Mata Hoseok menatap kesekeliling ruangan. Ruang yang tidak terlalu luas dan hanya ada meja persegi ditengah ruangan dengan 4 kursi dari besi yang sepertinya cukup menyakitkan jika sampai di hantamkan pada seseorang. Sementara itu di ujung ruangan, ada sebuah meja kecil dengan satu set komputer dan seorang polisi berseragam lengkap yang terlihat sedang sibuk mengetik sesuatu, padahal Hoseok belum diberi pertanyaan satupun.
Hoseok menatap kearah Yunho yang masuk kedalam ruangan dengan seorang polisi perempuan bertubuh seksi. Hoseok berusaha untuk tidak terlihat terlalu gugup, tetapi sepertinya tidak akan bisa. Ia benar - benar gugup dan berharap Hyunbin segera datang.
"Hai... santai saja, kami hanya ingin bertanya beberapa hal padamu," kata si polisi perempuan bertubuh seksi, "Namaku Hyorin."
"Langsung saja, Park Jinyoung terakhir terlihat pada hari Sabtu. Dari tracking handphonenya, ia terlihat terakhir kali di apartemen milikmu yang ada di daerah XXY. Tapi setelah itu tidak terlihat sama sekali sampai hari ini, sudah 2 hari," Yunho menatap tajam kearah Hoseok, "Apa hari itu... pada malam Sabtu, Jinyoung menemuimu?"
Hoseok terdiam sebentar sampai akhirnya ia menggelengkan kepala.
"jIka polisi sampai mendatangimu, bilang pada mereka jika kau tidak pernah bertemu dengan Jinyoung..."
Hoseok menatap pada Taehyung yang menyandar di pagar balkon, yatch nya.
"Tapi bagaimana kalau CCTV diperiksa?" tanya Hoseok.
"Kan CCTV nya sudah dihilangkan semua," jawab Taehyung yang mendekat pada Hoseok, "Jangan terlihat ketakutan saja... dan kau perlu menambahkan sesuatu."
"Apa itu?"
Taehyung mendekatkan tubuhnya pada Hoseok, menempelkan dahinya pada dahi Hoseok hingga membuat tatap mata mereka bertemu.
"Kau memangnya tidak tahu paman..." Hoseok menolehkan kepala kearah luar, "Beberapa hari sebelum Jinyoung menghilang, aku sudah kemari. Aku dipukuli oleh Jinyoung, dipermalukan, ditelanjangi."
"Apa kau baru saja menyebutkan motifmu dalam membunuh Jinyoung?" tanya Yunho.
Hoseok balik menatap kearah Yunho, "Apa sudah pasti jika Jinyoung mati? Bukankah dia masih menghilang."
Suasana hening muncul, Hoseok melihat Yunho dan Hyorin saling tatap.
"Iya, Jinyoung masih dalam status orang hilang," kata Hyorin.
"Jadi bukan pembunuhan kan..." Hoseok menatap kearah Yunho lagi, "Belum."
Suasana kembali hening. Hoseok menghela nafas panjang, ia duduk menyandar pada punggung kursi besi yang cukup dingin ketika mengenai lengannya karena ia memakai seragam berlengan pendek.
"Memang aku memiliki motif untuk membunuh Jinyoung, jika dia memang dibunuh," kata Hoseok, "Tapi bukan hanya aku saja yang memiliki motif itu. Lagipula malam itu, ketika Jinyoung ke apartemenku... aku sedang berlayar dengan kekasihku."
"Aku tahu siapa kekasihmu..."
"Aaaa!!!! Kau membuntutiku..... ahjussi..." Hoseok menggelengkan kepala, "Aku tahu lho kalau aku ini manis, imut dan menggemaskan, taoi kau tidak perlu sampai membuntutiku seperti itu."
"Aku kan harus menyelidiki semua hal tentang kasus menghilangnya Jinyoung," kata Yunho, "Kekasihmu adalah Kim Taehyung bukan... anak buah dari Bang Chulyong. Dan dua orang itu..."
Hoseok menatap pada Yunho yang menjulurkan kepala hingga lebih dekat padanya.
"Dan aku tahu, dua orang itu memiliki kekuataan untuk menghilangkan barang bukti, menghilangkan CCTV dan menghilangkan jasad orang," kata Yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meat Love
FanfictionHoseok sudah beberapa minggu ini mendapat pekerjaan sambilan yang sangat menguntungkan. Ia hanya perlu memasak dan mendapatkan uang 1 juta tiap minggunya. Pekerjaan yang mudah dan seharusnya Hoseok mencurigai pekerjaan terlalu mudah ini. Hanya saja...