"eunghhh"
haechan tersadar dari pingsannya, dirinya menatap sekeliling dan hanya menemukan mark yang berada disampingnya, tertidur dengan tangan menggenggam tangan haechan erat.
haechan masih menatap, kenapa lelaki bernama mark itu seperti habis nangis, dirinya perlahan mengusap rambut hitam nya, terlihat jelas mark masih memakai jas hitam nya, dia baru saja pulang dari kantor dan langsung kerumah sakit.
haechan melamun, dirinya seperti habis kehilangan sesuatu tapi ia tidak tahu itu apa, dan perasaan nya sangat campur aduk sekarang, antara sedih dan biasa saja.
haechan melihat sekeliling, ternyata ini bukan rumah sakit yang dia tempati, ia pikir ini tempat nya berkerja karna desain nya hampir sama dengan ruangan ruangan dirumah sakit itu.
perlahan haechan merasakan hembusan nafas ditangan nya, mark terbangun, jangan lupakan meskipun haechan bangun tapi tangan nya tetap ada ditangan mark.
"sayang...."
haechan menatap mark kaget karna sebutan sayang itu, sudah lama dirinya tidak mendengar kata sayang dalam bibir mark dengan nada tulus dan halus seperti tadi.
dirinya semakin berfikir, apakah terjadi sesuatu sebelum nya? atau mark sedih karna dirinya terhantuk meja makan? ntah lah haechan tidak ingin memikirkan nya.
"mark?... kau habis nangis?"
"emm aku ingin menjelaskan sesuatu"
"apa itu"
"anak dalam kandungan mu...... kamu keguguran haechan"
haechan melotot menghadap mark, bayi nya, yang tadi nya haechan ingin memberikan sebuah hadiah yaitu bayi didalam kandungan nya.... dan ternyata.
"i- itu ga mungkin kan mark ITU GA MUNGKIN BUKAN?"
air mata mulai keluar dari mata haechan, tampak sangat sangat jelas kehancuran haechan saat ini, anak nya. itu adalah anak nya, masa depannya.
awalnya haechan sangat bahagia karna dirinya dikaruniai anak dan dirinya mencoba untuk membuka hati nya pada mark lagi, tapi......
bayi nya......
"maaf kan aku aku tidak tahu kau mengandung"
{~°°°~}
"jisung aku mohon"
jisung tetap menarik chenle sekuat tenaga, menyeretnya kedalam kamarnya, lalu mengunci pintu kamar itu, membuang kunci itu sembarangan.
chenle sudah tau apa yang akan terjadi, dan apa yang akan jisung lakukan.
"kau. sudah aku peringatkan. untuk tidak keluar dari rumah ini. tapi mengapa KAU SELALU MEMBANTAH HAH?"
"KARNA AKU TIDAK MENCINTAI MU, DAN KAMU HANYA TEROBSESI PADA KU , sekali lagi aku tanya pada mu apa kamu mencintai ku jisung-ah?"
chenle sudah habis kesabarannya, dirinya tidak bisa selalu begini, dirinya harus keluar dari sini dan menjemput kaka nya, yang bahkan chenle gatau kakanya itu dimana.
jisung? dia masih terdiam menahan emosinya, dirinya bisa saja memperkosa chenle sekarang juga.
"aku mencintaimu sangat mencintai mu sampai rasa cinta itu berubah menjadi obsesi yang tidak bisa di hapus."
"kamu mencintai ku?"
"ya"
"kalau begitu lepaskan aku, biarkan aku bahagia dengan orang yang aku cintai jisung"
KAMU SEDANG MEMBACA
dr.haechan
Teen Fiction"dokter haechan?" "dokter haechan?" "dokter haechan?" "dokter haechan?" 'tidak bisa kah sebentar aku nafas' #bxb #haechanharem #allhaechan (slow up)