Dihadapannya terpampang jelas deretan angka berurutan,salah satu angka mendapat lingkaran merah. Pria pemilik angka itu tersenyum simpul tatkala sorot matanya melihat kearah kanan. Sudut matanya tertemu dengan seorang pria yang sudah dibilang tidak lagi muda.
Dengan perlahan pria itu berdiri merapikan jas biru tua yang melekat dengan dasi hitamnya. Kedua pria itu berjabatan kemudian mereka berdua duduk berhadapan.
"Morning Pak Kevan, ini surat pengunduran diri saya" ujar pria itu, dia menyodorkan sebuah berkas padanya.
Dia Kevandra Aarav, seorang crazy rich yang kini tengah sibuk menjadi beberapa pemegang saham dalam beberapa perusahaan besar. Selain itu dia juga memiliki berbagai usaha di bidang manufaktur.
Dan dia Adisatyo atau yang sering di panggil Pak Adi di sini. Dia adalah manager di perusahaan milik Keva,dia sudah bekerja selama kurang lebih sepuluh tahun. Umur memang terus bertambah,tidak terasa sudah berkepala lima lebih. Mau tidak mau siap tidak siap akan segera turun dari jabatannya.
"Hufsss, saya sangat berharap pengganti akan seperti anda", dengan berat hati dia menandatangani berkas itu. Tangan nya menutup berkas dan kembali menyerahkannya pada Satya.
"Jika saya diganti,would you do the same?" Pertanyaan itu membuat Kevan menyiritkan dahinya. Seperti biasa Adi selalu berbicara berbelit-belit, dan sungguh itu sangat membingungkan.
"What do you mean?" Adi tertawa remeh, melihat Kevan yang terlihat menekuk wajahnya. Raut nya mudah diartikan,dia kesal sekaligus bingung.
Adi menatap sekeliling mengenang semuanya,dan mengingat perkataan-perkataan Kevan yang membuatnya tertawa.
"Pasti anda akan menyiksa batin calon manager anda kan?" Jawab Adi,Kevan mengusap wajah nya kasar. Mendengar itu dia langsung terkekeh kecil,jahat sekali dia.
"Saya harap anda bisa bersikap lebih tegas padanya saat dia pertama kesini" lanjut Adi,di iringi kekehan remah di setiap katanya.
"Of course, itu akan saya lakukan pada setiap orang" jawabnya,memang benar Kevan tertulis di benak seluruh karyawan dia bos yang sangat tegas. Ibaratnya,jika ada satu noda saja di kertasnya itu adalah calon noda yang akan terus berkembang.
"Tapi jika calon manager mu perempuan?" Tanya Adi.
"If she's a girl and she's a hard worker. I will make him hate and eventually he will fall for me"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why should it be her ?
Ficción GeneralTak pernah terlintas di benaknya, dirinya harus berhadapan dengan orang yang dulu pernah bertemu dengan-nya. Bukannya kenapa, dia Keva selalu menyebalkan. Dan Kana,orang yang selalu dibuatnya pusing. Kenapa coba, harus lagi-lagi dia seolah tidak ada...