Baby blues | Jungnoo🐱🦊 ✔

Ayah datang

Double up nih! 😼

"Kalian berdiri! Kecuali Sunghoon."

Jungwon berdiri mengikuti Sunoo dengan Junoo yang masih berada di gendongannya. Sunghoon yang tak terima adiknya di bentak, ikut berdiri lalu menghampiri Mingyu.

"Maksud ayah apa sih? Datang-datang nyari masalah?"

"Ck! Kamu gausah ikut campur dulu!" Pria itu mendorong Sunghoon hingga membuatnya terdorong ke belakang.

Tatapan dingin ia layangkan kepada pasangan di depannya. Sunoo tertunduk, lalu merapat pada Jungwon. Jungwon yang sadar, merangkul Sunoo, mengelusnya pelan. Melemparkan bisikan kata-kata penenang.

Sebenarnya, akibat kejadian ini. Jungwon takut Sunoo akan mengalami baby blues lagi. Karena ayahnya yang toxic, memiliki kebencian terhadap Junoo adalah alasan utama baby blues nya akan muncul.

Namun tak di sangka, pria paruh baya itu malah tersenyum lalu memeluk keduanya. Dengan tepukan lembut di punggung mereka berdua.

"Selamat atas pernikahan kalian."

Keduanya tersentak terkejut, tak terkecuali Sunghoon. Telinga mereka tidak bermasalah, jadi tidak mungkin bila salah dengar.

Pelukan yang hangat, pelukan yang sudah lama Sunoo rindukan. Air matanya tumpah, menghiasi pipinya. Terisak di dalam dekapan sang ayah.

"Maafkan ayah, Sunoo."

Mereka akhirnya berkumpul sebagai keluarga. Mingyu masih berpelukan dengan Sunoo. Terduduk di atas sofa, memeluk Sunoo sayang.

Walau perlakuannya terhadap Sunoo terlalu kasar setahun yang lalu, percayalah bahwa itu hanya karena terlalu shock. Tak percaya bahwa anak bungsunya mengalami hal yang tak terduga hingga ia butuh waktu untuk sendiri.

Sebenarnya, Sunoo tetaplah anak kecil yang masih butuh bimbingan di mata Mingyu. Namun, ia terlalu terkejut sampai membuat anaknya sendiri pun shock berat karena perkataannya.

Sunghoon menatap Mingyu tajam. Baru sekarang orang tua bau tanah itu menerima Sunoo? Dimana ia di saat Sunoo membutuhkan support?

"Bundamu dimana?" Tanya Mingyu. Ia mengelus surai Sunoo sayang.

"Bunda di kamar."

"Jangan di ganggu! Bunda lagi tidur! Biarin bunda istirahat!" Sela Sunghoon, merotasikan bola matanya.

Mingyu menghela napas dalam. Sunghoon pun tidak menyukai kehadiran dirinya. Anaknya yang penurut kini membencinya.

"Pasti berat ya jadi Sunghoon?" Celetuk Mingyu tiba-tiba.

Sunghoon menaikkan alisnya. Mau apalagi orang gila di depannya ini. Ia tak habis pikir dengan pikiran orang tua yang satu ini. Terlalu banyak berulah.

"Apasih, yah? Gak jelas."

"Gimana rasanya jadi kepala keluarga?" Tanya Mingyu.

Pria baya itu tersenyum tipis. Entah itu senyuman yang memiliki aura positif atau negatif. Tetapi ketika melihat Mingyu, hanya ada aura negatif di mata Sunghoon. Dan itu sangat memuakkan.

"Ya... gak gimana-gimana. Toh, penghasilanku jadi model lebih dari cukup. Ayah gak pulang juga aku masih bisa ngebiayain semuanya." Balas Sunghoon ketus.

Jungwon dan Sunoo terdiam di titik ini. Entah mengapa aura di sekitar mereka tampak gelap dan mencekam. Pergulatan ayah dan kakaknya yang tiada akhir. Mereka hanya bisa menonton tanpa bisa ikut campur.

"Ayah basa-basi begini buat apa sih? Gak guna." Sunghoon berdiri dari duduknya.

"Dek, ke kamar aja sana tidur. Ajak suamimu sama Junoo, gak usah dengarin ocehan ayah yang gak jelas. Cepat!" Perintahnya.

Jungwon dan Sunoo pun mau tak mau memasuki kamarnya. Membiarkan Sunghoon dan Mingyu berdua di ruang tamu.

"Coba ayah renungin perbuatan ayah. Gak usah ngomong yang aneh-aneh. Sunghoon muak dengarnya."

Pria tampan itu masuk ke kamarnya. Sedikit membanting pintu. Mingyu hanya terdiam, lalu tersenyum tipis. Kepalanya mendongak, menatap langit-langit. Sepertinya ia butuh perjuangan untuk mengembalikan keluarganya seperti semula.

Ck! Drama keluarga.

- 10052022