Giselle merengkuh pelan, merasakan seluruh tubuhnya yang sedikit kaku.
Ia membuka matanya dan langsung menemukan wajah seseorang yang amat familiar.
"Mark?"
"Mark!"
Giselle terkejut menyadari dirinya yang tertidur di dada Mark.
Ia langsung menjauhkan dirinya dan menatap Mark yang sudah terbangun lebih dulu.
"Sorry. Kamu kenapa gak bangunin?"
Giselle merasa tak enak.
Apalagi mengingat bagaimana hubungan mereka yang tak dekat.
Mark hanya berdeham mengatasi dirinya yang juga gugup.
Ia bangun dan sudah mendapati Giselle yang memeluknya.
Bisa saja ia menghalau Giselle, namun ia hanya sedang tak mau.
Entah mengapa ia bisa seperti itu.
"Mark, telinga kamu agak merah. Muka kamu juga. Kamu sakit?"
Giselle mengecek suhu Mark dengan tangannya.
Tak!
Mark menghempas tangan Giselle darinya.
"Enggak. Saya gak sakit. Saya harus siap siap."
Mark beranjak dari tempatnya.
"Mark, ini kan weekend. Kamu selalu punya kosong setiap kali weekend."
Giselle berhasil membuat Mark membatu.
"O-oh iya. Saya lupa."
Mark terlihat amat gugup.
Entah apa yang bisa membuatnya seperti itu.
"Terus kamu mau ngapain? Ini aja baru jam enam. Biasanya kamu enggak secepat ini bangun kalau weekend."
Giselle melihat Mark yang hanya berdiri di depan ranjang.
"Di Kanada, saya biasa bangun jam segini."
Balas Mark dengan rasa gugup.
Ia juga tak menatap Giselle balik.
"Mark, kamu kenapa? Tadi malam aku buat salah? Kalau ada aku beneran minta maaf."
Giselle berdiri mendekati Mark yang memalingkan wajah.
"Pasti pertemuan tadi malam batal kan? Aku minta maaf. Aku gak bermaksud buat tidur juga. Tapi, aku beneran gak bisa tahan buat gak tidur. Aku minta maaf."
"Gak masalah. Saya juga lelah."
Mark membalasnya dengan suara hangat.
Giselle tersenyum mendengarnya.
Ini seperti bukan Mark.
"Kalau gitu, aku buat sarapan dulu. Anggap aja itu permintaan maaf aku."
Giselle dengan rasa bahagianya keluar dari kamar, menyiapkan sarapan.
"Hah..."
Mark bernafas lega.
Ia tak pernah merasakan hal gugup seperti ini saat bersama Giselle.
"Ini gak bener. Gak bener. Pasti ada yang salah."
Mark berbicara sendiri, menyadarkan dirinya yang gugup.
🧸🧸🧸
Jeno melihat pintu kamar yang masih tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIP WIFE [AESPA X NCTDREAM]
Romance"Jadi istri itu mudah. Cukup patuh dan taat suami." "Tapi enggak mudah jadi istri kamu!" Bagaimana nasib 4 wanita yang harus menjadi seorang istri karena hubungan bisnis? Apakah kehidupan pernikahan mereka akan berjalan di langkah yang sama bersama...