12

371 41 0
                                    

Beberapa bulan terlewati semenjak Akihiko tinggal dirumah Haruki. Haruki menjadi lebih terbiasa dan membiarkan Akihiko tinggal di rumahnya untuk waktu yang lama. Namun, Akihiko berusaha untuk membangun mentalnya dan bertemu orang tuanya. Ia ingin meminta maaf pada orang tuanya. Ia juga tidak mau membebani Haruki terus menerus.

Akihiko mengemasi pakaiannya lalu menata kopernya.

“Aki, jangan sampe ada yang ketinggalan. Gausah buru-buru baliknya, nikmatin waktu lo sama ortu lo”, ucap Haruki.

Akihiko menatap menyelidik, “lo pengertian sama gua apa ga mau gua balik cepet?”

“Negthink mulu lo. Tapi, gua juga ga perhatian sama lo si.”

Akihiko mengejek, “ooo, boong lo ketauan.”

Haruki merona lalu menjauh darinya, “apasih, gua ga boong.”

Akihiko berdiri dan bersiap membawa semua barangnya, “iya-iya. Lo mau anterin gua sampe stasiun kan?”

Haruki mengambil kunci mobilnya lalu berjalan mendahului, “ayo.”

Mereka menuju stasiun dengan mobil Haruki. Setelahnya, Haruki kembali ke rumah. Ia berniat merebahkan diri sebelum melihat sesuatu di ranjangnya.

“Lah, baru aja gua ngomong jangan ada yang ketinggalan.”

Haruki mengambil sebuah jaket hitam milik Akihiko yang berada di atas ranjangnya. Penciumannya bereaksi terhadap aroma Akihiko yang ada di jaket itu.

Haruki mengusakkan jaket itu, “gua egois banget, baru aja ditinggal beberapa menit lalu, udah kangen.”

Tak lama, dia terlelap dengan jaket itu di pelukannya.

###


Mafuyu dan Hiiragi duduk berseberangan dengan Haruki yang sedang menulis hasil pengecekan rutin mereka.

Haruki memijat pelipisnya, “Kalian ni sengaja janjian nempel sama Alpha dominan apa gimana sih?”

Hiiragi cengengesan, “bukan sengaja kak, tapi emang gak sengaja jatuh cinta sama Alpha dominan, ea.”

Haruki tertawa canggung. Kelopak mata nya berkedut mendengar ke random an Hiiragi.

“Hiiragi juga kena marking kak?”

Haruki membaca datanya, “hmm...belum. Cuma ada beberapa pheromone yang nempel, tapi belum seburuk itu.”

Hiiragi menghela nafas lega, “berarti siklus heat gua masih normal kan kak?”

“Iya.”

“oh ya, gimana Mafuyu? Dia mau ngelakuin itu?” tanya Haruki.

“iya kak, dia mau.”

“Untunglah lo dapet Alpha dominan yang modelnya begitu.”

Hiiragi menatap mereka berdua dengan keringat dingin yang mengucur deras, “m-maksud kalian, mau apa? Uenoyama mau apa? Sama Mafuyu? Apa?!”

Mafuyu memiringkan kepalanya, “mau tanggungjawab tentang pheromone itu.”

HIiragi tertawa canggung, “o-oh...oh gitu...ngomong dong!”

Haruki tertawa keras, “ahahaha! emang yang lo pikirin mereka mau ngapain?”

Hiiragi hanya cengengesan dengan raut wajah ambigay.

Haruki menyeka air mata di sudut matanya, “yah, terserah kalian sih. Kalian juga saling suka, jadi terserah aja kalo mau ngelakuin itu.”

Seketika, dua orang lainnya hanya terdiam.

“Tapi inget, jangan waktu heat”, lanjutnya.

Mafuyu tersipu malu hingga wajahnya semerah lipstik nya emak. Sedangkan Hiiragi tersenyum cerah dengan keringat dingin yang terus menetes di pelipisnya, “ayay captain!”

[✓] FamiliarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang