Pasar

3.5K 429 3
                                    

"Bun..."

Sunoo menarik ujung baju Soonyoung. Soonyoung menoleh dan menatap Sunoo yang tampak gugup.

"Aku ikut ke pasar ya?"

Bunda tersenyum tipis, lalu menggenggam kedua bahu Sunoo.

"Memangnya sudah berani keluar?"

Sunoo menggelengkan kepalanya.

"Gak berani, tapi Sunoo mau coba."

Elusan ia terima dari Sunghoon yang baru saja tiba. Ia tersenyum tipis.

"Kalau gitu kamu sama kakak aja ke pasarnya, biar bunda jagain si dedek di rumah. Mau?"

Sunoo mendongak, tersenyum tipis menatap Sunghoon.

"Mau!"

"Emangnya kamu tau bahan-bahan dapur?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emangnya kamu tau bahan-bahan dapur?"

Soonyoung memberikan secarik kertas yang berisi bahan makanan yang harus di beli.

"Gak tau sih, bun. Tapi nanti bisa nanya aja."

"Kenapa tiba-tiba pengen ke pasar?"

"Aku takut kalau cuman bunda sama Sunoo yang ke pasar. Aplagi Sunoo kan baru kali ini mau keluar rumah, jadi takut kenapa-napa."

Soonyoung mengulas senyumnya.

"Jaga adek kamu baik-baik ya."

"Kak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak!"

"Ya?"

"Pinjam tangannya dong."

Sunghoon tersenyum tipis, lalu memberikan tangannya pada Sunoo untuk di genggam. Sunoo tampak menoleh hati-hati ke arah lain.

Tangannya menggenggam erat tangan Sunghoon. Baru saja di depan pintu masuk pasar, Sunoo sudah gundah dan ingin cepat kembali ke rumah.

"Mau tetap masuk atau balik ke rumah?" Tanya Sunghoon lembut.

"Gak, kita masuk aja. Belikan barang-barang bunda baru pulang."

Sunoo mulai melangkah mendahului, melawan rasa takutnya. Walau jantungnya sudah berdegup kencang karena gugup. Rasanya jantungnya akan mencelos keluar.

Ia dengan perlahan memasuki kerumunan, melawan rasa cemas yang ia rasakan. Pasti bisa!

 Pasti bisa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah..."

Tarikan napasnya dalam. Terduduk lemah di sofa ruang tamu. Sekujur tubuhnya berkeringat. Bukan karena panas, tetapi karena baru saja melawan rasa takutnya. Dan itu tidak semudah yang terlihat.

Sunoo bangkit dari duduknya lalu menuju kamarnya dimana si sayang yang tertidur lelap. Menatapnya lamat sebagai penyegaran.

Mencium pipi bulat yang mirip dengannya lembut. Lalu kembali bangkit menuju dapur untuk membantu bunda. Intinya, ia akan menjadi pribadi yang baik mulai sekarang!

 Intinya, ia akan menjadi pribadi yang baik mulai sekarang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katanya kamu ke pasar seminggu berturut-turut?"

"Iya!" Seru Sunoo semangat.

Ia kini tengah berdiri. Menggoyangkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan, mengeper tulang sendinya sembari menggendong kesayangannya.

"Wah~ sebuah kemajuan dong?"

Sunoo mengangguk membuat Jungwon mengulas senyumnya. Perubahan Sunoo cukup drastis. Pertama kali ia melihat Sunoo saja, nampak bahwa pria manis itu tidak merawat dirinya.

"Tapi masih ada yang di takutkan gak?"

Pertanyaan itu membuat senyum Sunoo luntur. Ia memeluk anaknya erat.

"Saya takut dia datang."

Wow, Sunoo cepat banget sembuhnya! Karena apa? Karena ada kemauan! (Dasar fiksi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wow, Sunoo cepat banget sembuhnya! Karena apa? Karena ada kemauan! (Dasar fiksi)

Ada yang lagi kena mental illness, gak? Semangat ya! Kamu pasti bisa! :D

Allahu aku gaje bet, bye xixixi~

- 04052022

Baby blues | Jungnoo🐱🦊 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang