"Pergilah hanya kepada dia yang mau menerima kekuranganmu. Ada? Ada. Siapa? Jodohmu. Sebab Allah telah mengatur hatinya untukmu."
Satu bulan kemudian....Salma mengusap air matanya lalu menutup pintu kamar lumayan kencang. Sehabis dirinya dipaksa oleh lelaki itu untuk menikah, Salma dibuat terkejut lagi dengan omongan orang tuanya tadi.
"Nanti malem keluarganya Salman mau ke sini."
Cewek itu terdiam di pinggiran ranjang. Tatapannya kosong. Usai dirinya berusaha untuk mencapai target tapi sekarang nihil. Dirinya gagal. Dirinya kalah dari lelaki itu.
Perempuan itu kembali mengeluarkan isakan. Dirinya tak bisa lari, entah kenapa. Padahal, bukannya tinggal menolak saja bukan? Tapi tidak bisa. Sedari awal Salma tak punya kekuatan untuk menolak lelaki itu.
Lalu bagaimana nasib hatinya kini? Dirinya ingin menikah sedangkan hatinya masih milik orang lain.
Cewek itu berjalan ke arah balkon kamarnya. Tepat di hadapannya, itu adalah kamar milik Salman. Masih sepi. Mungkin cowok itu sedang pergi?
Seketika dirinya putar badan begitu kamar terbuka. Terciduk.
Salman tersenyum melihat punggung tegang Salma.
"Nungguin saya?"
Salma meremas bajunya sendiri. Cewek itu berbalik dan menatap garang lelaki itu.
"Jangan Geer! Suka aja enggak, ngapain nungguin?!"
"Saya nggak butuh pengakuan kamu."
Salma mendelik. "Nggak jelas banget, sih."
"Jelas. Kamu calon saya, saya calon kamu."
Cowok itu memegang pembatas balkon. "Kamu nggak akan bisa nolak, kan?"
Sekon berikutnya Salma melempar sendal rumahnya. Lelaki itu tertawa dan menangkapnya dengan sangat mudah.
"Saya kembalikan nanti malam." Ada jeda. "Calon saya galak juga, ya?"
"NGGAK MAU!!! SALMA NGGAK MAU NIKAAAAHHH!"
Salman tertawa kencang begitu mendengar teriakan maut dari Salma. Selepas berteriak, cewek itu pergi dan menutup pintu balkonnya amat kencang.
Salman tersenyum tipis. "Lucu banget, kan, calon saya?"
•••
"Sebentar, ya. Aku panggilin Salma dulu." Nisa berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah tangga.
Seketika mereka yang berada di ruang tamu terkejut begitu melihat penampilan Salma. Cewek itu habis bangun tidur, sudah memakai piyama. Tak luput hijab instan yang selalu dia kenakan.
Salman menunduk menahan senyumnya begitu tak sengaja melihat penampilan Salma yang jauh di luar ekspektasi mereka semua.
Nisa berkacak pinggang. "Sayang.... Bunda, kan, udah bilang kalo nanti malam ada keluarga Salma ke sini. Kenapa kamu tidur bukannya siap-siap?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SERIBU HADITS✓
SpiritualSalma Hawariyyin Syihab. Tetangga dekat seorang cowok yang bernama Salman Hawariyyun Al Elmran. Dari sejak kecil mereka tidak pernah akur. Hingga suatu kejadian membuat Salma dihukum oleh cowok itu. "Aku bener-bener minta maaf. Aku cuma ngembaliin h...