37

2.1K 313 74
                                    

Setelah Jevan mengatakan bahwa dia bisa double date, Nara langsung lari ke kamarnya dan membuka lemarinya walaupun acaranya masih besok sore eh malam, Nara tidak bisa mencari baju dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Jevan mengatakan bahwa dia bisa double date, Nara langsung lari ke kamarnya dan membuka lemarinya walaupun acaranya masih besok sore eh malam, Nara tidak bisa mencari baju dengan cepat.

Karena menurutnya, double date besok itu hari dan acara penting.

besok pun tiba,

Jevan datang dengan kemeja polos dan Jeans juga topi yang melekat pada kepalanya, sedangkan Nara memakai jeans putih dengan sweater hitam. Bahkan Jevan memakai mobil couple an dengan Vero

Jevan mengigat dengan baik jika Nara pernah bilang bahwa dia ingin naik mobil, apalagi mobil yang sama dengan punya Vero

“udah siap kan?”tanya Jevan

Nara mengangguk, ia mendekat ke arah Jevan mendekatkan hidungnya pada baju Jevan

“lo pake parfum yang gue kasih ya?”tanya Nara, Jevan tersenyum tipis

“iya, lo hafal baunya?”

“jelas lah, kan gue yang pilihin”ucap Nara percaya diri lalu tertawa

“udah di tunggu sama Vero juga Velyn, ayo masuk”ucap Jevan

Nara hendak membukakan pintu mobil tetapi Jevan mendahuluinya dan membukakan pintu untuknya. Nara tersenyum
“makasih Je”

saat di mobil pun, entah kenapa atmosfer nya terasa berbeda. Biasanya Nara dan Jevan akan berbicara hingga tidak ada titik, entah membahas yg serius ataupun hal random sekalipun

Tetapi kali ini Jevan diam, Nara pun juga. Dia hanya mencuri curi pandang ke arah Jevan. contoh berapa kali Nara menatapnya, Jevan peka

“kenapa? ada yang mau di omongin?”tanya Jevan sembari menyetir mobil

Jika ditanya seperti itu, ada banyak yang ingin Nara katakan dan tanyakan.
“ada ya? bilang aja” sahut Jevan

“jevan kenapa diem?”
“jevan ada masalah?”
“jevan tumben ga banyak omong?”
“jevan ga mood ya?”
itu adalah suara batin Nara

Rasanya Nara ingin menanyakan itu pada Jevan. semaunya. Tapi kenapa itu tidak bisa Nara katakan? kenapa??

“kenapa?”tanya Jevan sembari menghadap ke arah Nara karena posisi nya sedang ada di lampu merah

Nara menatap mata lelaki itu. Mata indah yang amat cerah itu hari ini tampak redup.

“Jev”Nara menggapai tangan Jevan
“lagi ada masalah?”tanyanya

Jevan menggeleng dan tersenyum, ia mengelus singkat tangan Nara dan mengacak acak rambut Nara

“gue gapapa, itu yang dari tadi pengen lo tanyain?”tanya Jevan

“iya”Nara mengagguk, “habisnya lo diem dan kayak bukan Jevan yang biasanya”

Jevan tersenyum, gimana gue bisa nyaman jadi Jevan yg dulu klo gue disuruh jadi Vero

PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang