13. Pantai

182 29 5
                                    

happy reading!🩵

"Bahaya nih untuk hati gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahaya nih untuk hati gue."
Rebecca Anandita

***

"Terus gimana kita mau tetap gas jalan atau gak?"

Ketiganya menjadi bimbang setelah mendapatkan pesan dari Becca, bukannya apa tapi tujuan mereka berkumpul malam ini adalah Becca—sedangkan sekarang yang menjadi pemeran utamanya saja tidak ada.

Niat hati mereka malam ini akan mengajak Becca ke pantai yang kata orang sih bagus dan sudah menjadi salah satu wishlist mereka sejak lama. Maklum, mereka belum pernah sempat merealisasikannya karena satu dan lain hal.

"Tunda dulu saja gak sih? Lusa gimana? Gue barusan juga dapat chat dari nyokap disuruh balik cepat karena biasa lah." usul Nabila setelah membalas pesan yang baru saja di dapat dari sang mama.

"Bisnis lagi Bil?"

Nabila mengangguk seraya merapikan barang-barangnya dan memasukannya ke dalam tasnya, "Iya, lo pada tau lah orang tua gue gimana, ambis banget kalau soal bisnis. Feeling gue mereka lagi nyari investor besar untuk memperluas pasar dan produk perusahaan."

"Tapi kali ini lo lebih lenggang ga sih Bil? Maksudnya gak sampai harus ke luar negeri gitu?"

"Kalau tentang itu gue masih kurang tau Ta, orang tua gue itu terlalu out of the box apalagi tentang urusan ginian."

"Iya juga sih ya, yaudah keep in touch ya Bil. Kabarin kalau ada apa-apa, nanti kalau lo mendadak harus ke luar negeri better jadwal kita main di reschedule lagi supaya kita bisa pergi bareng-bareng."

"Okay, pasti gue kabarin. Ya sudah gue duluan ya. Lo mau bareng gak Ris?" tanya Nabila kepada sang sahabat karena seperti biasa Rissa paling malas membawa mobil sendiri, jadi gadis itu paling sering menebeng.

"Gak deh Bil, gue masih mau disini dulu. Suntuk banget gila gue di rumah, terus gue masih ada urusan sama Genta. Btw, thank you ya Bil atas tawarannya." tolak Rissa atas tawaran Nabila.

Gadis itu menolak juga bukan hanya karena suntuk melainkan karena ia harus memberikan beberapa wejangan dan informasi mengenai Karina kepada Genta. Hal ini penting dan harus diketahui oleh Genta karena bagaimanapun juga Genta berniat mendekati Karina.

Selain itu mumpung mereka saat ini tengah berada di cafe milik Genta, Rissa pikir lumayanlah ia dapat makan gratis dari cafe sahabatnya ini.

"Okay deh kalau gitu, gue duluan ya." pamit Nabila sambil melambaikan tangannya ke arah dua orang yang sedang bersantai duduk di dalam salah satu ruang vip di cafe itu, sedangkan Nabila melangkahkan kakinya menjauhi keduanya.

"Iya Bil lo hati-hati." balas keduanya beriringan.

Nabila menaikan jempolnya sebagai balasan untuk sahabatnya dan segera keluar dengan terburu-buru dari ruangan itu hingga beberapa detik kemudian Nabila sudah hilang di telan belokan.

LET ME BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang