Setelah resmi sebagai pasangan kekasih dari sosok Kim Taehyung, Hoseok kini tinggal dirumah besar milik Taehyung. Anehnya, sesuai dengan kesepakatan, Hoseok tetap mendapatkan bayaran 4 juta per minggu. Kontrak mereka baru akan berakhir setelah satu tahun jika tidak ada perpanjangan.
Tapi, pagi ini, Hoseok merasa senang karena memasak untuk Taehyung tanpa harus ada embel - embel 'pekerjaan'. Hoseok meletakkan sedikit kuah di piring kecil untuk ia icipi, "Hmmm... enak... sempurna seperti biasanya Jung Hoseok. Kau memang pintar memasak."
Taehyung yang baru masuk kedalam dapur, tersenyum melihat tingkah Hoseok. Ia memeluk lembut tubuh Hoseok dari belakang dan sukses mengagetkan kekasihnya itu. Sebelum mendapat protes dari Hoseok, Taehyung sudah lebih dulu mencium lembut pada bibir Hoseok.
"Selamat pagi cinta.." sapa Taehyung.
Hoseok tersenyum lebar, "Selamat pagi Taehyung - ssi."
Taehyung memasang wajah masam, "Kau masih saja memanggilku Taehyung - ssi."
Hoseok memekik pelan ketika Taehyung menciumi pipinya dengan cukup brutal, menghujani pipi gembulnya dengan ciuman terus menerus hingga akhirnya ia tidak bisa melawan.
"Iya... iya... Taehyung hyung atau chagi..." kata Hoseok di sela - sela ciuman Taehyung pada pipinya.
"Nah, begitu dong," kata Taehyung yang memberikan ciuman di bibir sekali lagi sebelum kemudian ia melepaskan pelukannya.
"Hyung, aku masak banyak, jadi bawa bekal untuk makan siang ya," kata Hoseok yang kemudian naik ke kursi kecil untuk mengambil tempat bekal makanan.
"Iya Hoseok..." Taehyung melirik kearah meja dan melihat sepiring daging panggang tersedia diatas meja, "Kau... memasak daging yang dikulkas mana sayang?"
"Yang di dapur, aku malas pergi ke tempat penyimpanan makanan yang ada diruang bawah tanah," kata Hoseok, "Kau juga jangan menyimpan bahan makanan mentah terlalu lama. Nanti keburu busuk."
Hoseok menatap kearah Taehyung yang tersenyum namun dengan ekspresi khawatir yang cukup aneh.
"Hyung..."
Taehyung menoleh kearah Hoseok, "A... iya sayang, nanti akan aku cek."
"Kau ini aneh... kenapa suka sekali menyimpan daging?" Hoseok mulai memasukkan makanan kedalam tempat untuk bekal, "Nasinya aku banyakin ya... bisa kau bagi dengan teman - temanmu kalau kebanyakan."
"Iya..." jawab Taehyung singkat, ia sudah duduk didepan meja makan. Tatap matanya lurus menatap kearah daging yang tersaji.
Hoseok menolehkan kepalanya dan masih cukup heran dengan sikap aneh Taehyung, "Kalau sudah lapar, makan dulu saja hyung, kau kan juga harus ke kantor."
"Iya..."
Jawaban singkat itu lagi. Jawaban singkat yang sebenarnya cukup Hoseok benci, karena jawaban - jawaban singkat seperti itu yang ia dengar ketika dulu belum terlalu mengenal Taehyung. Atau.... Hoseok melirik kearah Taehyung yang sudah menjepit daging dengan sumpit tetapi meletakkannya kembali. Atau... sampai sekarang - pun Hoseok belum mengenal sepenuhnya dengan sosok Taehyung yang telah menjadi kekasihnya.
"Aku pulang..." ucap Hoseok sembari melangkah masuk kedalam rumah milik Taehyung. Kepalanya menoleh kearah jam dinding yang ada di hall depan. Jam menunjukkan pukul 11 siang dan ia mendengus kesal, "Guru - guru sialan itu... kalau ada rapat jam 10 kenapa tidak diliburkan saja. Aku kan jadi harus pulang pergi, sudah buang - buang uang, buang - buang waktu juga."
Hoseok masih melanjutkan mengomelnya, sembari ia melangkah masuk ke ruang santai terdekat dari koridor utama. Melemparkan tasnya, melemparkan tubuhnya ke sofa dan mulai merasakan keheningan dari kesendiriannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meat Love
FanfictionHoseok sudah beberapa minggu ini mendapat pekerjaan sambilan yang sangat menguntungkan. Ia hanya perlu memasak dan mendapatkan uang 1 juta tiap minggunya. Pekerjaan yang mudah dan seharusnya Hoseok mencurigai pekerjaan terlalu mudah ini. Hanya saja...