Jungwon datang dengan jas yang terbalut rapi di tubuhnya. Terduduk dengan gugup menghadap Soonyoung dan Sunghoon.
"Saya disini ingin meminta izin melamar Sunoo sebagai istri saya. Apakah ibu mengizinkan?"
Jake yang sedang berada di belakang, menggoyang tubuh Sunoo brutal, karena terlewat senang. Padahal yang di lamar adalah Sunoo.
Soonyoung tersenyum. Sedangkan Sunghoon menatap Jungwon tajam.
"Saya gak keberatan kok, kalau kamu jadi menantu bunda." Ia terkekeh, membuat Sunghoon menatapnya terkejut. Semudah itu?
"Kamu beneran bakal jagain adek saya, kan?"
Sunghoon berucap tegas, yang mana membuat Jungwon pun sedikit takut. Menatap pergerakan Jungwon lamat, mempertanyakan apakah pria itu serius.
Selama 17 tahun usia Sunoo, sebagai kakak Sunoo. Sunghoon lah yang rajin menjaga Sunoo, memberikan kasih sayangnya padanya. Tidak mungkin ia mudah melepaskan Sunoo, bukan?
"Saya janji, saya akan membahagiakan dan menjaga Sunoo." Ucap Jungwon yang tak kalah tegas, tidak ada keraguan dalam ucapannya, pikirannya sudah bulat bahwa ia ingin menikahi Sunoo.
Soonyoung menepuk paha Sunghoon lembut.
"Ah, jangan terlalu keras sama Jungwon. Mending tanya Sunoo nya aja."
Soonyoung menoleh ke belakang. Memberi isyarat kepada Sunoo untuk bergabung dengan mereka. Sunoo yang hanya terdiam akhirnya di dorong oleh Jake, agar segera merapat.
Jungwon menatap Sunoo lembut, tersenyum manis. Susunan rambutnya yang tersusun rapi, menambahkan kesan tampan.
"Sunoo mau? Jadi pendamping saya?" Tanyanya lembut.
Alisnya terangkat, kedua tangannya mengepal dengan kaki yang mengetuk lantai. Jujur, ia sangat gugup sekarang. Apalagi ini pertama kali untuknya. Ia harap Sunoo menerimanya.
"Maaf..." Sunoo tertunduk, membuat Jungwon yang merasa tidak enak.
"Ah, gapapa. Perasaan kamu lebih penting. Kayaknya saya terlalu cepat untuk melamar kamu." Jungwon tersenyum lembut.
Sedangkan Sunoo panik melihat reaksi Jungwon.
"Bu-bukan! Bukan begitu! Maksud saya, maaf sudah bikin kamu jatuh cinta, saya mau kok."
"Gimana perasaan kamu sekarang?"
Keduanya berjalan beriringan. Menghirup udara segar, walau nyatanya tidak terlalu segar karena banyaknya debu kendaraan yang berlalu lalang.
"Mood aku lagi bagus, ya... cuman agak kaget karena mas Jungwon terang-terangan bilang suka sama aku, terus tiba-tiba ngelamar."
Langkah Jungwon terhenti, membiarkan Sunoo yang berjalan sendiri. Sunoo yang sadar, menoleh ke belakang, menatap Jungwon yang berdiri diam.
"Kamu manggil saya mas Jungwon?" Sunoo terkekeh, lalu mendekati Jungwon.
"Loh? Katanya mau jadi suaminya Sunoo? Masa iya, aku cuman manggil psikolog Jungwon atau cuman nama kamu. Kan gak enak di dengarnya."
Sunoo yang telah sampai berdiri di samping Jungwon, tersenyum. Meraih lengan Jungwon untuk di tarik berjalan beriringan.
"Karena aku bukan pasien, mas. Kayaknya sekarang jangan terlalu formal. Pake aku-kamu, kayak pas kita konsultasi dulu, mau?"
Jungwon tersenyum, lalu tertawa simpul. Ia pernah membuat skenario dengan Sunoo, bahwa mereka itu keluarga. Dan tak di sangka, ternyata perkataannya menjadi kenyataan.
Omongan adalah doa.
"Mau dong! Biar nanti kita terbiasa, ya? Dek Sunoo?"
Keduanya tertawa. Bukankah hari ini termasuk hari bahagia mereka berdua?
Jungnoo menikah! (.)
Kalian bosan ga sih, aku update terus? Wkwk. Ini aku lagi balas dendam karena kemaren hiatus sebulan. Tapi buat oneshoot, skip dulu lah, otakku lagi buntu.
- 09052022
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby blues | Jungnoo🐱🦊 ✔
Fanfiction"Dek, gak usah nyusahin bunda, bunda capek. Kamu bisa ngilang aja gak?" -Kim Sunoo, 17th ⚠️ BxB area! ⚠️ MPreg! Ini hanya sebuah cerita fiksi. Tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Tolong jadi pembaca yang bijak^^ Dom : Jungwon Sub : Sunoo Start...