tekanan dan tangan nya menjambak rambut coklat milik chenle yang kini sudah tidak rapih lagi.

"satu hal, jangan membuat ku menyakiti mu chenle-ya"

ucap nya sebelum melenggang pergi meninggalkan chenle yang sedang tak berdaya diatas kasur milik sang dominant.




















{~°°°~}













"makanlah sayang, akan aku suapi"

ucapnya lembut sembari membawa makan kearah haechan, yang kini terduduk diatas kasur, kaki nya dirantai oleh jeno tapi tangan nya tidak terikat hanya saja dia dirantai.

haechan memalingkan wajah nya ke arah jendela mendapati burung burung yang sedang terbang bebas diluar sana.

pipinya tiba tiba dicengkeram kuat oleh iblis didepannya karna merasa diabaikan oleh haechan.

"aku bicara dengan mu, mengapa mengabaikan ku hah"

ucapnya sambil setia mencengkeram erat pipinya lalu dihempaskan membuat haechan terhuyung ke belakang, haechan makan dengan tenang sambil melamun berharap ada pertolongan ke sini, untuk menjemput nya pulang.

sungguh ia khawatir dengan keadaan adiknya sekarang, ia tidak tahu bagaimana cara memberi tahu oada adiknya kalau dirinya berada disini, disandra oleh iblis kejam yang tak memiliki hati didepannya.

"tuan kau tidak apa apakan chenle kan"

jeno terkekeh geli mendengar ucapan haechan tadi, dirinya mengambil ponselnya lalu melihat kan sebuah video dimana adiknya tengah terikat dan bibirnya sedang dilumat oleh jisung.

dr.haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang