VIP WIFE [AESPA X NCTDREAM]

#13

Special Chapter!!!

🧸🧸🧸

3 Weeks Later...

Giselle, Karina, juga Winter berkumpul di apartemen mewah Ningning.

Entah tanpa alasan, Ningning mengajak sahabatnya itu untuk berkumpul.

Ketiganya bahkan merasa perbedaan yang jelas terlihat dari Ningning.

Dari cara bicara, raut, bahkan perlakuan Ningning.

"Ning, tumben banget ajak kumpul. Di apartemen lagi. Kenapa enggak di rumah kamu aja? Suami kamu juga biasanya masih kerja jam segini."

Ningning tertawa renyah mendengarnya.

"Ya cuman pengen aja. Kita juga udah lama enggak kumpul lagi."

Giselle memandangi satu sama lain.

"Aneh banget kata katanya. Gak biasa banget begini. Agak serem juga kalau kamu ngomong begitu. To be honest, what happened with you?"

"Nothing. I'm ok. Aku lagi mau kumpul. Di rumah soalnya juga sepi. Jadi aku pilih di apartemen aja."

"Cih, bohong banget."

Celetuk Winter yang penuh keraguan.

"Gak percaya banget."

Ulas Ningning sambil menyenggol pelan lengan putih Winter.

"Terus disini kita ngapain? Masak aja yuk."

Giselle bangkit berdiri penuh semangat.

"Masak apa? Bahan bahannya enggak lengkap disini."

Ningning berjalan menuju lemari penyimpanan.

Ia melihat bahan bahan makanan yang cukup sedikit.

"Aku, Karina, sama Winter yang masak. Kamu beli bahannya."

Ningning menatap datar teman temannya.

Sudah sangat terbiasa jika ia yang akan pergi berbelanja, mengingat ia yang paling muda juga.

"Di luar lagi hujan juga."

"Ayolah..."

"Ya udah. Jaga apartemen. Jangan buat jadi kapal pecah. Awas!"

"Ai ai kapten!!"

• • •

"Ini kembaliannya bu. Terimakasih."

"Iya, terimakasih juga."

Ningning langsung keluar dari minimarket dengan belanjaannya.

Hujan deras datang tanpa henti.

Padahal sudah sejak tadi, namun belum juga ada tanda tanda akan selesai.

"Eh, payungnya kemana? Ish! Siapa yang ambil coba?! Aku pulangnya gimana dong?"

Ningning sedikit jengkel saat payung yang ia taruh di depan minimarket hilang.

Mau tak mau, Ningning harus membeli payung.

"Maaf mba, ada payung atau jas hujan gak? Punya saya diambil orang."

"Maaf bu, persediaan kita sedang kosong."

"Ah, terimakasih mba."

Ningning keluar dari minimarket dengan perasaan amat jengkel.

Ia harus menunggu sampai hujan mulai mereda.

"Nona Ning Yizhou?"

Ningning menoleh saat seseorang menyebutkan namanya.

"Lyana?"