04. Mantan Pacar

221 44 5
                                    

hueee aku sempatin bukaa hp, aku baru tau sana udah balik ke koreaaaa! happy for her dan wonu masih di jepang💜 spesial update karena hari ini sesenang itu dapat kabar dari sana, happy reading!💜

hueee aku sempatin bukaa hp, aku baru tau sana udah balik ke koreaaaa! happy for her dan wonu masih di jepang💜 spesial update karena hari ini sesenang itu dapat kabar dari sana, happy reading!💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masa lalu mah tinggal di masa lalu."
Rebecca Anandita

***

Rasanya Becca ingin berteriak, ia menyesal tidak membaca lebih lanjut mengenai pria yang akan menjadi teman kencan butanya malam ini. Masalahnya, pria itu adalah mantan pacarnya dikala sekolah menengah dan ia tidak akan menggunakan cara seperti biasa, karena bisa-bisa ia dibilang gila karena telah diselingkuhi oleh pria itu!

Apalagi dia adalah satu-satunya mantan Becca dan hubungan mereka terdahulu bisa termasuk dalam kategori toxic relationship.

Matanya memandang jauh kearah meja bernomor 17. Astaga, gimana ini? Becca menggigit kukunya— bingung harus melakukan apa. Kakinya berjalan mundur perlahan, mungkin kabur adalah pilihan yang tepat. Biarlah ia akan memikirkan alasan lain, jika ditanya oleh Mamanya.

Bruk!

Becca menoleh saat menyadari—dirinya baru saja menabrak seseorang. "Maaf-"

Kata-katanya menggantung, matanya pun telah membola melihat orang yang beberapa hari ini selalu dipertemukan olehnya. "Bapak? Ketemu lagi!" Wajah Becca berubah cerah seperti baru saja memenangkan lotre.

"Ngapain kamu kayak maling aja?"

Becca tidak menyalahkan Kenzie karena ia sadar posisinya tadi sangat terkesan absurd. Salahkan keberadaan mantannya yang mendadak muncul di hidupnya lagi.

"Ehm, saya salah masuk cafe pak! Iya, salah masuk." Becca kelimpungan— saat memikirkan jawaban yang pas untuk Kenzie, karena dosennya itu termasuk orang yang sulit untuk dikelabuhi.

"Oh."

Respon singkat Kenzie untuk sekarang mungkin tidak akan di permasalahkan oleh Becca. Hal terpenting adalah ia harus segera kabur dari cafe ini sebelum mantannya menyadari keberadaan Becca.

"Becca!"

Gadis berpita lilac itu menutup matanya—merutuki segala kebodohan yang telah ia perbuat hari ini. Bahkan suaranya masih melekat di ingatan Becca, padahal sudah putus hubungan selama lebih dari 5 tahun.

"Kok gak masuk?"

Riko-Mantan Becca-, menatap bingung kearah dua orang yang tadi ia lihat dari kejauhan terlihat seperti sedang berbicang.

Becca menoleh lalu memasang senyum manisnya. Tanpa meminta persetujuan Kenzie, gadis itu melingkarkan tangannya di tangan Kenzie—memeluk erat lengan kekar itu. Hanya ini satu-satunya cara yang terpikir di otak Becca sekarang. Ia hanya berharap agar Kenzie tidak menolaknya sekarang.

LET ME BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang