#9

5.9K 630 70
                                    

"Jaemin!"

"Jaemin, kamu dimana?"

Winter berlari setelah ia mengumpulkan nyawanya.

Ia benar benar tertidur begitu pulas sampai kesiangan.

Winter melihat keberadaan Jaemin di ruang kerjanya.

Ia mencoba untuk memastikan lewat celah yang ada.

"Winter?"

Satu alis Jaemin terangkat begitu melihat istrinya mengintip lewat celah pintu.

Jaemin menarik pintu sepenuhnya dan mendapati Winter yang mengintip.

"Kamu butuh sesuatu?"

Tanya Jaemin pada Winter yang tersenyum kikuk.

"Hehehe, aku pikir kamu kerja."

"Saya bangun kesiangan."

"Kok bisa? Memangnya alarm kamu enggak nyala?"

Jaemin menggeleng.

"Alarm saya kan kamu. Kalau kamu enggak bangun, ya saya juga enggak bangun."

Winter menepuk dahinya.

Ia lupa bahwa ia yang selalu membangunkan Jaemin tepat waktu.

"Kamu lagi ngapain?"

"Menurut kamu?"

"Kerja."

"Itu tau."

Jaemin menggeleng lelah.

Ia menyuruh Winter untuk masuk kedalam ruangannya.

"Jaem, aku mau cerita."

"Cerita apa?"

"Tadi malem aku mimpi kalau aku di gendong kamu dari kantor. Terus, kamu juga bilang kalau kamu sayang aku. Aku beneran enggak ngarang loh."

"Terus?"

"Itu lucu banget tau. Kamu peluk aku erat banget."

Winter berhasil membuat Jaemin gemas sendiri.

Winter terlalu ekspresif saat menceritakannya, membuat Jaemin ingin mencubit pipi istrinya itu.

"Tahan, Jaemin..."

"Padahal aku tau, kamu suruh aku jalan kan kemarin?"

"Jalan?"

"Iya. Kan kemarin aku tidur di kantor kamu terus, kamu bangunin aku. Makanya aku jalan sampai ke mobil terus tidur lagi. Iya kan?"

Jaemin hanya diam saja.

Mimpi terkadang bisa juga menjadi suatu kesalahpahaman.

"Terus kamu bilang gini, saya sayang kamu Winter. Jangan tinggalin saya. Awww!!! Itu kayak di film romantis tau!!!"

Winter begitu heboh.

Ia melihat Jaemin yang sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Jaem, pipi kamu merah. Kamu kenapa?"

"Enggak. Saya kepanasan sedikit."

Winter ber-oh ria.

"Pokoknya romantis banget. Kamu mau gak ngomong kayak gitu?"

"Ngomong apa?"

"Winter, jangan tinggalin saya. Saya gak bisa hidup tanpa kamu."

Winter memperagakan dirinya dengan baik.

Jaemin menggeleng.

"Saya enggak akan ngomong begitu. Terlalu kekanak-kanakan."

"Enggak. Itu romantis."

VIP WIFE [AESPA X NCTDREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang