#8

550 47 2
                                    













"sekarang aku memilikimu seutuhnya sayang"

pernikahan haechan dan mark begitu cepat berlangsung, haechan muak dengan semua ini, yang haechan tau adalah mark hanya terobsesi padanya bukan cinta.

ia masih berfikir cara untuk keluar dari rumah besar ini sebelum haechan mengandung, ia harus melarikan diri, dan menghilang.

ntah waktu begitu cepat, sekarang pukul 20 : 45 , saat nya mark pulang, hal yang paling dia benci adalah ketika mark pulang jika tidak menurutinya maka dirinya akan disiksa, ya walaupun tidak separah apapun tapi ini sakit bagi haechan.

terdengar suara mobil yang terparkir di teras rumahnya, ia tau bahwa itu mark. sifat arogan nya itu bikin haechan enggan untuk melihat suaminya.


"aku pulang istri ku, mau siksa seperti kemarin?"

haechan terkejut dan langsung membalikkan badannya, betapa dekatnya jarak antara dirinya dan mark.

usia pernikahan mereka baru 1 Minggu tapi sungguh haechan lelah dengan semua yang mark lakukan, ia layaknya pemuas nafsu bukan sebagai istri.

"m-maaf aku tidak tahu kau sudah sampai"

mark menarik tengkuk haechan dan melumat bibir itu kasar, haechan hanya bisa pasrah, dirinya hanya mengikuti yang mark lakukan

gigitan kecil tertera dibibir bawah haechan, bibir plum itu sedikit mengeluarkan darah.

mark melihat bibir haechan yang mengeluarkan darah, dirinya langsung menjilat darah tersebut lalu melumat kembali bibir haechan.

jika menurutnya sudah puas, dirinya selalu menyeret haechan ke kamar mandi dan memandikan nya, sungguh haechan lelah.

"menggoda ku? apa maksudmu memakai bajuku?"

"setelah kita bercinta tadi pagi aku tidak tahu harus pakai apa jadi aku pakai pakaian mu"

sekarang karna haechan sedikit kesal, dirinya berbicara dengan nada sedikit tinggi.

mark yang menyadari itu langsung merobek pakaian yang haechan pakai, membuang nya sembarang arah, menatap haechan tajam.

"jika aku mandi, maka kau harus mandi"




































{~°°°~}




"hahh,,,,, hahh,,,,,,,"

chenle terus berlari kencang tanpa arah, mencari tempat ramai, dan ya sekarang dirinya berada di pusat perbelanjaan, dirinya masih memantau apakah jisung masih mengejarnya.

syukurlah jisung tidak ada, apakah dirinya harus kerumahnya, atau kerumah jaemin atau renjun untuk meminta bantuan, dirinya memutuskan untuk kerumah jaemin karna satu arah dari situ dan tidak memakan waktu banyak.

chenle berjalan seperti biasa agar tidak mencurigakan jisung, karna chenle tau kalau jisung ada ditempat itu bersama pengawalnya, chenle bergegas menaiki taksi, dan tidak butuh waktu lama untuk menunggu.

chenle memasuki taksi itu dan taksi itu pun jalan, tapi yang membuat nya aneh, ini bukan arah rumah jaemin.

"emm paman, ini bukan arah nya."

supir itu terdiam, dan terkekeh membuat perasaan chenle tidak tenang, chenle semakin curiga siapa supir itu, chenle lama kelamaan panik.

"paman kita akan kemana, ini bukan jalan yang aku bilang"

dr.haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang