33.

634 46 45
                                    

Jungkook bangun lebih awal, ia menyiapkan sarapan untuk wanita tercintanya itu, siapa lagi jika bukan Chou Tzuyu. Ia memang menyempatkan untuk menginap diaparteman Tzuyu karna rasa rindunya pada Tzuyu. Tidak bertemu hampir empat tahun lebih membuatnya sangat rindu pada Tzuyu.

Ia menulis disecarik kertas lalu pergi meninggalkan kediaman Tzuyu itu. Yap, Tzuyu masih terlelap pulas.

Baiklah disisi lain ada Heejin yang tengah menikmati sarapannya, memakan sebuah roti dengan selai stoberi kesukaannya. Heejin sangat menyukai apapun yang menyangkut tentang stoberi.

Saat dirinya asik menikmati sarapannya, ia dikagetkan oleh satpam rumah yang tiba-tiba datang membawa buket bunga untuknya. Oh tentu saja satu keluarga juga terkejut melihatnya.

"Buket ini untukku?" Heejin melihat setiap sisi buket bunga tersebut

"Ya Noona Heejin. Tadi seorang pria berjas hitam menitipkannya padaku untuk diberikan kepada Noona" sahut satpam tersebut

"Baiklah" ucap Heejin "Terima kasih" sambungnya

Satpam tersebut langsung pergi, kembali melanjutkan pekerjaannya. Berbeda dengan Heejin yang masih mengutak-atik buket tersebut

"Dari siapa buket itu, Bibi?" tanya Jina

"Entahlah" Heejin menaikan kedua bahunya acuh

"Baiklah aku sudah selesai sarapan, aku naik dulu" ucap Heejin lalu bangkit dari duduknya menuju ke kamarnya dengan buket bunga yang masih ia pegang

Ia menutup rapat pintu kamarnya, berusaha melepas senyuman yang ia sembunyikan sedari tadi.

"Aku berharap buket bunga ini dari Soobin" ucapnya senang tak karuan

Ia mengambil kartu ucapan yang terselip dibeberapa bunga itu, lalu membacanya. Senyumannya itu tiba-tiba saja menghilang setelah membaca nama si pengirim.

Ia mengepal kuat, lalu membuang buket bunga itu ke lantai.

"Aku bahkan tidak menyangka laki-laki sialan itu melakukan hal ini kepadaku!" kesalnya lalu keluar kamar dengan wajah yang datar. Tentu saja setiap orang yang melihatnya akan paham jika Heejin sedang dilanda kemarahan

"Hey?" panggil Jimin. Heejin menoleh menunggu perkataan yang akan dilontarkan oleh kakaknya itu

"Aku akan mengantar Jina ke sekolah dan mengantar Mina kerja. Lalu Appa Chou dan Eomma Chou akan pergi sampai malam, apa kau tidak keberatan menjaga rumah?" tanya Jimin hati-hati

"Apa siang nanti kau akan keluar juga?" tanya Heejin

"Setelah mengantar Jina, aku akan menunggu Mina mengajar anak-anak latihan ballet" sahut Jimin. Yang jelas setelah Mina pulang dari kerjanya keluarga kecil itu akan pergi jalan-jalan menghabiskan waktu mereka untuk membahagiakan putri mereka.

"Eum baiklah" Heejin mengangguk setuju. Sudah takdirnya untuk ikut menjaga rumah sebesar istana ini

• • •

Jungkook asik dengan komputer dengan layar yang terang dan tulisan-tulisan kecil berbaris rapi dengan jumlah yang banyak. Setiap hari ia terus melakukan hal itu, membaca surat-surat kantor, sedikit memuakkan tapi itulah resiko dari pekerjaannya. Ia baru saja mendapat pesan dari Tzuyu bahwa ia menyukai sarapan yang Jungkook buat untuknya. Hal itu memang membuatnya senang tapi beberapa menit kemudian Tzuyu mengirimkannya pesan lagi mengatakan bahwa orang tuanya akan menemuinya dan mereka akan menghabiskan waktu bersama, hal itu tentu saja membuat Jungkook sedih, pasti hari ini Tzuyu tidak punya waktu untunya.

Seseorang mengetuk pintu ruangan Jungkook, lalu masuk dengan berkas-berkas yang harus Jungkook tandai. Ia muak dengan pekerjaan ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang