***
Dua hari kemudian
"Mami, Radit mana?" Tanya Hana.
"Belum pulang dari semalem, katanya sih dia nginep di kantor," Jelas Sarah.
"Oh gitu, ya udah, Hana mau nyamperin Radit ya mi," Ucap Hana.
"Bawa supir ya sayang," Tawar Sarah.
"Nggak usah mi, Hana naik taksi aja," Ujar Hana.
"Ya udah, hati-hati,"
Hana tersenyum, dia masuk ke kamar Radit untuk mengambil baju ganti untuk Radit, barulah Hana berangkat menemui Radit.
***
Hana sudah sampai dikantor Radit dan langsung saja dia masuk kedalam.
"Kira-kira Radit lagi ngapain ya,?" Gumam Hana sambil berjalan menuju lift.
"Bentar lagi makan siang, mungkin Radit udah istirahat,"
Tidak butuh waktu lama, Hana sudah berada didepan ruangan Radit.
"Keluar kamu!"
Hana terkejut saat mendengar Radit membentak seseorang didalam ruangan itu, dia membuka pintu dan melihat seorang karyawan yang sedang dimarahi oleh Radit.
"Radit," Panggil Hana.
"Sayang," Radit langsung mendekati Hana yang masih berdiri didepan pintu.
"Kok kesini nggak bilang-bilang sih," Radit memeluk Hana dan menciumnya.
"Mau buat kejutan," Ujar Hana.
"Hmm, yuk masuk, duduk dulu ya," Radit menuntun Hana untuk duduk disofa.
Radit berbalik dan menatap karyawannya tadi.
"Kamu nggak punya telinga, saya bilang keluar ya keluar," Karyawan itu langsung menundukkan kepala dan pergi.
"Kamu kenapa sih, kok marah-marah?" Tanya Hana.
"Nggak papa kok sayang, cuma lagi ada masalah sedikit," Jawab Radit.
"Serius?"
"Serius sayang,"
"Kalo ada apa-apa cerita ya,"
"Iya sayang ku, pasti kalo ada masalah Radit cerita kok,"
"Ohya, Hana bawain baju ganti, Radit mandi gih,"
"Duh pengertiannya calon istri ku," Radit mencubit gemas pipi Hana.
"Apaan sih, udah sana mandi,"
"Iya sayang, Radit mandi dulu ya,"
"Oke,"
Radit pergi kekamar mandi yang ada didalam ruangan pribadinya sedangkan Hana berkeliling diruangan kerja Radit.
"Wah, empuk banget kursinya," Hana menduduki kursi kebesaran milik Radit dan berputar-putar disana.
"Lebih nyaman ini daripada punya ayah, pasti ini lebih mahal," Gumam Hana.
Hana tersenyum saat melihat foto dirinya dan Radit yang terpajang diatas meja kerjanya.
"Sweet banget, ada foto Hana disini,"
"Walpaper laptopnya masih foto Hana yang dulu ternyata," Ujar Hana saat dia membuka laptop milik Radit.
"Candy Crush Saga, heh, masih ada," Hana menahan tawanya saat melihat permainan yang pernah dia unduh masih ada disana.
"Eh, udah naik level, tapi nggak banyak,"
"Karena Radit mainin cuma sesekali aja, soalnya kalo main itu pasti rasa rindu sama Hana sedikit reda," Ucap Radit yang berdiri dibelakang.
"Ya ampun, ngagetin aja sih," Hana berbalik dan melihat Radit yang tersenyum padanya.
"Cepet banget mandinya," Ucap Hana.
"Kan mandi aja," Ucap Radit.
"Iya sih, duduk sofa yuk, Hana keringin dulu rambutnya,"
Radit mengikuti permintaan Hana, dia duduk dibawah sedangkan Hana duduk disofa agar mudah untuk mengeringkan rambut Radit.
"Bentar lagi makan siang, Hana mau makan dimana?" Tanya Radit.
"Emm, cafe depan aja deh,"
"Oke sayang,"
Tok Tok Tok
"Masuk," Ucap Radit.
"Permisi pak, eh..."
"Saya disini," Ucap Radit saat melihat sekretarisnya bingung.
"Oh maaf pak," Ucapnya.
"Iya, ada apa?"
"Ini pak, ada beberapa berkas yang harus di tanda tangani," Ucap sekretaris itu sambil memberikan beberapa berkas yang ada ditangannya.
"Letakkan di meja, setelah saya kembali dari makan siang, kamu bisa kesini lagi," Jelas Radit.
"Baik pak," Sekretaris itu pun meletakkan berkas tadi dan berpamitan untuk pergi.
"Udah selesai?" Tanya Radit kepada Hana.
"Udah," Jawab Hana sambil merapihkan rambut Radit.
"Yuk cari makan," Ajak Radit.
"Let's go,"
***
"Radit, kenapa sih, ngalamun muluk," Ujar Hana.
"Ha, nggak papa sayang, lagi mikirin kerjaan," Jelas Radit.
"Kenapa, ada masalah apa?" Tanya Hana.
"Ada beberapa karyawan yang korupsi, Radit lagi nyuruh bawahan Radit buat cari orangnya, Radit nggak habis pikir sama mereka yang korupsi, emangnya gaji mereka kurang atau gimana sih," Jelas Radit, dia kesal karena mereka yang sudah melakukan korupsi.
"Mau Hana bantu?" Tanyanya.
"Nggak usah sayang, Hana fokus aja sama kuliahnya, masalah kantor biar Radit yang urus," Jawab Radit sambil mengacak gemas rambut Hana.
"Rambut Hana ih," Ucap Hana kesal sambil merapihkan rambutnya.
"Hahaha, iya sayang maaf, habis gemes sih," Ucap Radit sambil membantu Hana merapihkan rambutnya.
"Ya udah deh kalo nggak mau dibantu, semangat," Ucap Hana kemudian mengecup singkat pipi Radit membuat Radit tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Girls 17+ (HIATUS)
عاطفيةAda beberapa adegan dewasa didalamnya, bagi yang nggak suka, silakan skip aja ya kawan.... Menceritakan ketulusan hati Radit kepada Hana yang selalu Radit panggil dengan sebutan 'baby'. Radit sangat menyayangi Hana, semua yang Hana inginkan selalu d...