2

0 0 0
                                    

     Waktu masih menunjukan pukul 04:53. Matahari masih malu untuk memberikan cahayanya pada dunia. Para penduduk masih malas untuk membuka mata.
     Tapi tidak dengan pria satu ini. Pria yang masih duduk seraya melafalkan ayat-ayat suci yang terdengar merdu keluar dari mulutnya.
     "Shodaqollahul 'adzim" Lafalnya mengakhiri bacaan.
     Pria itu tersenyum begitu manis, merasakan ketenangan di pikirannya. Betapa sejuk hatinya. Dan betapa bahagianya ia karna mengawali paginya dengan membaca ayat-ayat yang indah.
     "RYAN!!!, Udah siap belum?!, Katanya mau nganterin adik-adik kamu, jadi,kan??" Teriak seorang yang sering disebut dengan embel-embel 'Bunda' olehnya.
     Spontan ia berdiri. Ryan menepuk dahinya keras. Teringat dirinya belum mandi, ditambah hari ini adik-adiknya harus berangkat lebih awal.
     "IYA BUNDA! SEBENTAR... ABANG BELUM MANDI!". Teriak Ryan yang kini terburu-buru ke arah kamar mandi tanpa memikirkan alat ibadahnya yang belum dirapihkan.

    BRAKK...

     "Anjir!!, Kenapa gue bisa lupa sih!" Sarkasnya menyalahkan dirinya sendiri.

     Bryansyah zionka el-fateeh. Atau kerap disapa Ryan ini memiliki sifat yang hampir sama dengan artinya.
     Bryansyah artinya pintar, bahkan dalam bidang apapun. Saking pintarnya, waktu SMA ia mengambil jurusan IPS, tapi mendapat juara satu dibidang teknologi. Dan anehnya saat ia lulus, ia malah bekerja di perusahaan make up dibagian ide, lalu mendapat juara satu saat presentasi tentang bahan kimia yang terkandung pada make up.
     Zionka adalah singkatan yang memiliki arti penyejuk hati. Mungkin ia akan terlihat kalem didepan para wanita yang selalu mengejarnya di kampus. Tapi lain sifat jika sudah berada disekitar teman atau kerabatnya. Ia akan menjadi perusuh yang akan membuat sekitarnya kesal dan jengkel.
     Ryan baru saja menyelesaikan ritualnya. Lain dengan Reihan (adik pertama Ryan) dan saliha (adik kedua Ryan) yang sudah dibuat bingung dengan bundanya yang terus saja berputar-putar kekamar keduanya mencari sesuatu.
     "Bunda nyari apa sih, ribet banget? Rei bingung tau liatnya". Reihan menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
     "Kamu sendiri yang bikin bunda ribet. Kan bunda bilang dasinya dijaga,jangan buat mainan, robek kan?. Terus gimana kalo udah kayak gini, udah mana bunda lup-".
     "Eh,eh". Ryan menahan tubuh bundanya yang baru saja menabraknya.
     "Bunda ngapain sih? Sibuk banget keliatannya?". Tanya Ryan yang masih menopang tubuh Zahra yang sempoyongan. Zahra segera membenarkan posisinya, lalu menatap anaknya dengan tatapan gelisah, sambil menarik nafas panjang.
     " Kamu inget ga waktu itu bunda naro dasi Reihan Dimana?".
     "Astaghfirullah, bunda lupa?,waktu itu kan bunda titip ke sheera". Merasa namanya terpanggil, sheera yang sedang asyik sarapan spontan menoleh.
     "Kenapa?, Kok nyebut nama gue?". Tanya sheera dengan wajah yang bingung.
     "Elo daritadi ada disini juga!"
     "Lo ga liat gue make apa?!". Ucap sheera sambil menunjuk headset yang ia pakai. Ryan mencibir perkataan sheera.
     "Elo kan yang dititipin dasi sama bunda?!". Sheera berpikir sejenak lalu mengangguk sebagai jawaban.
     "Oh, dilaci ruang tamu. Lo aja yang ngambil, jangan bunda!. Kasian dari tadi bunda jalan mulu". Titah sheera. Ryan hanya mengangguk pasrah lalu berjalan dengan lemas.
     Ryan tak mengambil waktu lama untuk mengambil dasi, karna perutnya sudah demo untuk diisi. Ryan meletakan dasi Reihan dihadapannya dan langsung menyambar sandwich yang sudah disiapkan Zahra, sesekali melirik sheera yang sebentar lagi menyelesaikan suapan terakhirnya.
     Ryan ingin berbicara pada keluarganya, tapi ia akan menghancurkan rencananya untuk memberi kejutan jika sheera berada dihadapannya.
     Ya, Ryan akan memberikan kejutan karna kakak sulungnya itu akan naik jabatan menjadi direktur muda di perusahaannya.
     "Alhamdulillah, oh iya bunda, hari ini sheera ada meeting. Takutnya nanti ada yang belum lengkap, jadi sheera berangkat sekarang ya". Ujar sheera yang baru saja selesai meneguk susu vanilla kesukaannya. Zahra melirik jam di ponselnya yang masih menunjukan pukul 05:23.
     "Sepagi ini?" Sheera hanya mengangguk seraya menyiapkan barang-barang penting ditasnya.
     "Meeting nya sama perusahaan luar negri, jadi harus bikin meetingnya mantep". Sheera menghampiri Zahra, menarik tangannya dan mengecupnya singkat tanpa melepaskannya kembali.
     "Bunda ...... Doain ya, soalnya ini yang pertama kali buat perusahaan Kaka. Geongganghaseyo (jaga kesehatan)" perlahan sheera melepaskan genggamannya.
     "Bunda sheera berangkat ya. Ryan!!, Jagain bunda!, Awas aja Lo kalk Ampe bikin bunda khawatir lagi!. Inget ga lo, waktu itu pulang ngampus cuma naro motor doang terus balik lagi pake mobil. Padahal bunda udah nunggu lama didalem".
     "Heh!, Yang ada elo yang bikin bunda khawatir. Gue balikin nih ya. Waktu itu Lo bilang lembur ke bunda pas banget waktu itu bunda udah nungguin Lo lama banget. Terus Lo ngejanjiin martabak kesukaan bunda, akhirnya bikin bunda nunggu lagi tapi tau-tau nya malah di beliin Starbucks". Ucap Ryan tak terima yang kini sudah berdiri sambil berkacak pinggang.
     "Ssstt...... Ko jadi ribut gini? Udah sheera berangkat aja, nanti telat". Lerai Zahra menghentikan perdebatan anaknya.
     "Yaudah bunda sheera berangkat dulu". Sheera mengulangi perkataannya, lalu pergi begitu saja.
     "SALAM DUL-"
     "ASSALAMUALAIKUM!!" pekik Mira dari pintu depan. Zahra menggeleng-gelengkan kepalanya sambil terkekeh. Melihat kelakuan anak-anaknya yang selalu bertengkar seperti menjadi sarapannya setiap pagi.
     "Bunda. Hari ini ada praktek ga di rumah sakit?". Tanya Ryan memastikan. Takut kalau Zahra ada praktek sedangkan Zahra adalah dokter spesialis disana.
     "Enggak, emang kenapa bang?" Ryan tersenyum lebar.
     "Ryan mau beli kado buat sheera.  Berhubung uang Ryan lagi cair dikit, Ryan mau ajak bunda,Reihan, sama saliha buat liburan". Dengan kompak mereka hanya ber-oh ria tanpa menunjukan ekspresi apapun. Membuat Ryan hanya menghela nafas.
    

the angel tempterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang