27

295 43 16
                                    

"Ah . . . untungnya kau pulang cepat, jika tidak mungkin aku sekarang sendirian menunggu Jina pulang disini" Ziyu benar-benar merasa senang saat Heejin pulang lebih cepat dari acara olahraganya itu

Yap. Heejin tidak tinggal di kediaman Jeon, Heejin lebih memilih untuk tinggal di kediaman Jimin.

"Kak? Kenapa Jina lama sekali pulang? Bukankah Jimin oppa mengatakan bahwa pulangnya jam sepuluh? Tapi ini sudah lewat dua menit" Heejin mengoceh saat mengetahui bahwa keponakannya itu belum juga keluar dari kelas

Kini Tzuyu dan Heejin tengah duduk dihalaman TK Jina, mereka ikut duduk berkumpul dengan segerombolan ibu-ibu yang asik dengan acara menggosip hangatnya

"Kau tahu? Tadi Joura diantar oleh laki-laki tampan, aku yakin itu adalah kakaknya"

"Kau yakin? Dulu juga Joura diantara oleh laki-laki tampan tapi itu rekan kerja appanya"

"Appa Joura memang sangat sibuk sampai tidak menyempatkan menjemput anaknya"

"Yak! Kau pikir hanya Joura saja? Banyak anak-anak yang tidak dijemput oleh orang tuanya! Jina, Myeri dan Jisung juga!" wanita itu sedikit berdecak kesal "aishh menyedihkan sekali"

"Siapa yang kau katakan menyedihkan, bi?" Heejin langsung mendorong pelan bahu bibi yang berbicara tadi "Memangnya kenapa jika orang tua mereka sibuk mencari uang? Apa itu sebuah dosa?" kesal Heejin

"Mereka itu sibuk mencari uang! Tidak seperti kalian yang sibuk mencari bahan gosip! Dasar tidak tahu malu" kesal Heejin

"Heyy anak muda!" bibi tersebut tiba-tiba mendorong Heejin, jika tidak Ziyu menahan Heejin mungkin dirinya akan terjatuh

"Siapa yang tidak tahu malu? Berani sekali kau berbicara seperti itu pada orang yang lebih tua darimu, apakah orang tuamu tidak mengajarimu sopan santun?" tanya bibi itu kesal

"Aish, menyebalkan sekali bibi tua iniㅡ

"Yak!" salah satu teman bibi itu ikut mendorong bahu Heejin dengan kesal

"Siapa yang kau katakan bibi tua? Kau ini benar-benar keterlaluan sekali! Aish untung saja aku tidak punya anak seperti mu!" bibi itu mengibas-ibaskan tangannya kewajahnya menahan amarahnya

"Kaㅡ

"Atas nama adikku, aku meminta maaf pada kalian semua" Ziyu membungkukan badannya meminta maaf atas perbuatan yang sama sekali tak ia perbuat, setelah itu ia menarik tangan adik angkatnya itu menjauh dari kerumunan ibu-ibu yang pastinya tengah asik menggosipi mereka

"Menyebalkan sekali bibi tua itu!" kesal Heejin

"Kau harus tau batasan Heejin, mereka lebih tua darimu, kau tidak boleh berkata seperti itu kepada mereka" Ziyu berusaha untuk menasehati adiknya itu agar tidak mudah mengucapkan kata-kata tidak pantas pada orang yang lebih tua darinya

"Apa kau tidak dengar apa yang mereka katakan? Secara tidak langsung mereka merendahkan Jimin oppa dengan embel-embel sibuk bekerja!" Heejin menghentakan kakinya kesal

Tanpa disengaja suara hentakan kaki itu membangunkan bayi yang sedang digendong oleh seorang wanita yang berada disamping mereka

"Ah, maafkan aku bibi" Heejin membungkuk meminta maaf pada wanita tersebut, Heejin dapat lihat wanita itu tersenyum dan mengangguk sebagai responnya

Jika dilihat-lihat wanita disebelahnya ini sama sekali tidak punya daya tarik untuk ikut bergabung bergosip dengan segerombolan ibu-ibu yang berada ditengah halaman

"Kalian sedang menunggu anak kalian pulang?" tanya wanita itu ramah dengan berusaha menenangkan bayinya yang menangis

"Tidak, kami sedang menunggu keponakan kami. Bibi sendiri? Apa anak bibi bersekolah disini?" ucap Ziyu

Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang