Bab 9

10.5K 1K 22
                                    

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu'anhuma, dari Rasulullah bersabda, "Jika seorang  suami memberikan air minum kepada istrinya, maka ia diberi pahala."
(HR. Ahmad no, 17195 dan lainnya. Dinilai shahih dalam shahih Al-Jami', 602).

Padahal, hanya segelas air. Lantas bagaimana jika ia senantiasa "memberikan minuman hati" istrinya dengan ilmu agama, nasehat, keceriaan, serta akhlak mulia?

Pernikahan itu pahalanya sangat besar!

Salman tersenyum ke arah kamera dengan sangat sempurna. Hari ini adalah hari wisudanya. Pemuda itu makin melebarkan senyumnya begitu dirinya merangkul cewek yang ada di sampingnya.

"Udah!" Sungut Salma seraya menyerahkan kameranya kepada sang empu lalu bersedekap dada.

"Makasih, Istriku tercinta...." Goda Salman seraya terkikik geli melihat wajah masam perempuan itu.

"Ih, bagus banget hasilnya!" Seru Hana seraya tersenyum lebar. Perempuan itu tersenyum lembut ke arah Salma walau dibalas dengan tatapan tajam.

"Kamu nggak mau foto juga sama suami kamu?"

Refleks Salma tertawa garing. "Nggak mau! Udah lanjutin aja!" Ada jeda. Perempuan itu menunduk. "Aku balik duluan!"

•••

Salma duduk di pinggir trotoar lalu meratapi nasibnya.

Beginilah jika susah diatur dengan suami. Padahal, Salman sudah mencegah agar pulangnya pun bersama dirinya juga keluarganya tapi dengan keras kepalanya dan sikap sombongnya cewek itu menolaknya mentah-mentah.

Benar-benar kesal sekali!

Salma menghalau air matanya yang ingin jatuh. Dirinya tak tahu jalan pulang, ponselnya pun ketinggalan di mobil cowok itu.

Lalu kini dirinya bagaimana?

"Bunda, Papa...."

Hanya itu yang dapat Salma gumamkan. Perempuan itu menghela napas.

"Tadi, mah, mending nggak usah ikut! Udah dipaksa malah dijadiin nyamuk di sana!" Ada jeda. "Hana itu siapa, sih?! Udah nikah tapi, kok, mesra banget sama cewek lain. Kalo bukan karena ke inget omongannya Bunda juga aku nggak bakalan mau seatap sama El!"

"Hana itu Kakak saya. Masa kamu lupa?"

Refleks Salma menegakan tubuhnya merasa kaget.

Sejak kapan lelaki itu ada di sampingnya?

"Apaan, sih! Nggak usah soken, kita nggak kenal!"

"Loh, kamu cemburu?"

Salma kontan menatap tepat ke manik pria tersebut. "Jangan geer!"

Suaminya menahan agar tidak tertawa. "Terus ini namanya apa, Cantik?"

Gadis itu mendengus. "Sejak kapan di sini?"

"Sejak kamu ngomel-ngomel nggak jelas."

"Kenapa nggak bareng sama keluarga?"

SERIBU HADITS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang