dr.haechan

#7

"taeyong-ah"

"jaehyun?"

taeyong buru buru menutup pintunya kembali, tapi nihil.

jaehyun menahan pintu itu, dan mendorong pintu itu membuat taeyong terhuyung ke belakang karna dorongan kuat itu.

jaehyun masuk dan mengunci pintu nya, taeyong yang terlihat gelagapan mencari cara untuk buka suara.

"mau apa kau kesini sialan"

"aku ingin memeluk mu, menanyakan anakku-"

"anak mu?KAU BILANG APA ANAK MU?"

"MEREKA ANAK KU BUKAN ANAK MU CAMKAN ITU JAEHYUN, KEMANA WANITA YANG SELAMA INI KAMU BANGGAKAN KENAPA DATANG LAGI DIKEHIDUPAN KU KENAPA"

taeyong teriak seperti orang gila, dirinya menahan sekali untuk tidak nangis dihadapan pria ini.

sudah cukup lama dirinya tidak melihat sosok pria dihadapannya, sudah 12 tahun dirinya ditinggal begitu saja demi wanita gila harta.

"taeyong mereka juga anak ku mengerti lah"

"mengerti? dulu waktu mereka menanyakan kabar mu, membutuhkan perlengkapan, apa kau mengerti? kau mengerti?"

jaehyun dia seribu bahasa, dirinya memang salah, dirinya menyesal sekarang, hanya karna karina keluarga nya hancur.

"bubu?"

beomgyu menghampiri taeyong yang kini menangis, memeluk erat tubuh sang ibu lalu menatap kearah pria memakai jas hitam, ia tahu pria ini mahal.

"siapa kau?"

"aku ayah mu beomgyu aku ayah mu"

"setau ku aku tidak punya ayah bagi ku bubu adalah ibu sekaligus ayah bagiku"

jaehyun tertegun mendengar kalimat terakhir yang beomgyu cakap tadi.

dirinya semakin dibuat bersalah, jaehyun merutuki dirinya sendiri, menyesal dengan semua keadaan.

"pergi"

beomgyu mendorong badan jaehyun kearah pintu, membuka pintu nya dan mendorong jaehyun keluar, lalu mengunci pintu itu.

"maaf"

"sedang apa kau disini"

"jisung"

jisung mendelik, menekan kunci pintu nya lalu masuk dan membiarkan jaehyun sendiri .

{~°°°~}

mark menyeret haechan kala dirinya mencoba untuk mencari benda untuk melawan mark saat dia masak tadi.

mark menggenggam tangan haechan dengan kuat hingga haechan meringis sakit.

"mark sakit"

"kau mau apa hah, ingin apa kau memegang pisau itu"

mark menjambak rambut coklat milik haechan, membuat haechan memegang kepalanya.

"akhhh sakit mark"

mark melepas jambakan nya dengan kasar membuat haechan terhuyung ke belakang.

"bersiaplah, kita akan membahas pernikahan kita"

"pernikahan?"

"aku akan menikahi mu diam lah"