16. Mas dan Adek

131 16 1
                                    

happy reading!❤

"Hati - hati deh sama Nandiya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati - hati deh sama Nandiya."
Nabila Larasati

***

Brak!!

"Gila lo Bec baru cerita ke kita tentang hal ini!" seru Nabila sembari menggebrak meja di depannya—dilengkapi dengan ekspresi terkejut dari ketiga sahabatnya itu. Becca yang diprotes seperti hanya bisa senyum tanpa rasa bersalah.

"Maaf ya gais karena gue rasa baru sekarang waktu yang tepat ngasih tau kalian." ujar Becca untuk memberi penjelasan kepada sahabatnya itu.

Sebenarnya kalau dilihat dari sisi keduanya tidak ada salahnya sih karena dari sisi Becca ia berpikir kemarin - kemarin bukan waktu yang tepat—belum ada hubungan resmi diantara mereka. Sedangkan di sisi sahabatnya mereka ingin tau agar Becca tidak salah jalan. Tapi tidak mungkin sih Becca salah jalan jika dengan Kenzie.

Lagipula ketiga sahabatnya itu tidak sepenuhnya kaget dan memang sempat mencurigai Becca memiliki hubungan dengan Kenzie—meskipun gadis itu tidak mengaku. Tapi yang lebih membuat ketiga sahabatnya kaget itu karena Becca dan Kenzie secepatnya akan merencanakan pernikahan mereka.

Gila! bagaimana ketiga sahabatnya itu tidak speechless?!

"Tapi lo sudah yakin 'kan mau nikah sama Pak Kenzie? Maksud gue lo sudah matang seratus persen gitu?" tanya Rissa memastikan.

"Iya Bec, kita bertiga sih dukung lo asal Pak Kenzie ga nyakitin lo dan lo sudah yakin sama pilihan lo. Tapi Mami sama Papi lo gimana sudah lo kasih tau belum?" tambah Nabila kembali mengintrogasi Becca.

Becca mengangguk kecil, "Sudah, kemarin sehabis Pak Kenzie nyatain niatnya mau nikahin gue dia langsung minta ke rumah untuk ngomong sama mami dan papi."

"Terus apa kata mereka?"

"Ya awalnya mereka kaget, apalagi gue ini kan anak mereka satu - satunya dan masih kuliah juga. Tapi akhirnya disetujuin setelah papi sama Mas Kenzie ngobrol berdua. Gue juga gatau mereka ngomongin apa, tiba - tiba disetujuin aja."

Becca juga sebenarnya heran dengan Kenzie, pria itu terlalu sat set untuk Becca yang penuh dengan banyak pemikiran. Bayangkan saja Becca tidak memperkirakan kalau Kenzie akan secepat ini mengurus hubungan mereka ke arah yang serius—bahkan sebulan lagi akan diadakan lamaran.

"Ck, ck Bec Bec gue gak tau lagi harus jawab apa. Gue gak terlalu kaget kalau lo bilang lo pacaran sama Pak Kenzie, tapi yang bikin kagetnya itu lo sudah mau nikah."

"Setuju gue, lo sudah yakin 'kan Pak Kenzie beneran baik? Maksud gue dalam hal menjadi suami dan kepala keluarga?" tanya Genta serius bahkan kedua mata pria itu tidak lepas dari Becca yang saat ini tengah memainkan rambutnya santai.

"Aman kok, semuanya sudah lulus sensor." lancar Becca menjawab pertanyaan Genta.

Lagipula menurut Becca hal itu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi—banyak hal yang membuat Becca yakin kalau Kenzie adalah orang yang akan menjadi suami dan kepala keluarga yang baik, misalnya dengan selama ini ia mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk Keenan.

Sungguh Becca selalu terenyuh jika mengingat cerita Kenzie perihal keluarganya.

Bagi Becca, Kenzie adalah orang yang sangat kuat terutama untuk keberlangsungan hidup keluarganya.

"Terus, lo sudah ada kepikiran kalau berita ini bakal nyebar ke seluruh antero kampus bahkan bisa sampai antar kampus? Secara ya Bec, Pak Kenzie idaman hampir seluruh mahasiswi!"

Becca nyengir tidak bersalah, seraya menggelengkan kepala ringan, "Belum sih, lagipula ga masalah juga 'kan harusnya?"

"Gak masalah kata lo?" Rissa sang ratu gosip kampus itu menghela napasnya panjang, "Gini ya Bec, lo tau kan Pak Kenzie itu kalau cewe ibaratnya primadona kampus, secara masih muda kayak gitu Bec belum berumur. Asal lo tau Nandiya saja tuh ngincer Pak Kenzie habis habisan tapi untungnya gak digubris."

Becca termenung mencerna perkataan Rissa—memang benar Nandiya adalah tipe wanita yang suka cari perhatian apalagi dengan lawan jenis, masih teringat jelas di otak Becca saat Kenzie pertama kali mengajar mereka—reaksi Nandiya sangat berlebihan, tapi Becca juga gak nyangka kalau sampai segitunya.

"Gapapa ga sih harusnya? maksudnya gini, gue percaya kok Pak Kenzie gak bakal ngapa - ngapain dibelakang gue apalagi selingkuh. Gamungkin banget." ujar Becca yakin dengan perkataannya.

Gimana ya? menurut Becca Kenzie bukanlah tipe orang tukang selingkuh atau main belakang, jadi sangat tidak mungkin—kalaupun memang iya, Becca akan langsung pergi dari hidup Kenzie detik itu juga tanpa isyarat.

"Iya sih Bec, tapi lo tenang aja kalau memang Nandiya gangguin dan mengganggu kenyamanan hidup lo. Kita, akan jadi garda terdepan lo." yakin Nabila dan langsung disetujui oleh kedua manusia disebelahnya — Genta dan Rissa.

**

"Ihh mas kok gitu sih?! aku mau nonton konser TWICE loh jarang banget mereka kesini, tapi kok malah gak boleh?" rengek Becca kepada Kenzie karena pria itu tidak mengizinkan sang tuan putri menonton konser girlgroup kesukaannya.

"Kan Mas ada tugas ke Semarang dek. Mas gak mau kamu nonton konser sendirian, pokoknya Mas harus ikut."

Memang panggilan mereka sudah berbeda, 'Mas' adalah panggilan khusus dari Becca dan 'Dek' adalah panggilan khusus dari Kenzie. Hal lucunya adalah Kenzie yang meminta Becca untuk menyiapkan panggilan khusus untuk dirinya dan Becca sendiri tidak berpikir kalau Kenzie ternyata sudah menyiapkan panggilan untuk dirinya juga.

"Ihhh Mas tenang saja loh aku ini sudah sering Mas nonton konser sendiri."

"Gak, pokoknya Mas gak mau yaa kamu pergi nonton konser sendiri. Lagi pula itu kan konser dua hari sayang, Mas bisa temanin kok di hari ke duanya. Gapapa kan sama saja bukannya?"

"Sama saja sih, tapi aku mau dua hari berturut - turut Mas." Becca masih belum berhenti merengek karena memang selangka itu Indonesia masuk setlist negara world tour TWICE.

"Dengerin aku ya sayang? Hari kedua saja ya biar Mas temanin kamu, mas takut kamu kenapa - kenapa."

Belum lagi semenjak mereka menjalin hubungan Kenzie berubah menjadi sosok yang berbeda seratus delapan puluh derajat. Tidak ada lagi Kenzie yang pemarah, kaku, diam, sekarang hanya ada Kenzie yang manja, lemah lembut dan selalu mementingkan Becca diatas segalanya.

Ya meskipun hubungan mereka masih terbilang baru tapi Becca sangat merasakan cinta Kenzie yang sangat besar untuknya.

Tapi beginilah Kenzie ia tidak pernah rela melihat Becca sendirian—pokoknya prinsipnya Kenzie ia harus selalu disamping Becca dengan berbagai cara ajaibnya.

"Mas, boleh ya please." bujuk Becca lagi sambil menarik ujung jas Kenzie.

Keduanya saat ini sedang berada di mobil, tadi Kenzie menjemput Becca dan sekarang sedang dalam perjalanan pulang.

"Gak boleh dek, kalau mau di hari kedua saja pasti Mas temani kok." kekeuh Kenzie seraya menarik tangan Becca lembut dan menggenggamnya—tidak lupa juga ia mengecup sekilas tangan sang pujaan hati.

"Huft, ya sudah tapi benar ya Mas hari kedua temani aku?" pasrah Becca dengan nada lemas.

Kenzie yang tidak tegapun mengelus perlahan pucuk kepala Becca, "Iya sayangku cintaku. Maaf ya sayang bukannya Mas melarang tapi Mas khawatir kalau kamu harus berdesakan sendirian di konser."

Memang Kenzie kalau melarang pasti ada alasannya, ia adalah tipe orang yang berpikir kedepan bukan hanya tentang sehari dua hari tapi juga memikirkan masa depan mereka. Terlebih lagi Becca statusnya sekarang sudah menjadi pacar dan sebentar lagi akan berubah menjadi istri.

***

haiii maaf baru updateee hectic banget akhir akhir iniii, tapi kuusahain update secepatnyaaaa lagi yaaa kalau kalian mau lanjutannya jangan lupa jejaknyaaa❤️❤️❤️❤️

btw aku ada niatan buat au woona di x atau twitter cuma masih bingung pakai aplikasinyaa. kalau kalian mau nanti coba aku pelajari yaaa dan buattt❤️❤️❤️

LET ME BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang