07. Istri Kenzie?

188 42 5
                                    

hiii!!! maaf banget baru bisa up sekarang🫶
happy reading💜

hiii!!! maaf banget baru bisa up sekarang🫶 happy reading💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau ngomong jangan aneh-aneh ya."
Kenzie Arkatama

****

Sudah setengah perjalanan Becca dan Kenzie hanya terdiam—tidak ada yang membuka suara untuk memecahkan keheningan di antara mereka.

Sebenarnya Becca bisa saja berbicara banyak hal, tapi ia bingung dan malas juga kalau ujung-ujungnya akan kena semprot oleh dosennya ini.

Oh ya, jangan pernah berharap pada Kenzie— menurut asumsi Becca, pria itu tidak akan pernah memulai percakapan diantara mereka.

Becca yakin itu.

Lagi pula Becca rasa tidak ada hal menarik tentang dirinya yang harus dibahas pada Kenzie. Toh juga hubungan diantara mereka hanya sebatas dosen dan mahasiswi. Jadi, seharusnya tidak usah membahas hal pribadi 'kan?

"Kamu gak ada niatan ngekos? Rumah kamu tuh jauh banget dari kampus."

Mata Becca melotot—agak tidak nyangka juga kalau Kenzie membuka suara sekarang. Gadis itu menengok setelah berhasil menetralkan wajahnya, lalu mengangguk sekilas.

"Memang jauh Pak, cuma saya biasanya bawa mobil atau nebeng teman. Jadi ya gapapa sih. Kalau untuk ngekos, saya ada niatan cuma masih nyari."

Semua penuturan yang keluar dari bibir Becca itu berdasarkan kenyataan. Memang ia sudah memikirkan untuk kos atau menyewa apartement—berhubung terdapat beberapa apartemen di sekitaran kampusnya. Tapi memang ia belum mendapatkan yang cocok saja.

Sebenarnya Becca juga tidak akan selalu tinggal di kos atau apartemen karena ia sudah ada perjanjian dengan kedua orang tuanya akan kembali setiap akhir pekan.

"Lebih baik kamu cari secepatnya karena kalaupun kamu pulang pergi naik mobil atau bareng teman itu sangat bahaya. Apalagi prodi kalian lagi sibuk-sibuknya dan akan sering pulang malam."

Benar sih yang dibicarakan Kenzie, Becca juga lelah kalau setiap saat harus menempuh perjalanan dari rumah ke kampus sekitar 2 jam—belum lagi kalau macet, bisa-bisa semalaman Becca di jalan. Apalagi karena hal itu ia harus bangun lebih pagi dari biasanya—sangat tidak cocok dengan gadis pemalas seperti Becca.

"Makasih Pak atas masukannya."

Setelah mengucapkan itu mereka kembali pada pemikiran dan dunia masing-masing—Becca memandang ke luar jendela menikmati suasana yang sudah malam, sedangkan Kenzie fokus menyetir.

Kalau dipikirkan lebih jauh, sebenarnya Becca mempunyai banyak alasan dan topik yang bisa dibicarakan pada Kenzie. Hanya saja ia tidak bisa karena ia tidak boleh terlalu dekat dengan Kenzie.

Becca harus memikirkan perasaan istri Kenzie juga. Meskipun ia tidak memiliki niat jahat untuk merebut Kenzie. Tapi tidak ada yang tahu jalan hati orang ke depannya.

LET ME BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang