Beberapa hari yang lalu, Akihiko pulang kerumah untuk menyelesaikan masalahnya dengan orang tuanya. Kini, ia menarik koper nya dan berjalan ke sebuah rumah.
Tok tok tok
“Ya, tungguu”, sahut suara dari dalam.
Cklekk
“Yo, Haruki.”
“Aki?!”
AKihiko masuk kedalam sedangkan Haruki masih menganga ditempat.
“Lo- lo kok cepet banget baliknya?!”
“ga sesuai perkiraan, gua balikan sama mereka lebih cepet.”
“Hah...syukurlah. Gua kira lo udah sampe tapi kabur lagi.”
“Gua ga se pengecut itu kali.”
Haruki mengendikkan bahunya, “iya pakpol.”
“Lo udah makan?”
Haruki menoleh, “oh, belom.”
AKihiko mengacak isi kantong plastik yang ia bawa dan mengeluarkan bungkus kotak.
“Nih, gua beli makanan tadi.”
Haruki mengambil bungkus itu dan membukanya, “wah anjir, paket bento lengkap sama sashimi nya! Arigatoo~”
HAruki meletakkan kotak itu di meja makan.
Akihiko mengambil kotak lainnya lalu memberikannya pada Haruki, “ada satu oleh-oleh lagi.”
“Apaan?”
Haruki mengambil kotak yang cukup lebar dan membukanya. Ia melihat kotak lagi didalamnya.
Ia menatap Akihiko datar, “ini bukan prank yang isinya kotak doang itu kan?”
Akihiko memalingkan wajahnya dan terkekeh, “entah.”
Haruki membuka kotak terakhir. Seketika ia membelalak. Hampir aja membanting kotak itu.
“Aki...maksut lo?”
Akihiko berlutut didepan Haruki, "will you marry me, Haruki Nakayama?”
Haruki meletakkan kotak itu di meja dan berlutut. Wajahnya dipenuhi dengan air mata bahagia.
Ia memeluk Akihiko, “of course yes, i will.”
Mereka berpelukan cukup lama. Saling merindukan aroma satu sama lain.
“Gua minta maaf pernah jadi orang terbrengsek buat lo. Tapi, gua pastiin, lo akan jadi orang terbahagia.”
Haruki menggeleng pelan, “gua ga terlalu berharap kebahagiaan, yang gua harapin cuman lo.”
“Hm. Sekarang harapan lo terwujud. You’re mine, i’m yours.”
Pelukan itu terlepas. Kedua orang disana menatap satu sama lain. Akihiko menyelipkan tangannya ke wajah Haruki. Membawanya mendekat lalu menyatukan bibir mereka dengan lembut. Bibir itu terbuka, lidah yang lainnya menerobos masuk. Menghasilkan suara kecupan yang panas.
“mmmp...”
“ah-haah...”
“Hhangmm..mmp!”
Pagutan itu terlepas dengan suara kecupan. Saliva saling terhubung. Haruki menatap Akihiko dengan mata berair, sedangkan Akihiko sudah dipenuhi dengan nafsu dan pheromone yang tak terkendali.
Haruki memeluknya dan berbisik, “mm, lakukan.”
Akihiko berdiri tegap dengan Haruki di gendongannya. Menjatuhkannya ke ranjang. Ia menyerbu dengan ciuman panas lainnya. Setelahnya, ruangan itu dipenuhi dengan pheromone nafsu yang bercampur aduk. Disertai desahan kenikmatan yang panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Familiar
FanfictionGiven - Omegaverse | COMPLETE Mafuyu baru saja bertemu Uenoyama yang menurutnya termasuk bocah prik, baik dari sifatnya maupun kehadirannya. Namun, entah mengapa sosok Uenoyama sangat melekat di pikirannya, membuatnya nyaman dan aman. Perasaan itu m...